Akan ku coba mengulang semua
Dari awal, saat kita tak
Saling kenal.Happy Reading.
Hari-hari berlalu, tak ada yang berubah. Dara kini semakin menutup dirinya, gadis itu kembali pada sifatnya yang dulu.
Ini bukan perihal apapun yang mengganjal, memang seharusnya begini. Dara memang tak pantas untuk membuka hati jika akan disakiti berkali-kali.
"Dara pamit." Ucap gadis itu, ia menenteng ranselnya. Dara harus melakukan semuanya sendiri. Tak bisa bergantung kepada orang lain.
Dara berjalan menuju halte bis, dia juga selalu berangkat sepagi mungkin. Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
Sejuknya udara pagi membuat tubuh Dara sedikit menggigil, akhir-akhir ini tubuhnya begitu rentan.
"Wih dingin." Ucapnya pelan sembari menggosokkan kedua tangannya.
Dara semakin mengeratkan Hoodie yang dipakainya, ia mempercepat langkahnya. Halte bis itu tak terlalu jauh dari rumahnya namun bisa membuat Dara berkeringat.
Sesampai di halte bis, Dara mendaratkan bokongnya dikursi tunggu. masih terlalu pagi, mungkin Dara akan menunggu beberapa menit dulu.
Tak terlalu lama duduk disana, sebuah klakson motor mengejutkannya. Dara memegang dadanya yang berdegup kencang akibat pengemudi motor itu.
"Butuh tumpangan?" Tanya cowok berhelm Full face itu, Dara mengenali suara itu. Siapa lagi kalau bukan Arga, sudah lama rasanya Dara tak bertemu dengan Arga.
"Gak makasih." Ucap Dara datar, Arga terkekeh.
"Lo kok gitu, lagian ngapain lo sendirian disini. Kalo terjadi yang gak-gak gimana, masih pagi Lo." Ujar Arga, Dara menatapnya kesal.
"Gue gak mau, jadi silahkan pergi." Ketus Dara, ia kembali menundukkan kepalanya.
"Ck, Lo marahan kan sama Gavin. Kenapa Lo marahin gue juga. Lagian niat gue baik kok, mau kasih Lo tumpangan." Ucap Arga panjang lebar.
"Kalian sama aja, tapi maaf gue gak butuh tumpangan lo." Sentak Dara. "Jadi bisa pergi sekarang, gue enek liatnya." Lanjut Dara.
"Oke, untuk kali ini Lo menang. Tapi besok liat aja." Ucap Arga, cowok itu berlalu meninggalkan Dara sendiri di halte itu.
Dara juga tak akan ambil pusing dengan ucapan Arga, lagian apa pedulinya. Tak lama sebuah angkot mendekat.
•••••••••
"Dara Lo beneran gak mau kekantin, gue traktir deh."bujuk Zila, namun Dara terus saja menolaknya. Pandangannya tak lepas dari sebuah buku yang tengah ia pegang.
"Yah Dara, gue lapar banget nih. Lo gak kasian sama gue. Tega kamu Roma." Ucap Zila.
"Gak gue gak lapar, Lo sendiri aja bisa kan." Kata Dara, matanya masih menatap buku didalam genggamannya.
"Tap-"
"Lo kok ngeyel banget sih, gue lagi baca ini."kesal Dara, Zila menatapnya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine
Teen FictionBELUM DIREVISI! "Oh jadi gini pekerjaan lo." Suara berat itu memecah keheningan, Dengan segera Dara memisahkan diri pada Ari. "Maksud lo apa!" Tanya Dara, Gavin tersenyum miring. "Jadi jalang orang? Gue kira lo cewek baik-baik, ternyata lo lebih mur...