I Don't have familyHappy Reading.
Suara sumbang terdengar ditelinga Dara, rasanya telinga seperti mendengar suara letusan akibat pekikan itu.
Zila menerjang tubuh Dara, membuat tubuh Dara berguncang pelan. Sedangkan Ari hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Lo buat gue khawatir aja, gue takut Lo kenapa-kenapa." Ucap Zila dalam pelukan Dara. Gadis itu hanya terdiam saja.
"Lihatkan gue gak papa kok." Ucapnya pelan, Zila hanya bisa mengangguk pelan.
"Ibu mana zi, ayah juga." Ucap Dara, Zila mendongak menatapnya.
"Bik Imah sama mang Parto dirumah, kita yang jagain Lo sekarang. Mereka pasti capek." Ujar Zila, Dara melepaskan pelukan itu.
"Udah berapa lama gue disini?"
"Mungkin udah 2 hari lo pingsan disini, kita pada khawatir sama keadaan Lo." Ucap Zila, Dara hanya bisa tersenyum.
"Ha!?"
"Iya Dara, sekarang Lo istirahat deh. Kita bakalan jagain lo." Ajaknya, Dara menggeleng.
"Kenapa? Lo itu sakit Dara." Bujuk Zila, namun gadis itu tetap menggeleng.
"Yaudah sekarang Lo mau apa?" Zila menghembuskan nafasnya kasar.
"Gue mau Lo telfon ayah gue, gue mau ngomong bentar kok." Pintanya.
"Ayah kandung lo?" Dara mengangguk pelan.
"Yaudah iya." Zila mengeluarkan ponselnya, dan mengetikkan beberapa nomor telfon.
"Nah ini." Zila menyodorkan ponselnya pada Dara.
Sambungan telfon itu terhubung, tak lama dari seberang sana terdengar suara berat seorang pria. Itu ayah Dara.
"Halo yah, maaf Dara ganggu malam-malam gini." Ucap Dara sembari melirik kearah Zila Dan Ari.
"........."
Seketika wajah Dara berubah murung, namun ia berusaha menarik sebuah senyuman untuk menutupinya.
"Ayah Dara cuma mau bilang, bisa gak kalo Dara ketemu sama ayah?" Ucapnya dengan senyuman yang masih mengembang, namun lagi-lagi terpatahkan akibat jawaban ayahnya.
"........."
"Tapi yah sebentar aja."gadis itu memelas.
"........."
"Yaudah yah, maaf Dara udah ganggu ay---"
Tutt
Panggilan itu putus sepihak, Dara tersenyum kecut namun setelah itu menggantinya dengan senyuman yang memperlihatkan seolah ia baik-baik saja.
"Kenapa Dara?" Tanya Zila, Dara hanya menggeleng pelan.
"Gak papa kok, nih makasih ya." Gadis itu berusaha memperlihatkan senyumannya, walaupun itu berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine
Teen FictionBELUM DIREVISI! "Oh jadi gini pekerjaan lo." Suara berat itu memecah keheningan, Dengan segera Dara memisahkan diri pada Ari. "Maksud lo apa!" Tanya Dara, Gavin tersenyum miring. "Jadi jalang orang? Gue kira lo cewek baik-baik, ternyata lo lebih mur...