"Cause you're my Heartbeat"
Happy Reading♡♡
Hari ini, Dara berjalan santai keluar dari rumahnya. Ia tak mau menyusahkan siapapun, gadis itu tengah menunggu angkot langganannya. Tak lama datang angkot yang berwarna biru muda tepat dihadapannya.
"Pagi neng cantik." Sapa salah satu knek angkot itu, Dara tersenyum tipis. Tak lama ia memasuki angkot yang masih berisi 2 orang penumpang.
"Neng, nggak papa kan kalo kita menunggu penumpang dulu." Ucap supir angkot itu.
"Nggak papa kok bang, Dara juga nggak buru-buru banget." Ucapnya, tak lama sang supir mengangguk singkat.
Setelah menunggu sekitar 10 menit. Akhirnya angkot itu pun penuh, sedikit berdesakan tapi tak masalah.
Angkot itu berhenti tepat disamping sekolahnya, keadaan disana masih sepi.
"Nih bang, makasih ya." Ucap Dara seraya menyodorkan uang kepada sang knek angkot tersebut.
"Belajar yang rajin yah neng." Ucap sang knek itu. Dara menengok kebelakang disertai senyumannya, sedikit semangat akan membuatknya sedikit bahagia.
Sekolah ini benar-benar sepi, hanya ada 2 ataupun lebih siswa yang berlalu lalang. yang datang pagi biasanya anak nerd ataupun anak kutu buku lainnya.
Tapi Dara tak begitu, ia datang pagi karena sudah menjadi kebiasaannya sejak 3 tahun yang lalu. Saat ia masih duduk dibangku SMP.
Kebetulan juga Dara membawa novel hasil karya penulis terkenal tere liye yaitu pergi.
entah kenapa ia menyukai semua hasil karya tere liye yang menyentuhnya.Beruntung sekali ia bisa melanjutkan bacaan yang tertunda kemarin malam.
"Baca dirooftop aja deh sekalian ngadem." Gumam Dara, gadis itu beranjak menuju rooftop sekolah. Memang selalu dibersihkan meski sangat jarang siswa yang datang ketempat itu, membuatnya sedikit menyeramkan.
Menurut rumor yang beredar rooftop sekolah itu berhantu, ada satu orang siswa yang pernah melihat penampakan wanita. Wanita itu menunduk saja, sebab itu lah siswa itu tak pernah lagi mengunjungi rooftop sekolah.
Tapi Dara tak takut sedikit pun, ia justru semakin memantapkan lankahnya menuju rooftop berhantu itu. Ia pikir tak ada orang disana, tapi sosok pria itu memutus pikiran negatifnya yang berkeliaran dikepalanya.
Entah dapat keberanian dari mana Dara mendekat sembari memeluk novel yang ia bawa tadi.
"Lo sendiri disini?" Dara dan cowok itu tersentak, dia Arga! Kenapasih harus bertemu dia.
Dara merasa aura disekitarnya sedikit mencekam, Arga masih menundukkan kepalanya. Tak berniat menjawab pertanyaannya.
"Gue salah." Ucapnya, didalam keadaan menunduk Arga tampak terlihat meremas tangannya.
"Lo nggak salah kok." Ucap Dara, Arga mengangkat kepalanya. Ia menatap Dara bingung.
"Lo nggak tau Dara, lo nggak kenal siapa gue." Erangnya, ia menatap nanar Dara. Haruskah ia mengatakannya sekarang?
"Gue emang nggak kenal siapa lo, tapi gue yakin lo itu orang baik." Tutur Dara.
"Sebelum itu gue mau kasih tau lo sesuatu." Ucap Arga, ia tampak menghembuskan nafasnya.
"Gue cinta sama lo."
Dara membulatkan matanya, terkejut dengan apa yang baru saja Arga sampaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine
Teen FictionBELUM DIREVISI! "Oh jadi gini pekerjaan lo." Suara berat itu memecah keheningan, Dengan segera Dara memisahkan diri pada Ari. "Maksud lo apa!" Tanya Dara, Gavin tersenyum miring. "Jadi jalang orang? Gue kira lo cewek baik-baik, ternyata lo lebih mur...