Jika menunggu membosankan,
Apakah berpindah hati itu
menyenangkan?
Happy Reading♡
Disinilah mereka berdua, disebuah cafe hits daerah jakarta. Cukup ramai.
"Gavin,bisa mulai belajarnya sekarang?" Tanya Dara, cowok itu hanya mengangguk singkat.
"Gimana kalau hari ini kita belajar sejarah? Nilai lo jelek." Tawar Dara, Gavin malah mengeleng cepat.
"Nggak ah, sejarah bahas masalalu melulu, harusnya masa depan dong!! Kapan move onnya?" Ucapnya polos, ingin rasanya Dara menghayutkan diri sendiri di segitiga bermuda biar nggak bisa ditemuin.
Dara melongos, "kok bawa-bawa masa lalu sih? Mau belajar nggak nih." Ucap Dara jengah. "Kalo nggak gue tinggal nih." Ancamnya.
"Iya-iya."
Dara mengeluarkan sebuah buku yang mencakup semua materi sejarah kelas II, dia sengaja meminjamnya karena ia tau gavin pasti tidak punya, dasar pemalas.
"Nih." Dara menyodorkan buku itu, bukannya mengambil itu gavin justru memandangnya saja, tak berniat mengambilnya.
"Ambil."
"Kok bukunya tebel amat, perasaan buku sejarah gue tipis. Nggak setebal ini." Protesnya.
"Punya lo nggak lengkap makanya tipis, buruan ambil." Ucap Dara, dengan berat hati Gavin meraih buku itu.
"Baca dulu, ntar gue kasih tugas." Ucap Dara, belum sempat gavin melayangkan protesnya. Dara mengeluarkan ancamannya, yang membuat nyali Gavin menciut.
"Gue balik nih kalo protes." Acamnya.
Beberapa menit membaca buku, yang setebal kotak tupperware mamanya. Akhirnya selesai juga. Gavin menghembuskan nafas lelah.
"Udah? Gue kasih tugas ya." Tutur Dara.
"Nanti dong, makan dulu capek gue laper juga sih." Protes Gavin bertubi-tubi.
"Lo mau pesan apa?biar gue pesenin." Ucap gavin sembari memanggil pelayan cafe.
"Creamy latte aja deh." Ucap Dara, dahi Gavin berkerut "minuman doang, lo dari tadi belum makan. Entar sakit lagi." Ucapnya, "tenang gue banyarin kok."
Dara berdecak, "maksa banget sih, makanannya samain aja deh."
"Oke deh." Gavin memanggil salah satu pelayan cafe tersebut.
"Mbak, gourmet burgernya 1, spageti 2, creamy latte 1, bubble tea 1." Ucap gavin.
"Silahkan ditunggu ya mas." Gavin mengangguk pelan.
"Kan makanannya belum nyampe, gue kasih soal dulu gimana?" Tutur Dara.
"Tugas lagi tugas lagi." Sunggut Gavin.
"Gue anggap lo setuju, nih soalnya udah gue bikin." Ucap Dara seraya menyodorkan sebuah kertas yang berisi 10 soal sejarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine
Teen FictionBELUM DIREVISI! "Oh jadi gini pekerjaan lo." Suara berat itu memecah keheningan, Dengan segera Dara memisahkan diri pada Ari. "Maksud lo apa!" Tanya Dara, Gavin tersenyum miring. "Jadi jalang orang? Gue kira lo cewek baik-baik, ternyata lo lebih mur...