HAPPY READING❤
“VANIAAAAAAA AWASSS” teriak mereka bareng.
Brakkk..
Mereka terlambat.......
🍭🍭🍭
“Ka kirana” panggil vania. Vania di selamatkan oleh Kirana saat vania ingin tertabrak Kirana lah yang menarik vania yang menjadikan kepala Kirana terbentur batu cukup keras yang mengakibatkan ia pingsan.
“Vania”
“baby are you okay?”
Revan dan Rey berlari menghampiri Vania mereka membuang napas lega saat melihat keadaan vania baik-baik saja tapi betapa kagetnya mereka saat melihat seseorang yang menolong vania.
“Ka Kirana bang, Rey” ucap vania merasa bersalah
“it’s okay baby kita bawa dia ke rumah sakit dan obati lenganmu yang luka itu” Revan langsung menggendong Kirana sedang Rey merangkul Vania dan membawanya kemobil yang tadi mereka tempati saat berangkat ke pasar malam. Mereka membawa kirana menuju rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit kirana langsung di tangani oleh dokter.
Setelah beberapa lama menunggu dokter akhirnya keluar dari ruangan.“bagaimana keadaan teman saya dong?” tanya Vania. Setelah lengan vania selesai diobati ia langsung menuju UGD tempat Kirana di tangani.
“Apa kalian keluarga pasien?” Tanya dokter.
“bukan, kita temannya” jawab Rey.
“Oh, keadaan pasien baik-baik saja hanya ada luka ringan di dahinya” jelas dokter.“tapi kenapa sampai pingsan dok?” tanya vania.
“itu hanya syok saja karna benturan di Kepalanya. Kalian bisa menjenguknya saat sudah di pindahkan ke ruang Rawat inap. Kalau begitu saya permisi dulu ya. Masih ada pasien yang harus saya tangani” pamit dokter
“Iya dok Terima kasih” ucap vania.
“Sama-sama” dokter pun pergi
meninggalkan mereka.“kak aku takut kak Kirana kenapa-kenapa” Ucap Vania.
“sudah dia tidak kenapa-kenapa kok sayang kamu tenang aja” ucap Rey.
Ruang Rawat inap.“engh gue dimana?” ucap Kirana setelah bangun dari pingsanya. Vania, Rey dan revan langsung menghadapiri Kirana.
“kakak ada di rumah sakit” ucap vania. Kirana menoleh ke arah vania.
“lu baik-baik aja vania??” tanya Kirana khawatir.
“gue gak apa-apa kok kak harusnya gue yang tanya itu ke kakak, apa kakak baik-baik aja?” tanya vania.
“gue baik-baik aja kok”
“makasih ya kak udah nolongin vania” ucap vania.
“Iya gak apa-apa kok anggap aja itu sebagai tanda maaf gue karna gue udah pernah jahat sama lu. Maafin gue ya gue udah jahat sama lu. Gue menyesal. Setelah gue keluar dari sekolah itu gak ada lagi yang mau nerima gue lagi di sekolah itu. Bokap gue juga udah meninggal gara-gara penyakit jantung. Sekarang gue udah gak punya siapa-siapa lagi, rumah gue juga udah di jual buat bayar biaya pengobatan bokap gue” sedih Kirana.
“iya kak vania udah maafin kakak. Maaf ya kak vania gak tau keadaan kakak sekarang kaya gitu. Sekarang kakak tinggal dimana?” tanya Vania.
“Gue tinggal di kontrakan kecil” jawabannya menunduk malu.
“Kakak gak sendirian kok. Kakak ada vania, Abang revan, Rey dan teman-teman yang lain”
“tapi apa Temen-temen lu mau memaafkan gue? Atas perlakuan gue yang dulu?”
“vania yakin kok kak mereka pasti udah memaafkan ka Kirana” yakin vania
“Sekarang kakak bisa kok tinggal di rumah vania. Bareng vania dan bang Revan. Ya kan bang?”
Revan yang juga iba dengan keadaan Kirana pun menganggukkan kepala
“gak usah vania. Gue udah coba membiasakan diri tinggal di kontrakan kecil itu kok"
“gak ka. Ka Kirana harus mau tinggal di rumah vania. Dan vania akan Anggap kak Kirana sebagai kakak vania sendiri “ ucap vania.
Rey dan Revan merasa bangga kepada vania karna kerendahan hatinya dengan mudah memaafkan orang yang udah berbuat jahat kepadanya.
“Makasih vania, lu baik banget sama gue. Padahal gue udah jahat sama lu dan Temen-temen lu” Kirana memeluk Vania
🍭🍭🍭
Keesokan harinya Kirana sudah boleh pulang tapi dengan syarat tidak boleh terlalu lelah dan banyak pikiran karna akan membuat kepalanya kembali sakit.“selamat datang di rumah Vania dan Bang Revan kkak sambut vania saat membuka pintu rumahnya.
“apa gak ngerepotin vania?” ragu Kirana.“gak kok kak. Oh iya kakak harus banyak istirahat. Kakak bisa tidur di kamar tamu. Ada di sebelah sana” Tunjuk vania ke arah pintu kamar tamu.
“yuk kak gue antar” Tawar vania. Mereka pun memasuki kamar tamu.
“sekarang kakak istirahat ya. Kalau ada apa-apa bisa panggil gue. Kamar gue di lantai 2 atau bisa panggil bi Sinta kepala pelayan disini. Aku ke kamar dulu ya kak”
“eh iya vania. Sekali lagi makasih ya”
“iya sama-sama Kak” vania keluar dari kamar tamu yang sekarang menjadi kamar Kirana.
Kamar vania.
Tok Tok Tok (ketukan pintu kamar vania)
“Masuk”
“eh abang. Kenapa bang?” Tanya Vania kepada Revan yang baru memasuki kamar vania.“gak Apa-apa kok dek. Abang Cuma mau tanya kamu yakin nyuruh Kirana tinggal di sini maksud abang kan dia udah jahat sama kamu kok kamu sekarang malah ngizinin dia tinggal disini” tanya Revan.
“Dia kan udah nyelametin nyawa aku bang. Coba aja dia gak ada pasti aku udah tertabrak lagi pula kan dia udah berubah bang Tuhan aja maha Pemaaf masa aku makhluknya yang gak punya pangkat Apa-apa gak mau maafkan seseorang.” jelas vania.
“kamu emang gak pernah berubah dek. Abang salut sama kamu” puji Revan.
“hehe abang lebay” ucap vania meneluk Revan.
“abang sayang kamu. Berjanjilah jangan pergi dari abang. Tegur abang jika abang salah jangan memilih pergi ya sayang “ Revan mengusap kepada vania sayang.
“vania juga sayang abang. Iya vania janji bang” balas vania.
“bang. Abang tidur di sini aja ya temani vania” pintar vania.
“apapun untukmu little Sister” Balas Revan. Dan mereka pun tertidur di kamar vania.
Tanpa mereka sadari sedari tadi ada yang sedang memperhatikan mereka dari pintu kamar vania yang sedikit terbuka. Orang itu menutup kembali pintu kamar vania.“berbahagialah sekarang, karna sebentar lagi kebahagiaan lu akan lenyap. VANIA” gumam orang itu.
🍭🍭🍭🍭
Selamat Pagi bebs aku. Semoga puasa hari ini lancar ya untuk yang menjalankannya.
Maaf ya baru update. Semoga kalian suka jangan lupa tinggalkan jejak ya bebs.Ig: febyyy_26
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd and The Secret
Teen FictionQueenby Revania Keylo seorang bad girl yang hobby balapan berparas cantik, manis, dan dingin yang merubah penampilannya menjadi Nerd. Awal ia bersekolah semua terasa Tenang-tenang saja, namun semua terasa sangat menyebalkan saat ia bertemu dengan s...