MDAK EPS 32

1.7K 112 10
                                    

POV AUTHOR.

Seteleh Seokjin pergi dari kantornya, ia saat itu sudah duduk disebuah ruangan tertutup. Wajahnya terlihat sangat panik.

Saat itu ia sedang menunggu seseorang disana, sambil berulang kali menelpon kenomor yang barusan mengancamnya, namun tak ada jawaban sama sekali.

Tak lama kemudian seseorang bertubuh tinggi datang menghampirinya, Seokjin pun mengangkat kedua matanya dan langsung bangkit dari duduknya.

"Apa kau menunggu lama??" Tanya pria itu sesampainya di depan Seokjin.

"Ah, tidak. Cepatlah duduk!! Aku butuh sekali bantuanmu." Ucap Seokjin sembari duduk bersama pria itu.

"Baiklah, apa yang harus kubantu??"

Seokjin membuang nafas panjang, dengan kedua tangannya yang mengepal.

"Istriku diculik seseorang, dan aku butuh bantuan anak buahmu untuk mencari keberadaan istriku." Jelas Seokjin.

Pria itu seketika terbelakak.

"Apa!! Kau sudah menikah, sejak kapan??"

Seokjin mengusap kasar wajahnya.

"Sudahlah nanti akan kujelaskan setelah istriku ditemukan. Cha enwoo aku mohon kali ini bantu aku!!" Ujar Seokjin memegang bahu pria itu.

Pria yang diketahui bernama Cha enwoo itu ternyata adalah keponakan dari Seokjin, tak bisa dipungkiri mereka memang mempunyai ketampanan yang turun-temurun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria yang diketahui bernama Cha enwoo itu ternyata adalah keponakan dari Seokjin, tak bisa dipungkiri mereka memang mempunyai ketampanan yang turun-temurun.

"Baiklah, akan kubantu." Jawabnya.

"Jadi bagaimana rencananya?? Aku tidak ingin dulu untuk menghubungi polisi, aku takut mereka akan berbuat macam-macam pada Y/n." Ujar Seokjin yang mulai panik saat itu.

"Ya, Berhentilah bersikap panik seperti itu!! Tidak ada gunanya, kau malah membuat suasana semakin ricau." Tegur Enwoo.

Seokjin membuang nafas kasar sembari mengusap rambutnya dengan kasar.

"Maaf, aku terlalu hawatir padanya, aku tidak ingin kehilangannya." Jelas Seokjin, matanya pun mulai berkaca-kaca. Terlihat jelas diwajahnya ia sangat takut kehilangan istrinya itu.

Kedua mata Enwoo terangkat melihat pamannya itu menangis.

"Hey, apa kau menangis?? Sebesar itu kah kau takut kehilangan wanita itu." Tanya Enwoo dengan polosnya.

"Ya!! Berhentilah bicara yang tak penting!! Cepat perintahkan anak buahmu sekarang juga!!" Bentak Seokjin dengan tiba-tiba.

Enwoo pun tersontak dengan bentakan Seokjin, ia menelan singkat ludahnya dan mulai mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi anak buahnya.

"Berkumpullah di markasku sekarang juga." Suruh Enwoo sesaat menelpon salah satu anak buahnya.

Enwoo melihat kembali kearah Seokjin yang masih gelisah dari duduknya.

"Seokjin Hyung, sudah semuanya akan baik-baik saja. percaya padaku." Ujar Enwoo mencoba menenangkan Seokjin.

Seokjin membuang nafas singkat.

"Baiklah, tapi berhentilah menyebutku Hyung, aku bukan kakakmu, aku itu pamanmu." Jelas Seokjin.

Kedua alis Enwoo pun terangkat, dengan senyuman lebar dibibirnya.

"Tidak, aku lebih suka memanggilmu Hyung, kau itu memang sudah tua, tapi jujur saja kau belum pantas untuk disebut paman, he." Ujar Enwoo.

Seokjin hanya tersenyum simpul dan kembali menundukan kepalannya


Bersambung....

Menikah Di Atas Kertas [TAMAT✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang