Tolong bertahan,
Walaupun kamu tak bisa ku
Gapai,
Tetaplah hidup,
Aku sangat bahagia melihat
Lengkungan indah di bibirmu:)
Arga PraditaHappy Reading💚
Dengan sekuat tenaga, Arga membopong tubuh Dara yang berlumuran darah. Arga takut setengah mati melihat nya.
Untung saja koridor sekolah lumayan sepi, jadi tak ada yang menyadari hal yang terjadi sekarang.
"Bertahan." Batin Arga.
Arga pun tak bisa membendung air matanya, gadis yang sering memberinya senyuman tipis itu kini tak sadarkan diri.
Dengan sigap Arga segera menaiki mobil nya yang terparkir diluar gerbang. Ia sudah bisa menduga bahwa Jasmine akan bertindak lebih jauh.
Tapi tak harus begini, Arga hanya ingin mendapatkan Dara bukan menyakiti nya. Namun ternyata Jasmine lebih dulu memberi pelajaran Dara.
Tubuh Dara dibaringkan di kursi belakang kemudi, dan tak lama mobil Arga melaju membela keramaian kota Jakarta.
Arga tak bisa tenang, sesekali ia memukul stir kemudi untuk melampiaskan amarahnya.
Ia mengemudi seperti orang kesetanan, beberapa kali ia sempat mendapatkan umpatan dari beberapa pengendara yang ia lalui.
Tak berselang lama, mobil Arga sudah berada tepat didepan salah satu rumah sakit swasta terdekat. Dengan langkah yang tidak sabaran ia berlari membuka pintu mobil untuk membopong tubuh Dara.
"Woi cepetan bawa dia ke UGD." Teriak Arga pada salah satu suster yang berdiri tak jauh dari ia berdiri.
Suster itu pun dengan cepat membawa brankar dan membaringkan tubuh Dara, mereka dengan sigap membawa Dara ke ruangan UGD.
Salah satu suster menghentikan langkah Arga yang hendak menyusul Dara. "Mas tunggu disini, kami akan menangani pasien dengan semaksimal mungkin." Ucap suster itu.
Dengan berat hati Arga mengangguk patuh, bagaimanapun ia harus menaati prosedur rumah sakit.
Cowok itu pun tak berniat untuk menghubungi teman-teman Dara, ia berharap menjadi orang pertama yang dilihat Dara saat sadar nanti.
Arga berjalan mondar-mandir didepan ruangan UGD itu, pikirannya tak tenang. Ia takut terjadi apa-apa dengan Dara.
"Lama banget sih." Gerutu Arga, matanya tak beralih dari pintu UGD yang masih tertutup itu.
"Kelamaan, apa gue masuk aja.biarin aja kalo dimarahin." Ucapnya dengan tak sabaran.
Baru saja akan melangkah membuka pintu UGD itu, ternyata pintu itu sudah terbuka dan memperlihatkan seorang wanita berseragam putih tengah memandanginya penuh tanya.
"Mas siapanya pasien ya?" Tanya dokter yang bernama -Nurul- itu.
"Say--,saya temennya dok." Ucap Arga sedikit tergagap.
"Oh begitu, begini pasien banyak kehilangan darah. Apakah tak ada orang tuanya saya perlu donor Darah yang bergolongan O." Tutur dokter muda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine
Teen FictionBELUM DIREVISI! "Oh jadi gini pekerjaan lo." Suara berat itu memecah keheningan, Dengan segera Dara memisahkan diri pada Ari. "Maksud lo apa!" Tanya Dara, Gavin tersenyum miring. "Jadi jalang orang? Gue kira lo cewek baik-baik, ternyata lo lebih mur...