Cinta itu dirasakan bukan
dipikirkan,
Karena itu lebih butuh
Balasan,
Dari pada alasan.Happy Reading :")
"Gue sayang sama lo." Bisiknya tepat ditelinga Dara, membuat tubuh gadis itu membeku.
Apa!!tuhan bilang kalo dara cuma salah denger. Batin Dara, keringat dingin bercucuran didahinya.
"Lo becanda kan." Ucap Dara pelan, Dara dapat merasakan bahwa Gavin menggeleng disela pelukan itu.
"Kalo soal perasaan, gue nggak pernah bercanda." Bisiknya tak kalah pelan, Gavin semakin mempererat pelukan itu. Mereka seakan tak sadar dimana mereka berpijak sekarang. Lebih tepatnya dipintu masuk cafe itu.
"Mbak, Mas kalo mau syuting film india jangan disini. Kasian yang jomblo liat, terus siapa yang bakalan mereka peluk. Hargai jomblo lah Mas." Ucap lelaki berkacamata yang duduk tak jauh dari pintu masuk cafe tersebut.
Gavin rasa cowok itu mewakili perasaan kaum Jomblo dicafe itu.
Dara dan Gavin tersenyum canggung, tak lama mereka beranjak dari sana. Semua pengungjung menatapnya, membuat Dara salah tingkah.
"Dasar lo." Gerutu Dara, dengan kondisi pipi yang masih memerah. Dara meninggalkan Gavin yang sedang menatapnya, Gavin terkekeh senang.
"Jadi?
"Jadi apa?" Tutur Dara, gadis itu tak menghiraukan tatapan memelas Gavin. Disepanjang perjalanan Gavin yang segaja meninggalkan motornya diparkiran cafe tadi, karena ia ingin mendengar jawaban perasaannya dari Dara.
namun gadis itu berpura-pura lupa dengan ucapn yang disampaikan Gavin.
"Yanga tadi!" Kesal Gavin.
"Yang tadi mana?" Ucap Dara santai, gadis itu mengalihkan pandangannya kearah lain. Menghindari kontak mata dengan Gavin.
Gavin yang sudah gemas dengan tingkah gadis itu, Gavin menarik Dara kepelukannya. Membuat gadis itu terkejut bumN main.
Jangan keseringan begitu, kasian jantung gue. Batin Dara.
"Lo kenapa sih?" Kesal Dara, ia berusaha melepaskan dirinya dari pelukan hangat gavin.
"Kenapa gimana? Kalo ngomong yang jelas dong Dara." Ucap Gavin, cowok itu berhasil membalikkan kata-kata Dara. Membuat gadis itu terdiam.
"Yaudah, lepasin. " ucap Dara jutek, ia tak bisa berlama-lama dalam keadaan seperti ini. Tidak baik untuk jantung.
"Enggak akan." Dara dapat mendengar detak jantung gavin yang saling berlomba dengan detak jantung miliknya.
"Lo kenapa sih?
"Nggak papa." Ucap Gavin, cowok itu masih betah memeluknya, membuat Dara risih karena tatapan para pejalan kaki yang berlalu lalang. Tapi Gavin seakan masa bodoh dengan pandangan orang lain.
"Lo belum jawab perasaan gue tadi." Bisik Gavin, ia menghembuskan nafasnya pelan. Hal itu membuat Dara merinding.
"Tapi gue masih ragu sama perasaan lo ke gue." Ucap Dara, ia takut terlalu berharap pada Gavin yang akhirnya menghancurkna hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine
Teen FictionBELUM DIREVISI! "Oh jadi gini pekerjaan lo." Suara berat itu memecah keheningan, Dengan segera Dara memisahkan diri pada Ari. "Maksud lo apa!" Tanya Dara, Gavin tersenyum miring. "Jadi jalang orang? Gue kira lo cewek baik-baik, ternyata lo lebih mur...