Aku, Kamu dan Dia

2.9K 212 11
                                    


Kenapa sih kamu sering
Banget buat aku
Insecure,
Iya aku tau kita emang
Beda jauh:)

Happy Reading💚

"Gavin..." lirih Dara, mata keduanya bertemu.

"Dara.."

Dara berlari keluar dari tempat itu, air matanya tak henti-hentinya mengalir tanpa kehendaknya. Ia benci Gavin ataupun wanita menjijikan itu.

Mereka berdua sama-sama menjijikan, walaupun penglihatannya sedikit mengabur karena air matanya yang tak kunjung berhenti tak bisa menghentikan langkahnya.

Disisi lain, Gavin mengeram kesal. Ia menatap Jasmine tajam. Semuanya pasti akan semakin rumit.

"Lo sama kayak anjing tau nggak!!" Marah Gavin, tak lama ia berlari menyusul Dara.

Diam-diam Jasmine tersenyum licik, hal ini yang memang dia inginkan. Membuat hubungan Gavin dan Dara segera berakhir.

"Welcom to the Games." Ucap Jasmine. Tak lama gadis itu beranjak dari tempat itu. Rencananya berhasil.

Namun Jasmine harus menghubungi seseorang terlebih dahulu. sambungan telfon pun terhubung.

" Semuanya sesuai rencana." Ucap Jasmine disertai dengan tawa liciknya.

••••••••••

Tubuh Dara luruh begitu saja, tulangnya tak mampu menyangga tubuhnya yang ringkis ini.

Dia benci dirinya sendiri, kenapa saat ia merasa bahwa semuanya akan baik-baik saja tapi hancur dalam beberapa detik saja.

Seharusnya dari awal ia tak terlalu percaya pada cowok itu, dengan kejinya ia menghancurkan hatinya tanpa sisa sedikitpun.

"Kenapa semuanya harus begini!! Gue benci hidup gue!! Benci." Raungnya, tangisnya semakin kencang. Sesekali berteriak histeris.

Gadis itu memang tak langsung pulang kerumahnya, ia butuh tempat yang sepi untuk mengeluarkan semua beban yang selama ini ia pikul sendiri.

Dara pikir ia tak sendiri, namun hari ini terbukti bahwa ia memang tak punya siapa-siapa lagi. Takdir sukses mempermainkannya.

"Kenapa Tuhan jahat banget sama gue, salah gue apa sih. Kalau gue emang nggk pantes hidup lagi, ambil aja nyawa gue." Teriaknya, tubuhnya semakin luruh.

"Gue emang anak pembawa sial."

"Anak yang nggak pernah dihadapinya sama kedua orang tuanya."

"Anak yang selalu nyusahin, bodoh, dan nggak pernah dianggap."

"Gue benci diri gue sendiri." Lirihnya, tangisnya semakin kencang, rintik hujan pun jatuh membasahi bumi. Seperti tau bagaimana perasaan Dara saat ini.

Kilat pun tak tinggal diam, menyambar sekitar. Hujan saat ini seakan menyembunyikan luka yang dirasakan Dara.

Luka yang teramat dalam, semakin pedih itu lah yang Dara rasakan saat ini.

"Harusnya gue nggak kasih kepercayaan gue seutuhnya sama dia. dan liat sekarang dengan kejinya dia hancurkan begitu saja." Erang Dara, "gue benci Lo Gavin." Teriak Dara dibawah guyuran hujan.

I'm Fine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang