it's Not fine (END)

13.6K 462 29
                                    


Akankah kita menjalani
Kehidupan yang
Berbeda?


recommended song🎶

mimpi terindah -cinta kuya♥️

Happy Reading.

"DARAA." teriak Gavin, ia berlari kearah Dara yang terpental beberapa meter darinya. Tubuh Dara dipenuhi darah segar yang mengalir menutupi seluruh tubuhnya.

Gavin sudah histeris melihat keadaan Dara, ia mengangkat tubuh Dara dalam pangkuannya. Menyibakkan rambut yang menutupi wajah gadis itu.

Mata satu Dara menatapnya, gadis itu masih berusaha untuk memperlihatkan bahwa ia baik-baik saja.

"Dara maafin gue." Gumamnya, Dara hanya tersenyum kecil.

"Gu--e udah maafin lo kok." Ucap Dara terbata-bata, membuat Gavin semakin terisak kencang. Tak peduli jika ia dicap sebagai orang yang cengeng.

"Gue mohon lo bertahan, ya. Bentar aja." Ucap Gavin ditengah tangisnya.

"Gue udah gak tahan, rasanya sakit." Lirih Dara, Gavin menggeleng.

"Lo harus kuat buat gue." Seketika mereka berdua dikelilingi banyak orang. Semuanya menatap Gavin iba.

"Mas, mas tolong bantu saya ke Rumah Sakit ya." Ucap Gavin pada salah satu orang yang ada disana. Dengan sigap warga disekitarnya menggotong tubuh Dara untuk dibawah kerumah sakit. Dara sudah tak sadarkan diri membuat Gavin panik setengah mati.

Cowok itu tak henti-hentinya untuk menggumamkan permintaan maaf. Dan juga ia selalu menggenggam erat tangan Dara yang terasa dingin.

"Dara tolong bertahan." Lirihnya, Dara masih setia untuk menutup matanya.

Beberapa menit kemudian, akhirnya mereka sampai di rumah sakit terdekat. Beberapa suster yang lalai pun mendapat amukan dari Gavin.

"Woi lo liat gak kalo ada orang yang perlu ditangani, ayok cepet jangan bengong aja. Kita berobat Disini bayar ya." Bentak Gavin pada salah satu suster yang sedari tadi hanya menatapnya.

"Punya otak gak sih." Gavin mengiringi Dara saat akan masuk keruangan UGD. Raut wajah Gavin sungguh tak bersahabat untuk saat ini.

Gavin cemas setengah mati, bagaimana caranya menjelaskan pada orang tua Dara tentang kecelakaan ini. Dan juga keadaan Dara yang membuatnya tak henti mengumpat dirinya sendiri.

Cowok itu mengeluarkan ponselnya, mengetik beberapa nomor telfon. Rasa takut mendominasi saat ini. Sambungan telepon itu terhubung.

"........."

"Lo bisa susul gue kesini, Dara kecelakaan."ujarnya pelan.

"........."

"Panjang ceritanya, pokoknya lo harus kesini."

"........"

"Maafin gue ya."

Tuut

Gavin merebahkan tubuhnya pada salah satu kursi panjang yang berada didepan ruangan Dara.

Tak berselang lama, cewek yang tinggi sebahunya ia tak sendiri bersama cowok yang pernah dipukuli oleh Gavin saat itu. menghampiri Gavin. Raut cemas sangat kentara diwajahnya.

I'm Fine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang