I wish you
Are here.Happy Reading.
Keadaan Dara semakin memburuk, sampai-sampai kabar bahwa Dara sakit sampai ketelinga Arga. Cowok itu marah besar karena saat di mall kemaren tak sengaja ia melihat Gavin bersama Jasmine dan jangan lupa gadisnya yang melihat Gavin dan setelah itu jatuh pingsan.
Arga bukan orang bodoh, ia menyuruh orang untuk mencari informasi mengenai kondisi Dara sekarang. Ingin rasanya Arga menghabisi Gavin dengan tangannya sendiri.
Sudah beberapa kali ia sudah memberi toleransi kepada Gavin saat itu namun lagi-lagi cowok itu menyakiti gadisnya, gadis kecilnya itu.
"Awas aja Lo, the game is about to start."ucapnya dengan seringai mengerikan, Arga juga melampiaskan amarahnya dengan membunuh orang. Jiwa spychonya benar-benar diuji untuk saat ini.
"Hah awas aja." Ujar Arga sembari menghembuskan asap rokok dari hidungnya.
Dilain tempat semua orang dibuat panik akibat kondisi Dara yang tiba-tiba semakin down. Zila Dan Ari pun berkali-kali menyalahkan dirinya sendiri.
"Nih gimana, Dara gue mohon bertahan." Lirih Zila, ia melihat tubuh Dara dari balik kaca bening itu. Kondisi gadis itu benar-benar memburuk, beberapa selang menggerogoti tubuhnya. Dan matanya yang masih setia tertutup sempurna.
Sedangkan disisi lain bik Imah sudah menangis histeris, baru kemaren rasanya ia melihat Dara tersenyum dan sekarang gadis itu tak sadarkan diri.
Terhitung sudah 2 hari Dara tak sadarkan diri, namun dokter pun masih belum memberikan diagnosa keadaan Dara saat ini. Antara koma atau yang lainnya.
Penyakit Dara hanya keluarga dan teman dekatnya yang tau, pihak sekolah juga belum tau mengenai hal ini
"Nak Zila dan Nak Ari lebih baik kalian pulang, bapak tau kalian pasti capek dari kemaren berdiri disini." Ujar mang Parto, membuat mereka berdua mendongak dan setelah itu menggeleng pelan.
"Gak mang, Ari bakalan disini temenin Dara." Tolak Ari, Zila mengangguk setuju. "Zila juga bakalan nemenin Zila disini sama Ari." Ujar gadis itu.
"Lebih baik kalian istirahat, nanti orang tua kalian khawatir. Biar bapak yang jagain Dara disini. Dan juga tolong ajak bik Imah sekalian. Dia pasti capek banget dari kemaren nangis terus." Ujar mang Parto, seakan tak ingin terbantahkan.
"Yaudah mang, Ari sama Zila bakalan balik lagi kesini. Nanti malam biar kami aja yang jagain Dara disini, mang Parto sama bibi lebih baik istirahat ya." Mang Parto hanya mengangguk pelan.
"Tapi saya gak mau pulang kang, saya mau nemenin Dara disini." Ujar bik Imah yang sedari tadi menangis dalam diam.
"Saya tau, kamu khawatir. Tapi ingat kesehatan kamu. Jangan bikin Dara tambah khawatir." Mang Parto berusaha untuk memberikan pengertian kepada bik Imah. Bik Imah tak menjawab.
"Bik sama Zila aja, Zila temenin dirumah." Bujuk Zila, bik Imah menghembuskan nafasnya pelan.
"Baiklah." Mang Parto tersenyum simpul. Mereka berjalan dengan berat hati untuk meninggalkan ruangan Dara.
Mang Parto kembali duduk, ia hanya bisa memperhatikan Dara dari balik kaca bening itu. Kondisi Dara tak memungkinkan untuk dikunjungi oleh siapa pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine
Novela JuvenilBELUM DIREVISI! "Oh jadi gini pekerjaan lo." Suara berat itu memecah keheningan, Dengan segera Dara memisahkan diri pada Ari. "Maksud lo apa!" Tanya Dara, Gavin tersenyum miring. "Jadi jalang orang? Gue kira lo cewek baik-baik, ternyata lo lebih mur...