Yang suka dikasih harapan,
Terus ditinggalin.
Kita satu server:)
Warning ini adalah part terpanjang yang pernah aku buat jadi, siapin posisi, music, and jantung😁Happy Reading💚
"Gavin.."
Huuaaaa
"Siapa sih kalo berani tangan kosong kalo berani, jangan main nakut-nakutin gue." Kesal Gavin, yang belum mengetahui bahwa Dara sudah sadar.
"Gavin.." ucap Dara lirih sembari menyentuh tangan Gavin yang menggenggam tangan kanannya.
"Astaghfirullah, subhanallah, inalillahi. Keluar Mane teh. Keluar Saha." Ucap Gavin sambil terbangun dari tidurnya.
"Lah tadi siapa, padahal kosong. Baru tau gue ternyata rumor RSUD angker emang bener." Katanya bergidik ngeri, ia masih belum menyadari bahwa Dara lah yang memanggilnya.
"Gavin.."
"Saha eta teh." Teriak Gavin, ia pun berbalik menghadap Dara.
"Hehehehe, kamu yang manggil aku. Aku kira jurig tadi." Kekehnya, "ada yang sakit? Kamu perlu minum? Perlu aku panggilan dokter--, eh iya."
"Dokter!!"
Gavin berlari keluar ruangan, Dara hanya bisa memandanginya saja. Seluruh tubuhnya terasa sakit.
.
.
."Kondisi pasien sudah lebih baik, pasien harus lebih banyak istirahat. Dan jangan lupa minum obatnya ya." Ucap dokter itu ramah, Gavin mengangguk paham.
"Terima kasih dok." Wanita muda itu mengangguk pelan, setelah itu berlalu meninggalkan mereka berdua dalam keheningan.
Gavin mendekat kearah Dara, cowok itu tak habis-habisnya menyalahkan dirinya. Ia merasa lalai dalam menjaga Dara. Ditambah bogeman dari Arga yang kesal akan kelalaian Gavin pun diterima olehnya.
"Kamu makan dulu ya." Gadis itu hanya menggeleng pelan. Gavin mengusap lembut kepala Dara.
"Ayo dong ay , kamu harus makan. Aku suapin ya." Tawar Gavin. Namun gadis itu menggeleng lagi.
"Aku nggak suka bubur, lembek, hambar." Ucap Dara pelan.
"Dikit aja ya, kalo kamu sembuh aku beliin. Seblak deh. Eh bukan boba deh." Bujuk Gavin.
"Bener ya boleh makan seblak, yaudah aku mau makan dikit." Cicit Dara.
"Bukan seblak Dara, kata aku kan boba." Komentar Gavin.
"Aku pengen seblak bukan boba gimana sih. Aku pengen Seblak!!"
"Hufft, yaudah dikit aja. Sepiring berdua, biar romantis."ucap Gavin sedikit bernegosiasi.
"Bilang aja kamu pelit, ah." Delik Dara.
"Entar perut kamu sakit, yaudah sekarang makan ya." Seru Gavin, gadis itu mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine
Teen FictionBELUM DIREVISI! "Oh jadi gini pekerjaan lo." Suara berat itu memecah keheningan, Dengan segera Dara memisahkan diri pada Ari. "Maksud lo apa!" Tanya Dara, Gavin tersenyum miring. "Jadi jalang orang? Gue kira lo cewek baik-baik, ternyata lo lebih mur...