Aku pernah mengira, mencintaimu
Seindah mentari pagi.
Ternyata aku salah, mencintaimu
Seperti menggenggam pecahan
kaca:/Happy Reading Pandaku:)
"Gavin, Arga." Teriaknya.
Mereka berdua menghentikan perkelahian itu, mereka dian membisu. Sebelum Arga beranjak dari tempat itu ia sempat berbisik.
"Don't touch my mine, kalo lo masih nekat. Habis lo." Bisiknya penuh ancaman dan berlalu begitu saja.
Arga kalo marah kayak spycopat ya. Batin Dara.
Dara menghampiri gavin yang bersandar didinding, ia tidak terlihat takut sama sekali. Ya walaupun wajahnya yang kemarin lebam bertambah lebam akibat pukulan si spycopath tadi, hancur sudah wajah tampan Gavin ini.
"Ngapain lo keluar pas jam pelajaran." Tanya Gavin, membuat Dara mendelik. Gavin menatapnya lekat-lekat membuat Dara risih.
"Jam kosong, gue mau keperpus tadi." Ucap Dara singkat saja ia malas berdebat.
"lo sendiri ngapain disini, pake berantem segala.""Nggak ada apa-apa cuma ngasah kemapuan baku hantam gue aja." Ucapnya disertai kekehan kecil.
"Dasar gila." Ejek Dara, tampaknya sedari tadi ia memperhatikan bekas luka diwajah Gavin.
"Luka lo berdarah, ke UKS aja. " suruh Dara, tapi Gavin tak mengindahkan perintah Dara. Kalau ia ke UKS bisa-bisa ia ketahuan habis bertengkar karena memperebutkan Dara, kan malu:(
"Oh iya, lesnya cuma 3 hari aja ya Dara, bisa mati gue kalo tiap hari lesnya." Jelas Gavin.
"Bilang aja lo males belajar, ngeles aja." Omel Dara, saat mengomel Dara terlihat menggemaskan dimata Gavin. Gadis itu tau cara mengambil alih pikirannya serta hatinya. Itulah cinta:/
"Udah ah ngomel mulu, banjir nih."Kekeh Gavin.
"Lo nyebelin banget sih, bisa aja buat gue badmood." Kesal Dara, gadis itu berbalik badan meninggalkan Gavin yang tersenyum kemenangan.
*********
Kantin, itulah tempat dimana kedua makluk itu mengisi perut masing-masing. Dara memakan makanannya dengan tenang, ditemani dengan sebotol air mineral. Zila, gadis itu memakan makanannya dengan tidak semangat. Dikarenakan matanya menahan kantuk, ingin rasanya Dara menyiram dengan air, tapi karena ia adalah sahabatnya makanya Dara mengurungakan niatnya.
"Zila makan yang bener dong, pengen gue siram pake air biar nggak ngantuk lagi." Tawar Dara, dimana tawaran itu terlihat tidak menguntungkan bagi Zila, dengan mata yang sedikit terpejam ia memakan makanannya.
Ditengah tengah menikmati makanannya, seseorang Datang ditemani dengan kedua antek-anteknya.
"Hai, cewek PHO." Ucap gadis itu sambil menekankan kata PHO itu, sontak seluruh perhatian kantin tertuju pada mereka berdua, Daraendengus kesal mendengarnya.
"Sok nggak denger apa budek?" Ucapnya lagi, Dara tak menanggapinya. Merasa terabaikan membuat emosi gadis bermabut pirang itu memuncak seketika. Tanpa aba-aba ia menjangkau jus yang tak jauh darinya Dan,
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine
Fiksi RemajaBELUM DIREVISI! "Oh jadi gini pekerjaan lo." Suara berat itu memecah keheningan, Dengan segera Dara memisahkan diri pada Ari. "Maksud lo apa!" Tanya Dara, Gavin tersenyum miring. "Jadi jalang orang? Gue kira lo cewek baik-baik, ternyata lo lebih mur...