EPS 41 CANGGUNG

3.1K 121 0
                                    

POV AUTHOR.

Keesokan harinya
Tepat jam 07:00 pagi.

Y/n terbangun dari tidurnya. Sedikit demi sedikit ia mulai membukakan matanya, lalu menggeliatkan tubuhnya sebagaimana orang-orang bangun tidur pada umumnya. Ia lalu membukakan selimutnya dan.

"KYAAAAAAAAA...."

Ia berteriak kaget saat melihat tubuhnya tak memakai apapun. Dengan cepat ia langsung menarik selimutnya kembali untuk menutupi tubuhnya.

Ia masih tertegun kaget dengan ekspresi wajah yang masih syok. Ia mencoba menarik nafasnya dalam-dalam dan mencoba mengingat-ngingat kembali kejadian semalam.

Selang beberapa detik.

"Aigoo, aku lupa semalam aku sudah melakukannya bersama Seokjin. Haissss." Gumamnya sesaaat ia sudah mengingatnya.

Sebelumnya, saat Y/n dan Seokjin bercinta semalaman penuh. Membuat pasangan pasutri itu merasa kelelahan dan akhirnya mereka tertidur setelah selesai melakukannya.

Dan saat itu ia baru menyadari bahwa suaminya tidak ada bersamanya.

"Seokjin, kenapa dia tidak ada disini?? Apa dia sudah bangun duluan?? Ah, aku sangat malu jika nanti bertemu dengannya, apa yang harus kulakukan?? Kau itu bodoh sekali Y/n." Gerutunya sambil terus memukul-mukul kepalanya.

"Sudahlah, sebaiknya aku mandi dulu. Tubuhku rasanya sangat lengket." Sambungnya dan langsung beranjak dari kasur.

Saat ia akan melangkahkan kakinya, tiba-tiba ia merasakan bagian kewanitaannya sangat sakit.

Y/n meringis kesakitan dan kembali duduk ditepi kasurnya.

"Awww, kenapa sakit sekali dan perih??" Turtunya. Ia lalu tak sengaja melihat kearah sprei yang terdapat bercak darah yang masih baru.

"Ah, semalam dia benar-benar sudah mengambil masa depanku." Gumamnya dan langsung saja melepaskan sprei itu dari kasur, dan membawanya kekamar mandi untuk ia cuci.

ia berjalan perlahan menuju kamar mandi, agar rasa sakitnya tidak terasa kembali.
...
.
.
.
.
.
.
.
Di waktu yang sama Seokjin sudah bersama Enwoo diruang tamu.

Terlihat Seokjin yang sedang meneguk secangkir kopi panas, sedangkan Enwoo sibuk dengan laptopnya.

Sampai saatnya.

"Bagaimana Enwoo-ah. Apa ada perkembangan tentang masalah ini??" Tanya Seokjin.

Enwoo membuang nafas berat dan langsung menutup laptopnya, melihat kearah Seokjin dengan wajah lesu.

"Kurasa kasus ini akan sedikit sulit Hyung." Jelasnya sembari mengepalkan kedua tangannya dengan siku yang menahan dilututnya.

"Wae??"

"Aku juga kurang tau. Tapi menurut kabar dari anak buahku. Mereka bilang kedua pria itu tetap tidak mau mengatakan siapa orang dibalik penculikan ini. Haisss, entah berapa jumlah uang yang mereka terima dari orang itu, sampai-sampai mereka rela mati dari pada harus membeberkan kebenarannya." Jelas Enwoo dengan kesal.

Seokjin lalu menaruh secangkir kopi itu di atas meja, dan mulai memikirkan sesuatu. Sampai beberapa saat.

"Sebenarnya aku mencurigai seseorang." Ucap Seokjin tiba-tiba.

"Siapa??"

"Solbin." Jawab Seokjin menoleh kearah Enwoo.

Enwoo seketika tertegun sambil mengkerutkan keningnya seakan ia tak percaya.

"Wae?? Kenapa harus Solbin?? Dia bukannya baru pulang dari amerika?? Kenapa dia yang musti Hyung curigai??" Tanya Enwoo tanpa jeda.

"Apa kau tidak tau?? Ah jelas kau tidak tau, karena saat itu kau ada di jerman. Bahkan kau juga tidak tau pernikahanku saat itu." Ujar Seokjin mengehelas nafas berat.

Menikah Di Atas Kertas [TAMAT✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang