Jika aku menghilang,
Jangan mencariku,
Kamu harus bisa hidup
Tanpa ada aku disisimu:/Happy Reading♡
Argghh
Langkah Gavin terhenti, Jasmine yang merasakan perubahan Gavin. Gadis manis itu berusaha menarik Gavin menjauh dari tempat itu.
Bisa-bisa rencananya akan terbongkar begitu saja, ia sudah berusaha sejauh ini.
"Gavin kamu kenapa?" Tanya Jasmine, Gavin diam membisu tanpa berniat menjawabnya.
"Gavin!!" Gadis itu menggoyang lengan Gavin, membuat Gavin kembali tersadar.
"Kamu kenapa? Katanya mau nemenin aku. Ayo dong." Rajuknya, gadis itu mencebikkan bibirnya kesal.
"Lo sendiri aja deh." Tolak Gavin, seketika wajah Jasmine berubah mendung. Matanya berkaca-kaca.
"Kamu-, nggk kamu harus nemenin aku. Aku nggk mau tau." Katanya lagi, ia sudah bersiap-siap berakting menangis.
"Lo kenapa sih, suka-suka gue dong. Minggir." Sergah Gavin, rasa penasarannya semakin besar terhadap gudang tua itu.
"Gavin!! Kamu harus mau. Kan tadi udah janji mau nemenin aku." Pekik gadis itu sambil bergelayut manja di lengan Gavin, bagaimanapun Jasmine harus menjauhkan Gavin dari tempat itu.
"Lo jangan ganggu gue, gue bilang pergi ya pergi. Lo mau gue kasarin." Ancam Gavin, aura disekitar mereka berubah seketika. Namun Jasmine belum menyerah.
Tangisnya pecah, tak sia-sia ia belajar akting. Gavin berbalik, cowok itu tampak panik. Ia takut dituduh melakukan hal yang tidak-tidak pada Jasmine. Tangis gadis itu juga semakin kencang.
"Lo apa-apaan sih, entar mereka kira gue ngapa-ngapain Lo lagi." Erangnya, namun Jasmine tak kunjung menghentikan tangisnya.
"Aku bakalan berhenti kalo kamu mau nemenin aku ke kantin,titik nggk ada penolakan." Ucapnya penuh penekanan, Gavin mengusap wajahnya frustasi. Disatu sisi ia ingin kembali mengecek gudang itu, disatu sisi ia tak punya pilihan lain selain menerima ajakan Jasmine.
"Yaudah oke, tapi cuma bentar." Ucap Gavin pelan, Jasmine menatapnya penuh harap. "Tapi Lo harus berhenti nagis." Kata Gavin lagi.
Jasmine mengangguk pelan, ia menghapus air matanya. Begitu mudah membuat Gavin simpati.
"Yaudah ayok." Ucap Jasmine penuh semangat, Gavin menatap jenuh Jasmine. Si wanita penuh drama ini.
••••••••••••
- Dara Pov -
Rasanya kepalaku begitu sakit, tubuhku remuk. Kondisi ku saat ini begitu menyedihkan, kenapa Tuhan tak menyabut nyawaku saja.
Agar rasa sakit ini hilang, aku benci diriku. Aku benci Jasmine. Kepada siapa aku harus meminta pertolongan.
Mulutku tak bisa bicara, hanya bisa mengeluarkan suara ringisan saja. Aku harap ada yang mendengarnya.
Tolong disini aku butuh bantuan siapapun mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine
Teen FictionBELUM DIREVISI! "Oh jadi gini pekerjaan lo." Suara berat itu memecah keheningan, Dengan segera Dara memisahkan diri pada Ari. "Maksud lo apa!" Tanya Dara, Gavin tersenyum miring. "Jadi jalang orang? Gue kira lo cewek baik-baik, ternyata lo lebih mur...