Cinta dan Obsessi

3.2K 232 6
                                    


Kamu tak akan mengerti,
Saat kamu bersamanya,
Itu menyakitiku:/

Arga pradipta

Happy Reading😄

"Ini kenapa?" Tanya Dara seraya memegang wajah lebam Gavin, membuat cowok itu meringis pelan.

"Nggak papa, kemaren aku nggak sengaja kebentur meja." Ucap Gavin pelan.

"Bohong, mana ada kebentur meja sampe kayak gini! Kamu habis berantem ya?" Selidik Dara. Tangannya menyentuh bekas lebam itu pelan.

"Mana bisa aku bohong ay, kamu mah. serius aku kebentur meja."ucapnya berusaha meyakinkan Dara.

"Yaudah iya, kamu ada obat merah nggak biar aku obatin luka kamu."ucap Dara.

Maafin aku ya dara. Batin Gavin.

"Ada kok, bentar ya aku ambilin dulu." Sahut Gavin. Cowok itu beranjak meninggalkan Dara menuju arah dapur miliknya.

Ngomong-ngomong, sekarang mereka berdua tengah berada dirumah Gavin. Entah kemauan dari mana Dara berniat menyusul Gavin kerumahnya, kedua orang tua Gavin tengah keluar kota karena urusan pekerjaan.

Mereka tak hanya berdua, ada beberapa asisten rumah tangga disana.

Beberapa menit kemudia Gavin datang sembari membawa semangkuk air es dan kompres dan tak lupa kotak obat.

"Nih ay." Ucap Gavin, ia menyodorkan kotak obat itu kepada Dara.

"Kamu udah biasa tinggal sendiri."tanya Dara, ia dengan telaten mengobati wajah Gavin.

Yang terdengar hanyalah ringisan dari mulut Gavin. Lihat saja wajahnya penuh dengan memar.

"Iya mereka pada sibuk, tapi aku disini ditemenin sama bibik yang udah rawat aku dari kecil." Tutur Gavin, ia memejamkan matanya menahan perih.

"Kamu ada adik atau kakak nggak?" Tanya Dara, ia ingin mengenal Gavin lebih jauh.

"Kalo adik sih enggak, aku punya kakak cowok. Dia sekarang lanjutin pendidikannya diluar negeri." Ucap Gavin.

"Berarti kamu ada temennya dong, nggak kayak aku." Ucap Dara, Gavin yang merasa perubahan dari Dara pun mnganggkat wajahnya dan menghentikan pergerakan tangan Dara dari wajahnya.

"Hei, kamu nggak sendiri kok.kan ada aku ay."ucap Gavin.

"Tapi aku pengen punya temen dirumah Gavin, sama kamu mah beda."tutur Dara.

"Beda gimana?

"Ya beda lah. Aku kan mau punya saudara cewek, emang kamu mau jadi cewek?" Kata Dara, gadis itu tersenyum kecil.

"Aku bisa kok jadi cewek, apa perlu aku pake wig aja ya?" Ucap Gavin disertai dengan kekehan.

"Kamu mah."

Dara sudah selesai mengobati luka Gavin, Gavin terseyum lebar dari biasanya. Membuat dahi Dara mengerut.

"Kamu sehat?" Tutur Dara.

I'm Fine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang