Masih ingat aku? Iya aku,
Orang yang mati-matian
Memperjuangkan tapi endingnya
Dia yang kamu inginkan:)Happy Reading💛
Seminggu setelah kejadian dimana Dara menghilang, dan ditemukan dengan tubuh penuh luka membuat Arga semakin yakin bahwa Jasmine pasti ikut campur dalam hal ini.
Kondisi Dara sudah lebih baik, dan itu membuat Arga sedikit lega. Masalah Dara sudah diserahkan kepada pihak sekolah, dan Arga harap sekolah bisa bersikap tegas kepada Jasmine walaupun gadis itu anak dari kepala yayasan sekolah.
Helaan nafas keluar begitu saja, saat ini Arga tengah berada di rooftop. Tepat dimana ia mengungkapkan perasaannya ya walaupun tak terbalas.
Jika ia dikantin atau tempat lainnya, dimasih belum sanggup melihat keberadaan Gavin dan Dara secara bersamaan.
Egois? Ya begitulah dirinya.
Siapa yang bisa melihat orang yang dicintainya bersama dengan cowok lain, walaupun Arga cowok dia juga akan merasakan sakit hati yang tak akan pernah dirasakan oleh orang lain.
Sakitnya berbeda, bayangkan sedikit lagi Dara pasti akan menjadi miliknya. Tapi apa? Ekspektasinya tak akan menjadi nyata.nyatanya gadis itu justru semakin jauh darinya.
Kata orang berhalusinasi itu menyenangkan, dari segi mananya! Yang ada dia akan semakin sakit berhalusinasi tentang Dara, tentang kami.
Yang pada akhirnya tak akan pernah terjadi.
Arga berdiri dari duduknya, hatinya kacau, kepalanya pun pusing memikirkan hal itu. Lebih baik dia menanyakan langsung kepada Jasmine.
Disepanjang koridor, Arga menyaksikan beberapa orang tengah bermesraan. Hufts jomblo bisa apa?
"Jodoh gue kenapa sih, apa belum lahir ya?" Batin Arga.
Sialan, kenapa guru pake rapat segala. Jam kosong kan jadinya, yang ada pasti siswanya pada sibuk pacaran.
Bangsat amat nih hidup.
Sosok Jasmine melintas didepannya yang ditemani 2 orang anak buahnya, tak menyia-nyiakan kesempatan tanpa aba-aba ia mencekal lengan cewek itu dan menyeretnya.
Jasmine meronta-ronta, namun Arga tak akan peduli.
"Arga Lo apa-apaan sih." Sentaknya, wajahnya melihat Arga sinis.
"Diem!"
Arga membawa Jasmine ke lorong sepi, tak ada orang disana. Dan Jasmine pun memberi kode pada kedua temannya untuk tak mengikutinya.
"Udah lepas, merah nih tangan gue!!" Ketusnya, gadis itu memperbaiki tatanan rambutnya yang rusak akibat tarikan Arga.
"Bodo amat, emang gue peduli?" Balas Arga, "Lo kan yang buat Dara jadi kayak gitu?" Tanya Arga, ia menatap Jasmine tajam. Namun yang ditatap tersenyum sinis.
"Kalo Lo udah tau, ngapain nanya!!" Ketusnya, "Lo pikir gue bakalan biarin Dara bahagia sama Gavin gitu aja! Lo pikir gue bodoh kek Lo!" Ucapnya tenang,
"Lo bodoh tau nggak, tu cewek harus dikasih pelajaran. Biar enggak ganjen deketin cowok gue." Gadis itu tersenyum kecil.
"Ya tapi nggk gitu juga, Lo nyakitin dia. Perjanjian kita cuma misahin mereka! Yang ada Gavin juga makin overprotektif sama Dara. Lo bego atau gimana sih? Punya otakkan." Ketus Arga. Jasmine terdiam sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine
Teen FictionBELUM DIREVISI! "Oh jadi gini pekerjaan lo." Suara berat itu memecah keheningan, Dengan segera Dara memisahkan diri pada Ari. "Maksud lo apa!" Tanya Dara, Gavin tersenyum miring. "Jadi jalang orang? Gue kira lo cewek baik-baik, ternyata lo lebih mur...