Mungkin aku memang cocok
Dikatakan bodoh.
pikiranku selalu mengingatmu,
Tapi apakah dirimu juga mengingatku,
Ya aku tau bahwa aku ini bodoh,
Karena telah berharap pada sesuatu yang
mustahil untuk ku dapatkan.Happy reading♡
---------------------------------------------------------
Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, saat ayahnya mengunjunginya. Pria paruh baya itu tidak pernah menampakan batang hidungnya. huffs Mungkin apa yang ayahnya katakan sudah terlaksana buktinya pria itu menghilang menghilang ditelan bumi.
Seperti pagi ini, Dara tengah sarapan ditemani oleh sang bibi. Anggap saja dara telah menganggap wanita itu seperti ibunya sendiri entah sejak kapan. Wanita itu kerap menemaninya tidur atau hanya sekedar memastikan keadaannya.
Dara menyelesaikan sarapannya, gadis itu beranjak keruang tamu. Mengambil tas sekolahnya dan tak lupa berpamitan kepada bibi.
"Dara berangkat dulu ya bi." Pamitnya.
"Hati-hati dijalan ya non." Dara mengangguk.
Dara berjalan keluar, sosoknya menghilang di balik pintu. Rencananya pagi ini akan berangkat sekolah menggunakan angkot. Malu? Tidak sama sekali.
Disaat Dara sedang asik menunggu angkot didepan pagar rumahnya, sebuah motor berhenti tepat disampingnya. Cowok itu membuka helm full facenya.
"Mau berangkat sama siapa." Tanyanya disertai semyuman manis yang terpatri diwajah tampannya.
"Kita pernah kenal?" Ucapnya polos, laki-laki itu tergelak, gadis didepannya ini memang pelupa. Baru juga seminggu yang lalu ia mengantarkan Dara didepan gerbang rumahnya, dasar pelupa!!
"Gua Arga, yang nganterin lo waktu itu." Jelasnya Dara terdiam. Ia mencoba mengingat-ngingat kembali kapan dia bertemu dengan cowok ini.
"Ckk, dasar pelupa." Kesalnya.
"Maaf ya soalnya gue jarang ngeliat lo." Ucapnya tak enak hati.
"Sebenarnya disekolah gue terus ngeliatin lo." Lirihnya.
"Haa lo ngomong apa barusan." Celetuk dara.
"Nggak---- kok." Elaknya.
"Yuk bareng gue, keburu telat nih." Ajak Arga.
"Hmmm-- gimana ya, gue nunggu angkot aja lah." Tolaknya.
"Buruan elah, keburu telat nih."
"Dasar pemaksa." Sungut Dara.
Dara menaiki motoe Arga, tasnya menjadi penghalang untuk mencegah Hal-hal yang tidak diinginkan, memeluk Arga misalnya.
Dibalik Helm full face yang dikenakan Arga, cowok itu terkekeh pelan. Gadis ini berbeda, unik makanya Arga tertarik.
"Ckk, kapan berangkatnya nih." Decaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine
Teen FictionBELUM DIREVISI! "Oh jadi gini pekerjaan lo." Suara berat itu memecah keheningan, Dengan segera Dara memisahkan diri pada Ari. "Maksud lo apa!" Tanya Dara, Gavin tersenyum miring. "Jadi jalang orang? Gue kira lo cewek baik-baik, ternyata lo lebih mur...