Part 1 : Kehidupan Ke 2 Olivia Autumnt

75.5K 5.8K 127
                                    

Hai, sebelumnya kenalkan saya penulis dari novel ini.

Saya tulis di sini saja karena banyak yang komen, mungkin belum membaca descnya. Karena di description saya sudah menyatakan untuk Merevisi cerita ini setelah tamat.

Itu artinya masih banyak part awal yang salah, typo juga banyak. Jadi mohon, mohon sekali lagi untuk dimaklumi. Dan, saya rasa bila Anda sudah membaca sampai akhir, penulisan saya sudah berkembang lebih baik.

Terimakasih sudah membaca info ini. (人 •͈ᴗ•͈) Maaf bila ada yang salah dari ketikan atau tutur kata saya.


Selamat membaca!

Semua teriakan-teriakan yang memekakkan telinga itu semuanya ditujukkan untukku, Permaisuri jahat, kejam, licik, monster, iblis. Itulah sebutan-sebutan yangg diberikan untukku oleh orang-orang.

"Bunuh wanita licik itu!"

"Jangan biarkan dia hidup!"

"Dasar, iblis kejam! Atas dasar apa kau membunuh istriku?!"

"Kembalikan keluargaku! Kenapa kau jahat sekali, hah?!"

"Aku sangat membencimu, dasar Iblis!"

"Wanita murahan, rendahan!"

"Lebih baik kau mati saja! Kau hanya membawa sial bagi kehidupan kami!"

Aku memang pantas mendapat semua cacian itu, aku yang terlalu bodoh untuk terus menerus percaya kepada sesuatu hal yang sudah jelas hanyalah tipuan belaka, kenapa aku bisa sebodoh itu? Aku sangat menyesal telah mempercayainya, menjadikannya sebagai kesayanganku. Menjadikannya sebagai orang yang paling spesial di hatiku, bahkan melebihi orang tuaku sendiri. Betapa bodohnya diriku.

Namaku adalah Olivia Autumnt Dell Agraf dan orang yang telah berkhianat kepadaku adalah adikku—Olisia Dell Ollion. Kenapa aku dulu bisa percaya kepada seekor rubah yang jelas- jelas bisa menggigitku kapan saja? Andai waktu bisa diulang kembali maka aku akan memperbaiki sikap dan takdirku, aku tidak akan terjebak kedalam lubang yang sama 2 kali.

Tetapi ... ini semua sudah sangat terlambat, aku telah dijatuhi hukuman mati hari ini oleh suamiku sendiri. Haha, itu sangat lucu, 'kan? Padahal aku mencintainya dengan setulus hati dan selalu berbuat baik kepadanya, tetapi dia tidak pernah melirikku sekalipun. Apakah aku dulu salah karena meminta pernikahan dengannya? Dia bahkan selalu bersikap dingin dan tidak  pernah menganggap kehadiranku. Lucunya, ternyata yang butuh sandaran hidup bukan Suamiku, tapi aku.

Hahaha, lucu sekali hidup ini.

Walau hatiku sangat terluka tetapi karena kebodohanku dan rasa cintaku yang terlalu mendalam kepadanya, maka dari itu aku selalu bersabar dan menerima semuanya dengan lapang dada. Sampai dimana, wanita yang entah dari mana itu tiba-tiba datang dan merebut suamiku. Ya, aku tau bahwa ini juga terjadi karena kesalahan dan kelakuanku sendiri yang egois. Jadi, Kaisar bisa jatuh cinta dengan wanita lain yang lebih baik dariku.

Aku berdoa kepada sang Dewa agar aku bisa menjalani kehidupan ini sekali lagi tanpa penyesalan sedikitpun. Andai saja itu terjadi mungkin aku akan sangat bersyukur, dan memulai kehidupanku dengan lebih baik lagi. Aku tidak akan mau repot-repot untuk orang lain apa lagi dengan cinta yang tak terbalaskan.

Aku melihat wajah Olisia yang tengah tersenyum dibalik dekapan pangeran kedua—Adik dari suamiku yang bernama Audrey Del Agraf. Licik, sungguh licik, Olisia. Kenapa aku dulu bisa dibutakan oleh semua trik dan hasutanmu? Kenapa aku yang sebagai Permaisuri ini bisa dibodohi dengan mudah. Ckck, hidupku memang seperti boneka sampah yang dimainkan oleh orang lain.

Reinkarnasi Sang PermaisuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang