Cuma mau bilang
Capek dilatih takdir:)Happy Reading💚
"Kenalin nama gue Ari Abraham." Ucapnya sembari mengulurkan tangan, Dara masih enggan untuk menjabat uluran tangannya.Seperti tak merasakan tanggapan, dengan pelan cowok itu menarik tangannya lagi. Masih dengan senyuman yang ditampilkan semanis mungkin.
"Sorry ya, tapi gue nggak nanya." Ucap Dara pelan, ia berlalu meninggalkan Ari yang menatapnya cengoh. Namun Dara tak merasa ada yang salah dengan perilakunya.
"Nggak papa, gue kan cuma mau perkenalkan diri aja. Weh berhenti bentar, gue belum selesai bicara." Ucap Ari, ia menyalakan motornya. Berusaha mengejar Dara yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Berhenti bentar dong, capek nih gue." Keluh Ari, dengan malas akhirnya Dara menghentikan langkahnya. Kemudian menatap Ari datar.
"Lo tuh ada urusan apa sih? Gue nggak kenal sama Lo." Jelas Dara, ia masih berusaha untuk menahan emosinya.
"Gue cuma mau bila, kalo Mama Lo nyuruh gue buat berangkat sekolah sama Lo. Gitu aja susah." Ucap Ari, cowok itu memamerkan kedua lesung pipinya.
"Nggak gue nggak mau." Tolak Dara mentah-mentah, Ari mendelik.
"Eh nggak bisa gitu dong, gue juga udah janji mau berangkat sama Lo. Dosa dong gue kalo Nggak nepatin janji." Celoteh Ari, ia masih dengan sabar membujuk Dara. Untung saja Dara itu cantik kalo nggak Ari juga nggak bakalan mau.
"Ya itu urusan Lo." Ucap Dara sambil melanjutkan langkahnya, namun na'asnya Ari malah menahan lengannya.
Memberikan Dara tatapan andalannya, yang membuat siapapun pasti luluh karenanya. Kecuali Dara.
"Pengan Mual." Sentak Dara, Ari memanyunkan bibirnya. Sepertinya Dara itu sangat sulit untuk ditaklukkan.
"Oke dalam hitungan 123 kalo Lo masih nggak mau, dengan terpaksa gue pun bakalan gendong Lo. Disini!!" Ancam Ari, Dara masih terlihat acuh.
"1."
"2."
"3."
"Waktu habis, jadi gue bakalan paksa Lo." Ucap Ari, Dara menatapnya tajam.
"Apaan sih lo." Ketus Dara, namun ya. Sudah terlambat tubuh mungil Dara dengan entengnya dibopong oleh Ari. Bukan ala bridal style namun dengan cara seperti mengangkat karung beras.
"Wah ngelunjak nih, turunin gue. Malu-maluin aja." Teriak Dara sambil memukul-mukul punggung Ari.
"Anji--, woi sakit." Ari Hampir saja kelepasan bicara, pukulan Dara lumayan sakit.
"Rasain, turunin cepet."ucap Dara, Ari menggelengkan kepalanya.
"Lo itu keras kepala banget, jadi gue nggak ada cara lain." Kata Ari sembari mendudukkan Dara dimotornya.
"Ciee..Ciee." sorak sekumpulan anak kecil yang berjalan melewati mereka.
"Tuh kan gue malu, Lo juga." Ketus Dara, Dara sibuk rapikan pakaiannya yang kusut ulah cowok ini.
"Nggak papa lah, kapan lagi coba digendong sama cogan." Ucap Ari sombong, Dara mencibir.
"Pegangan kepala beruang, entar Lo jatuh." Peringat Ari, Dara mendesak pelan.
"Kepala beruang? Maksudnya apa coba."Ucap Dara, namun tak ada balasan dari Ari.
Cowok itu mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, sesekali berbalik melihat Dara. Dan itu membuat Dara sering berteriak untuk menyuruh Ari mengendarai motornya dengan benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine
Teen FictionBELUM DIREVISI! "Oh jadi gini pekerjaan lo." Suara berat itu memecah keheningan, Dengan segera Dara memisahkan diri pada Ari. "Maksud lo apa!" Tanya Dara, Gavin tersenyum miring. "Jadi jalang orang? Gue kira lo cewek baik-baik, ternyata lo lebih mur...