Rindu dan Luka

2.8K 219 14
                                    


Kau luka yang
Ku rindu:)

Happy Reading💚

Sebenarnya jika Dara boleh jujur, ia begitu menyukai sifat posesif  dari Gavin. Tapi lukanya masih terasa sakit, walaupun waktu mencoba untuk mengobatinya.

Pelajaran hari ini berakhir, Dara juga tak akan yakin bahwa Ari akan menunggunya. Ia sengaja pulang lama untuk menghindari itu.

Saat jam istirahat Dara sempat bertemu dengan Ari di kantin sekolah, cowok itu melambaikan tangannya sembari memanggil nama Dara.

Tentu saja Dara malu, namun bocil itu hanya cengengesan saja.

Dengan langkah mengendap-endap Dara berjalan melewati parkiran menuju gerbang sekolah, diparkiran tak ada satupun motor yang tersisa, kosong.

Dara mengembuskan nafas lega, usahanya tidak sia-sia. Dengan langkah gontai Dara berjalan keluar gerbang. Namum,

"Hai." Ucapnya dengan cengirannya, Ari duduk dimotornya dan menatap Dara Mengejek.

"Lo pikir gue bakalan pulang duluan? Sebelum Lo keluar gue juga Nggak bakalan pergi. Sebenarnya sih gue tau Lo sengaja kan keluar paling lama." Tebaknya, Dara menelan ludah susah payah.

"Yeh siapa juga yang mau pulang sama Lo, kalo mau pulang. Pergi aja, lagian tadi gue piket kelas kok." Alibi Dara, dia sedikit tergagap.

"Iya udah gue percaya, yaudah ayo pulang. Nyokap Lo bakalan khawatir nanti." Ajaknya, Dara merenung. Mamanya sudah meninggal, jadi siapa yang akan mengkhawatirkannya.

"Lah malah bengong, ayo kepala beruang. Entar Lo kesambet lagi." Ucapnya sambil mengguncang pelan pundak Dara.

"Apaan sih." Ucap Dara sewot, jika ia menolak maka bibik pasti akan sedih. Lagi pula tidak masalah pulang dengan Ari hitung-hitung hemat uang.

"Yaudah ayo." Kata Ari sambil menarik pelan tangan Dara. Dara hanya bisa pasrah.

Disepanjang perjalanan, Dara hanya diam. Terlalu malas untuk berdebat dengan Ari yang begitu cerewet. Yang Dara harapkan cuma satu cepat sampai dirumahnya.

"Kepala beruang kok Lo diam aja sih." Ucap Ari dengan volume suara yang terbilang kencang.

"Bisa pelan nggak, telinga gue nggak budek kok." Ujar Dara, Ari hanya tersenyum geli.

"Santuy mbak, ngegas aja." Kekeh Ari, Dara memukul pelan punggung Ari. Membuat cowok itu mengadu kesakitan.

"Kepala beruang, Lo tu ya! Sakit nih punggung gue." Gerutu nya, Dara terdiam sesaat.

"Emang sakit ya?" Tanya Dara polos, Ari mengangguk pelan. "Makanya jangan rese." Sambung Dara.

Sebuah motor menghadang motor Ari, dari motornya Dara sangat mengenalinya. Ditambah dengan helm Full face yang menutupi wajahnya.

Ini karena Dara tak mendengarkan ucapannya, Gavin melalukan hal ini. Iya dia menghadang Ari di jalanan yang cukup sepi.

Motor Ari berhenti tepat didepan motor Gavin, ia menatap Gavin heran. Sedangkan cowok itu menatap Ari dengan tajam.

I'm Fine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang