Cafe Senja

3.4K 286 21
                                    

Jika ada satu orang yang
menyakitimu,
Percayalah ada 10 orang lelaki
yang siap membuat harimu
Bahagia ^^

Happy Reading :)


"Lah Dara, lo kan mau ngajarin Gavin ngapain lo kegerbang duluan?" Tanya Zila, ia memandang aneh Dara. Membuat Dara menyengir.

"Hehehehe." Dara dan Zila berencana menunggu Gavin diparkiran. Karena motor cowok itu masih terparkir rapi disana.

30 menit berlalu, namun Gavin tak kunjung datang. Membuat Dara dan Zila Jenuh menunggunya. Dara yang berniat menelfon Gavin, kalau bukan perintah buk Anisa mungkin saja sekarang Dara sudah berada diatas kasur empuknya.

Baru saja berniat menelfon ternyata Gavin dan Adnan sudah keluar dari kelasnya menuju parkiran, mereka berdua tampak lelah.

"Lama banget sih." Gerutu Dara, membuat Gavin menyengir lebar.

"Sorry sorry tadi ada tugas tambahan." Ucap Gavin tak enak hati, sedangkan Adnan hanya diam saja sembari mengangkat tinggi ranselnya.

"Tadi buk Anisa bilang buat mulai hari ini gue bakalan ngajarin lo setiap hari, tanpa protes." Kata Dara, ia melihat kearah lain. Seakan-akan enggan menatap manik hitam milik Gavin.

"Lah kok mendadak!! Tau gitu gue bakalan nyamperin kekelas lo tadi." Ucap Gavin, ia menatap Adnan kesal.

"Lo juga nan, masa harus hari ini sih ngerjain tugasnya. Kasian tau Dara kelamaan nungguin gue." Adnan menatap Gavin seakan-akan ingin menelannya hidup-hidup.

"Lebay lo, kalo nggak sekarang kapan lagi. Lo mana mau diajak ngerjain tugas!!" Mereka berdua terlibat adu mulut, saling menyalahkan satu sama lain.

Dara dan Zila menatap keduanya jengah, mereka berdua terasa seperti obat nyamuk sekarang. Dan ya Gavin dan Adnan itu cocok.

"B E R I S I K." teriak kedua Gadis itu kompak, sontak Gavin dan Adnan menghentikan percekcokannya. Merrka berdua menatap bergantian kedua macan betina yang menatapnya garang.

Jangan membangunkan macam betina, jika masih ingin hidup. Cowok itu meneguk ludah dengan susah payah.

"Damai."

**********

Dara dan Gavin tengah berada dicafe senja, Dara menolak untuk kecafe langganan Gavin. Katanya ia ingin mencari suasana baru.

Sebelum itu, saat pulang sekolah tadi. Zila dan Adnan sempat adu mulut, Adnan menolak mengantarkan Zila karena menurutnya rumah Zila berlawanan arah dengan rumahnya.

Zila pun sama ia beralasan bahwa Adnan pasti akan membawa motor dengan kecepatan penuh. Lebih baik ia naik taksi dari pada nyawanya melayang begitu saja.

Namun siapa yang nggak bisa Dara tanganin, mendengar ancaman yang dilontarkan Dara membuat Adnan dan Zila mau tak mau mengalah.

"Lo mau pesen apa?" Tanya Gavin, cowok itu sibuk membolak-balikan buku menu yang ada ditangannya.

"Apa aja deh, gue pemakan segala."Ucap Dara cuek, Dara yabg sibuk mencari contoh soal untuk Gavin didalam bukunya.

I'm Fine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang