Clue

3.5K 242 0
                                    


Don't  watch Me
Cry:/

Happy Reading.

Hamparan rerumputan hijau, dan sebuah sungai kini menjadi pelarian Dara. Gadis itu tak langsung pulang kerumahnya.

Dia butuh waktu sendiri untuk mencerna semua yang terjadi, semuanya begitu membingungkan.

Dara duduk di rerumputan itu, sesekali ia melemparkan batu kerikil ke danau itu. Secara batin Dara begitu menyedihkan.

Dara juga bingung kemana harus ia tumpahkan keluh kesahnya, bukan Dara tak percaya pada Zila. Namun Dara tak ingin masalah Dara menjadi beban bagi Zila.

Cukup dia yang menanggungnya sendiri, semua ini terjadi akibat ulahnya. Dan Dara juga siap menerima konsekuensinya.

"Kenapa gue bego banget sih." Ucap Dara seraya memukul kepalanya.

"Gue bodoh."

"Gue benci diri gue sendiri." Ucapnya, Untung saja ditepi danau itu begitu sepi. Jadi Dara bisa puas untuk mencaci dirinya sendiri.

Tak lama tangisan Dara terdengar, gadis itu menundukkan kepalanya. Ia tak mau ada yang melihatnya dalam keadaan lemah begini.

Masih dengan suara tangisan yang keras, gadis itu sempat-sempatnya mengumpati dirinya sendiri.

"Kenapa sih gue bodoh banget, kenapa gue makin sayang sama dia. Bodoh! Bodoh!" Lirihnya, gadis itu sibuk melampiaskan kesalnya dengan mencabuti rumput yang ada didekatnya.

"Gue bodoh."

"Dia udah milik orang lain, ngapain gue tangisin." Ucapnya pada dirinya sendiri.

Lagi-lagi tangis Dara tak dapat ia bendung, gadis itu menangis sepuasnya. Cuaca yang tadinya cerah kini berubah mendung.

Awan hitam sudah bersiap-siap untuk menjatuhkan semua bebannya, namun Dara sama sekali tak berniat untuk beranjak.

"Disatu sisi gue cinta sama Gavin, disatu sisi gue benci sama lo." Gumam Dara, sesekali ia memukul kepalanya berharap bisa melupakan semua yang terjadi.

Namun semuanya sia-sia, Dara juga berharap dia amnesia dan melupakan semuanya. Masalahnya, nasibnya yang begitu menyedihkan.

Satu demi satu rintik hujan mulai membasahi bumi, Dara masih membisu. Tak berusaha untuk mencari tempat berteduh.

Dinginnya air hujan membasahi tubuh Dara, gadis itu masih bergeming disana. Walaupun dia tau pasti sebentar lagi dia akan mimisan namun dia masih disana.

Terdiam dibawah guyuran hujan sore ini, suasana ditepi sungai itu sangat sepi. Lagipula siapa juga yang akan mau berhujan-hujanan diluar rumah.

Lebih baik menghangatkan tubuh dibalik selimut tebal miliknya.

Satu hal yang terasa menguntungkan saat menangis dibawah guyuran hujan, yaitu tidak akan ada yang tau kalau Dara tengah menangis disini.

"Kenapa semuanya nyakitin gue terus."

"Gue juga berusaha buat jadi yang terbaik."

I'm Fine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang