MDAK EPS 36

1.8K 122 2
                                    

POV AUTHOR.

Keesokan harinya, tepat jam 07:00 pagi.
Y/n terbangun dari tidurnya, dan saat matanya setengah terbuka, tiba-tiba ia merasakan ada sesuatu yang aneh dipunggungnya.

Hembusan angin hangat pun terasa dibelakang lehernya, dengan spontan Y/n langsung membalikan badannya kebelakang.

Dan seketika mata dan mulutnya terbuka lebar, saat ia mengetahui asal angin hangat itu berasal dari hembusan nafasnya Seokjin.

Dan seketika mata dan mulutnya terbuka lebar, saat ia mengetahui asal angin hangat itu berasal dari hembusan nafasnya Seokjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, Saat Y/n menemani Seokjin menonton film semalaman, tanpa sadar mereka akhirnya tidur bersama.

"Seok--seokjin, kenapa dia bisa tidur bersamaku.??" Gumamnya dalam hati.

Saat itu Seokjin terlihat masih tertidur dengan pulas, Y/n yang masih berada di hadapannya hanya bisa terdiam kaku.

Ia merasa sangat gugup saat wajahnya berdekatan dengan pria yang kini telah menjadi suaminya itu.

Sampai beberapa saat Y/n hanya memandangi wajah tampan Suaminya itu. Dan perlahan jari-jari lentiknya mulai mengelus setiap inci wajah Seokjin, dari mulai kening, mata, hidung, dan berakhir di bibirnya.

Ya seketika jari-jari Y/n terhenti di bibir indah milik Seokjin, matanya terus tertuju kearah bibirnya itu. Wanita itu hanya tersenyum simpul sembari berkata.

"Kau benar-benar tampan."

"Ya, aku memang tampan." Ucap Seokjin yang tiba-tiba saja membukakan matanya, dan tentu saja membuat Y/n terbelakak kaget.

Dengan cepat Y/n langsung melepaskan jari-jarinya itu dari bibir Seokjin, wajahnya pun seketika berubah memerah, ia langsung bangkit dari tidurnya lalu duduk membelakangi Seokjin.

Seokjin pun terkekeh saat melihat reaksi Y/n saat itu, lalu ia pun ikut bangkit dari tidurnya dan duduk disamping Y/n.

"Kau kenapa?? Tanya Seokjin.

Y/n hanya membuang pandangannya kesegala arah.

"Ma--maaf, barusan aku sudah lancang memegang bibirmu." Jawab Y/n tanpa melihat kearah Seokjin.

Seokjin hanya terkekeh kembali, sambil memutarkan tubuh istrinya, untuk berhadapan dengannya.

Kedua tangannya lalu memegang lembut pipi Y/n dengan senyuman manis dibibirnya.

"Hey, kenapa kau harus meminta maaf seperti itu?? Aku ini suamimu, kau berhak melakukan itu padaku." Tutur Seokjin.

Kedua mata Y/n pun terangkat kearah Seokjin dengan ragu.

"Eoh, iya kau suamiku." Ujar Y/n sedikit kikuk.

Seokjin langsung tersenyum lebar, dan tangannya yang masih menempel dipipi Y/n seketika berubah mencubit gemas pipi istrinya itu.

"Ya!! Barusan kau bilang aku ini tampan." Ujarnya sambil Menghelas nafas, lalu menyedekapkan tangan didada.

"Apa kau baru menyadari ketampananku ini?? Aisss,, bahkan saat bangun tidur saja ketampananku ini sangat mempesona." Sambungnya.

Y/n menatap aneh kearah suaminya itu, dan seketika langsung memukul lengan Seokjin menggunakan bantal.

"Kau ini, masih saja memuji dirimu sendiri." Cetus Y/n, sedikit menahan senyumnya.

Seokjin terbelakak, dan lansung merebut bantal itu dari tangan Y/n.

"Ya, aku tidak sedang memuji diriku, aku hanya mengatakan kebeneran tentang diriku." Jawab Seokjin dengan percaya diri.

Y/n pun terkekeh, dan hanya menggelengkan kepalanya saja.

"Terserah kau saja, aku mau mandi." Ujar Y/n yang langsung membalikan badannya untuk beranjak dari kasurnya.

Dan belum saja Y/n akan melangkah pergi, tiba-tiba Seokjin langsung menarik tangan Y/n, hingga ia pun terhuyung dalam pelukan Seokjin.

Mata mereka saling bertemu satu sama lain, sampai sensasi panas pun terasa diwajah mereka.

Sampai saatnya Y/n langsung memalingkan pandangannya karena merasa gugup.

"Tidurlah lebih lama lagi denganku saat ini!!" Ucap Seokjin dengan tiba-tiba.

Y/n hanya menelan singkat salivanya, lalu berkata.

"Ya!! Kau harus bekerja!! Jika kau masih mau bermalas-malasan seperti ini kau bisa terlambat." Tegur Y/n sambil mendorong bahu Seokjin untuk melepaskan pelukannya.

Seokjin terus mempererat pelukanya, dan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Tidak, hari ini aku akan mengambil cuti, aku tidak ingin melewatkan moment berharga ini." Jawab Seokjin sambil mengkerucutkan bibirnya.

Y/n kembali memalingkan wajahnya dari Seokjin.

"Haiss, kenapa dia harus terlihat menggemaskan." Batin Y/n.

"Hey, lihat aku sebentar!! Temani aku yah, sehari saja." Bujuk Seokjin degan senyuman khasnya.

Y/n menoleh kembali kearah suaminya itu sambil memiringkan kepalanya dengan pelan.

"Ke-kenapa??" Tanyanya gugup.

"Kau tau hal yang paling aku inginkan setelah kita menikah??"

"Apa??" Tanya Y/n melirikan bola matanya kearah lain.

Seokjin lalu tersenyum simpul.

"Aku bisa tidur berdua denganmu." Sambungnya sambil tersenyum lebar.

Y/n mengangkat kedua alisnya.

"Lalu??"

"Apalagi, kalau bukan melakukan hal yang sering pasangan suami istri lakukan." Jawab Seokjin dengan polos.

Seketika Y/n tercengang, dan langsung menjitak kening suaminya itu dengan spontan.

Jtakkkk,,,

"Awwww," Teriak Seokjin yang langsung melepaskan pelukannya itu.

"Ya!! Kenapa kau menjitakku??" Sambungnya sambil mengusap keningnya.

"Ya habisnya kau itu pagi-pagi sudah mesum." Cetus Y/n menyedekapkan tangan didadanya.

"Aiss,, aku bukan pria mesum!! Aku ini adalah suamimu, jadi wajar saja jika aku menginginkannya." Jelas Seokjin sedikit mengkerucutkan bibirnya kembali.

Y/n terkekeh melihat tingkah manja suaminya itu, tangannya pun langsung mengelus kening Seokjin yang barusan ia jitak tadi.

"Maafkan aku, aku terlalu kaget mendengarnya." Tutur Y/n.

Seokjin hanya menganggukan kepalanya.

"Kim-Seokjin, kita pasti akan melakukannya, tapi untuk sekarang aku belum bisa, ini terlalu cepat bagiku. Aku hanya tidak ingin membuatmu kecewa, jadi aku harap kau bisa mengerti kondisiku saat ini, jika aku sudah siap hal itu pasti akan terjadi dengan sendirinya." Jelas Y/n dengan lembut.

Seokjin hanya tersenyum simpul, sambil memegang kedua tangan Y/n.

"Baiklah aku akan mengerti, dan akan bersabar. Kalau begitu temani aku tidur saja hari ini!!" Jawab Seokjin.

Y/n tersenyum kearahnya, lalu menganggukan kepalanya sebagai pertanda ia bersedia menemaninya.

Seokjin menghelas nafas lega, dan langsung menarik tubuh istrinya itu dengan lembut, lalu mereka pun tidur bersama dengan tangan yang saling berpelukan.

Sesekali Seokjin mencium kening istrinya itu, dan sampai saatnya mereka pun memejamkan mata mereka berdua untuk tidur kembali.
...
.
.
.
.
.
.
.
.

Bersambung.....

Menikah Di Atas Kertas [TAMAT✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang