PART 55 - Memilih

8.1K 228 25
                                    

HAPPY READING ❤


“maaf aku udah terlalu banyak nyakitin hati kamu. Tapi aku janji aku gak akan buat kamu terluka lagi. Kamu mau kan ngulang semua kisah kita dari awal?” ucap Rey.

Semua orang terpaku mendengar menuturan Rey. Termasuk vania. Bibir vania seperti kaku tidak bisa berbicara apa-apa. Ia juga bingung harus menjawab apa. Dari awal ia hanya mencintai Kenzo. Setelah itu Rey hadir di hidupnya dan membuat vania melupakan Kenzo. Dan Rey sendiri yang membuat vania lupa akan cintanya dengan Rey. Vania memang memaafkan Rey tapi..

“Aku memang sudah maafkanmu” jawab vania, senyum Rey merekah.

“tapi maaf untuk kembali padamu aku gak bisa. Cintaku buat kamu sudah hilang semenjak sebelas tahun yang lalu” lanjut vania.

“apa gak ada kesempatan lagi buat aku?” tanya Rey menatap vania dengan tatapan memohon.
Vania menggeleng pelan.

“maaf, aku harus pergi “ setelah mengucapkan itu vania berlari mencari seseorang yang sekarang ingin ia temui. Ia baru menyadari bahwa ia sangat mencintai orang tersebut bahwa dari dulu hingga sekarang. Katakanlah ia jahat karna Rey hanyalah pelampiasannya disaat pujaan hatinya pergi. Tapi sekarang ia tidak mau kehilangan orang itu lagi. Walaupun vania sudah mencintai Rey tapi cintanya lebih besar untuk kenzo.


Di sisi lain.

Kenzo sedang duduk di pinggir danau. Menikmati pemandangan langit malam. Arsen melihat Kenzo duduk sendiri pun menghampiri nya dan duduk di sebelah Kenzo.

“Kalau cinta kejar. Sebelum janur kuning melengkung dia masih milik bersama” ucap arsen. Kenzo yang merasa di ajak bicara menengok ke arah sebelahnya.

“Ngapain lu disini?” tanya Kenzo.

“harusnya gue yang nanya. Kenapa lu disini? Merenungi nasib?” tanya arsen balik

“bukan urusan lu” Kawan Kenzo datar dan kembali menatap danau.

“haha pengecut. Kalau emang cinta perjuangin. Mana kembaran gue yang pantang menyerah dan dengan mudah mendapatkan apa yang dia mau” Ucap arsen berusaha menyadarkan Kenzo.

“Kebahagiaan dia bukan gue” balas Kenzo.

“Emang lu yakin vania akan bahagia bareng Rey? Gue emang sahabatnya Rey dan Rey sayang sama vania tapi gak menutup kemungkinan dia akan nyakitin vania lagi kan?” ucap arsen.

“lu gak ngerti. Cinta itu gak harus selalu memiliki. Vania juga cintanya sama Rey bukan gue” Kenzo tersenyum remeh.

“Kalau vania cinta sama Rey. Gak mungkin dia nolak Rey dan pergi nyari lu” jawab arsen yang membuat Kenzo langsung menoleh kearah nya.

“Vania nolak Rey? “ tanya kenzo meyakinkan.

“ya, dan sekarang dia lagi nyari lu. Revan baru chat gue tadi” jawab arsen.

“gue cabut” ucap Kenzo dan pergi meninggalkan arsen.

“Kembaran kurang ajar. Udah di temenin sekarang gue malah ditinggal. Cabut ah merinding gue sendirian disini” umpat arsen dan langsung berlari ke mobilnya.

Kenzo menelusuri jalan mencari keberadaan vania. Langit sudah mulai gelap pertanda akan turun hujan malam ini tapi vania belum juga ia temui. Ponsel Kenzo berbunyi. Terpampang nama revan.

“halo” ucap Kenzo.

“.. “

“gue belum ketemu vania. Emang vania belum sampai rumah?” tanya Kenzo.

“.. “

“ Oh shit. Gue akan cari” umpat Kenzo dan langsung mematikan sambung telponnya. Perasaannya mulai khawatir ia takut terjadi apa-apa dengan vania. Hujan sudah mulai turun.

Sudah 30 menit Kenzo mencari vania tapi belum juga menemukan. Saat Kenzo melewati sebuah halte Kenzo melihat ada seorang vania sedang duduk dengan keadaan yang sedang kedinginan. Kenzo mulai mengarahkan mobilnya kesana dan ternyata benar itu adalah vania. Kenzo turun dari mobil dan berlari kearah vania.

“Vania, are you okay?” tanya Kenzo yang sudah memakaikan vania jaket miliknya. Vania langsung memeluk tubuh Kenzo.

“Jangan pergi lagi hikss aku takut kamu pergi lagi hiks” ucap vania.

“Heeyy aku gak pergi kemana-mana. Sekarang kita pulang ya badanmu sudah menggigil seperti ini nanti kami sakit” ajak Kenzo. Sesampainya di mobil Kenzo, vania kembali memeluk Kenzo dari samping. Kenzo mulai menjalankan mobilnya menuju rumah vania.

Sesampainya rumah vania, Kenzo menengok kearah vania. Ternyata vania sudah tertidur di sebelahnya. Kenzo mencoba membangunkan vania.

“Queen. Bangun kita sudah sampai rumah mu” tapi tak ada tanda-tanda vania akan bangun. Kenzo kembali membangunkan vania.

“Queen.. Heyy bangun honey” panggil Kenzo menepuk pipi vania pelan. Vania mulai terusik dan membuka kedua matanya. Saat vania membuka matanya mata mereka kembali bertemu.

Ganteng” – batin vania.

cantik”-batin Kenzo.

Kenzo yang lebih dulu menyari lamunannya langsung berdehem.

“Khmm. Kita udah sampai rumah kamu. Kamu turun gih istirahat udah malem jangan lupa mengganti pakaianmu yang sudah basah itu” ucap Kenzo.

“kamu gak mampir dulu?” tanya vania.

“sudah malam. Mama juga sendiri di rumah” ucap Kenzo.

“Loh arsen kemana?” tanya vania.

“Besok pagi dia ada jadwal oprasi jadi dia menginap di apartemen nya yang lebih dekat jaraknya dengan rumah sakit” jelas Kenzo. Vania hanya menganggukkan kepala.

“salam buat mama Laura” Ucap vania.

“Calon mama mertua hehe.”-batin vania.

“iya nanti aku sampaikan” balas Kenzo.

“aku masuk dulu ya. Kamu hati-hati” ucap vania.

“iya” jawab Kenzo. Saat vania ingin membuat pintu mobil kenzo. Kenzo memanggil vania.

“Queen” panggil Kenzo. Vania menoleh kearah Kenzo. Betapa kagetnya vania saat Kenzo mencium dahi vania.

“good night. And have a nice dream “ ucap Kenzo.

Vania mencoba menetralkan detak jantungnya.

“too” vania tersenyum Manis dan turun dari mobil Kenzo.

Setelah vania turun Kenzo langsung menjalankan mobilnya menuju rumah nya.

Saat mobil Kenzo sudah meninggalkan perkarangan rumah vania. Vania melompat lompat kegirangan.

“Ya Allah.. Sweet banget sih dia” ucap vania. Vania mulai memasuki rumahnya tanpa menghilangkan senyuman di wajahnya.

“ya ampun non kok basah kuyup” ucap bi Sinta khawatir.

“hehe gak apa-apa kok bi. Aku ke atas dulu ya bi. Byee”jawab vania tersenyum manis. Setelah itu berjalan menaiki tangga.

“Sepertinya non vania sedang jatuh cinta “ ucap Dessy tiba-tiba di belakang bi Sinta.

“Ish kau ini mengagetkan saja” balas Sinta.

“hehe maaf bi” jawab Dessy.
Saat vania sudah menaiki tangga terakhir ada yang memanggilnya.

“vania” panggil revan.

Vania menoleh kearah revan dan langsung memeluknya.

“Abang aku sedang senang” ucap vania.

“seperti adik abang sedang jatuh cinta nih, hayo jatuh cinta sama siapa? Kenzo ya”tebak revan.

“ish abang sok tau” jawab vania merona.

“Eh kenapa tuh mukanya merah?” tanya revan mencolok pipi vania.

“ihh abang mah. Udah ah aku mau ganti baju trus tidur. Bye abangku sayang” Ucap vania dan mencium pipi revan. Setelah itu berlari memasuki kamar.

“haha seperti anak ABG saja” ucap revan terkekeh melihat kelakuan adiknya yang sudah berumur 26 tahun tapi masih seperti anak umur 16 tahun.

Kediaman Fernando.

Kenzo sampai di rumahnya saat ingin menuju kamarnya Laura memanggilnya.

“Kenzo, baru pulang nak?” tanya Laura.

“Ia mah” jawab Kenzo.

“oh iya mah dapet salam dari vania” ucap Kenzo.

“waalaikumsalam calon menantu “ jawab Laura.

“Ish mama apasih” balas Kenzo.

“Kapan kamu menikahi vania? Umur mu sudah 27 tahun. Mama ingin segera menimang cucu” tanya Laura.

“pacaran aja belum udah mikirin punya anak. Minta aja sana sama arsen. Dia kan udah punya pacar “ jawab Kenzo.

“heleh anak itu sibuk dengan gunting dan pisau bedahnya “ balas Laura.

“sudah lah ma, Kenzo keatas dulu ya ma. Good night mamaku sayang “ ucap Kenzo mencium pipi Laura.

“Malam juga sayang. Jangan lupa cepat nikahi vania” teriak Laura. Karna Kenzo sudah terlebih dulu berlari ke kamar nya.

“DO’A KAN SAJA” jawab Kenzo dengan suara tak kalah kencang.

“GAK SUDAH TERIAK-TERIAK SUDAH MALAM, MALU SAMA TETANGGA” teriak laura.

Kenzo yang mendengar teriakan mamanya hanya menggelengkan kepala. Menyuruh anaknya jangan teriak tapi dia berteriak lebih keras. Dasar perempuan. Selalu benar.


Bersambung...

🍭🍭🍭

Hy bebs.. Pasti pada seneng deh sama part ini terutama pendukung vania kenzo mana suaranya huuuuu...
Jangan lupa tinggalkan jejak bebs

Ig: @febyyy_26


Fake Nerd and The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang