PART 38 - Permintaan maaf

6.9K 186 0
                                    

HAPPY READING ❤


Saat Revan meninggalkan Rey dan teman-temannya ia melangkahkan kakinya menuju rooftop untuk menghilangkan penatnya. Revan mengeluarkan sepuntung rokok dari dalam sakunya dan menyatakannya dengan korek yang tersedia di rooftop mungkin punya the trouble Makers. Revan mulai merokok dengan posisi duduk di atas sofa dan memejamkan matanya.

Tanpa ia sadari ara melihatnya sedari tadi, sebenarnya ia tidak tega melihat kekasihnya yang terus seperti ini. Hidupnya hanya merokok dan balapan. Revan semakin tak terurus sejak perginya vania dari rumah dua hari yang lalu. Ara meninggalkan Revan sendiri ia tau Revan butuh waktu sendiri.

Tanpa terasa sudah 2 bungkus rokok habis di hisap oleh Revan dan belum pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi. Revan melangkahkan kakinya menuju kelasnya untuk mengambil tas dan menunggu ara di parkiran.
Saat sampai di parkiran mata Revan tertuju pada seorang gadis yang mau menaiki sebuah motor dan di susul gadis lain di belakangnya yang berusaha mengejar gadis yang baru saja menaiki motornya. Revan menatap sendu gadis itu. Ia sangat merindukannya. Revan sangat menyayanginya, ia ingin menghampiri tapi Revan takut. Takut gadis itu menolak kehadirannya, karna ini semua salah Revan. Revan yang udah membentak vania dan membuat gadis itu terluka dia juga yang tidak lagi memprioritaskan adiknya dia lebih memilih mengantar dan menemani ara kekasihnya dari pada adik satu-satunya. Ia salah, dan Revan akui itu, sepertinya ia harus mengakhiri hubungannya dengan ara agar ia bisa memprioritaskan vania kembali. Dan fokus dengan kebahagiaan adik satu-satunya.

Tak berapa lama ara datang membuyarkan lamunanku.
“hy kak, udah nunggu lama ya?” tanya ara.

“Eh gak kok” jawabku tersenyum kearahnya.

“kakak ngelamunin apa sih serius banget?” tanya ara.

“gak ada kok, yuk pulang” ajak revan. Ara hanya mengangguk dan memasuki mobil Revan disusul oleh Revan. Tanpa mereka sadari sedari tadi vania melihat kearah mereka.

“gue tau lu pasti kangen kan sama abang lu, mending lu pulang deh. Gue yakin kok waktu itu ka Revan gak sengaja ngebentak lu karna dia terlalu khawatir sama lu” nasihat kila.

“ayo pulang “ vania mengalihkan pembicaraan. Kila yang gemas dengan kepala baru vania pun hanya bisa Ngedumel dalam hati dan memutar bola matanya malas

Mereka naik keatas motor dan vania mengendarainya menuju rumah kila.

Disisi lain.

Revan mengantar ara samapai depan rumahnya.

“Mau mampir dulu ka?” tanya ara.

“aku langsung pulang aja” Revan tersenyum ke arah ara.

“Yaudah aku duluan ya ka” pamit ara dan membuka pintu mobil Revan. Sebelum pintu mobil terbuka Revan menghentikan gerakan ara.

“Ara tunggu” ucap Revan.

“Kenapa ka?” Tanya ara.

“sepertinya aku gak bisa lagi melanjutkan hubungan kita” Revan menundukkan kepala merasa bersalah.

“maksud ka Revan? Kakak mutusin aku?” tanya ara memastikan.

“Maaf” Revan merasa bersalah.

“kakak udah gak cinta sama aku?” tanya ara

“bukan gitu” jawab Revan.

“Trus karna vania?” tanya ara lagi. Revan hanya bungkam.

“Okay aku tau jawabannya sekarang. Terimakasih kak pernah menemaniku walau hanya sesaat” ara tersenyum sinis dan air mata yang sudah mengembang di matanya. Setelah mengucapkan itu ara langsung keluar dari mobil Revan dan menutup pintu mobilnya dengan kasar.

maaf ra'- batin revan

Setelah mengantar ara, Revan memutuskan untuk kerumah kila dan mengajak vania pulang bersamanya. Ia tidak bisa berlama-lama berjauhan dengan adik kesayangannya.

Sesampainya di rumah kila, Revan mengetuk pintuk rumah kila dan tak lama keluar lah sosok yang sangat ia rindukan tak lain adalah adiknya. Vania.

“Bang Revan” panggil vania memastikan. Vania berusaha menutup kembali pintu rumah kila namun langsung di cegah oleh Revan.

“Vania. Plis maafin abang, abang udah membentakmu tanpa mendengarkan penjelasanmu. I’m so sorry. Maaf abang udah membuat kamu merasa kesepian, abang janji setelah ini abang akan selalu ada buat kamu. Tapi plis kamu pulang ya, abang sangat merindukanmu. I’m sorry princess “ Revan bertekuk lutut di hadapan adiknya. Vania yang iba melihat abang mulai meneteskan abangnya dan memeluk Revan dengan sangat erat .

“vania juga kangen sama abang hiksss... Tapi vania takut abang bentak vania lagi hiksss hiksss.. Abang tidak pernah membentak vania, tapi kemarin abang membentaku” vania mengeluarkan unek-uneknya dan menyalurkan rasa rindunya dengan abangnya.

“abang janji tidak akan membentakmu lagi. I’m promise. Please, kamu pulang ya” Revan melepaskan pelukan vania, menggenggam kedua tangan vania dan menatap vania mata vania dengan tatapan memohon.

“promise? “ vania mengarahkan jari kelingking kearah Revan.

“promise “ Revan membalas tautan jari kelingking revan.

“uwuwuwu so sweet “ ucap kila di belakang vania. Sedari tadi kila memperhatikan interaksi kedua kakak beradik itu.

“nguping lu ya?” tanya vania.

“gak kok Cuma dengerin aja” jawab kila santai.

“bodo kil” Cibir vania.

“yuk princess kita pulang “ ajak revan.

“Yuk bang” jawab vania dan memeluk lengan revan.

“Heleh kemaren aja nangis-nangis gara-gara di omelin. Sekarang udah nemplok lagi” cibir kila.

“iri aja lo” jawab vania.

“Yaudah gue mau pamit pulang yaa.. Salam buat mama, makasih tumpangan” pamit vania.

“iya sama-sama kek sama siapa aja lu. Hati-hati” jawab kila.

Revan dan vania memasuki mobil mereka masing-masing dan menuju rumah mereka, awal revan ingin semobil dengan adiknya tapi karna adiknya kerumah kila membawa mobil jadi lah mereka menggunakan mobil masing-masing. Sesampainya di rumah vania langsung di sambung hangat oleh para pelayan terutama santi dan Dessy.

“apa kabar non? “ Tanya bi santi.

“aku baik kok bi” jawabku.

“Vania nanti ke kamar abang ya setelah melepas rindu dengan mereka” revan mengarahkan mata nya kearah santi santi Dessy.

“iya bang” setelah itu revan berjalan ke kamarnya.

“akhirnya non pulang juga. Semenjak non pergi tuan muda berubah. Tuan muda suka sekali pulang malam dan merokok. Tuan muda juga mudah sekali emosi non” adu Dessy.

“ish Dessy kalau ini lemes sekali mulut mu” tegor bi santi.

“Gak apa kok bi” jawab vania.

begitu besar bang Revan menyayangiku'-batin vania.

“VANIAAA” Revan meneriaki nama vania dari kamar nya.

“BERISIK BANGET SIH BANG JANGAN TERIAK-TERIAK” balas vania tak kalah kencang. Dessy dan santi hanya kerkekeh melihat kelakuan kedua majikannya yang menurutnya lucu. Vania mengomeli Revan karna berteriak sedangkan dirinya lebih kencang teriaknya.

“aku ke atas dulu ya bi, dessy” pamit vania dan direspon dengan anggukan oleh santi dan Dessy. Setelah itu vania menaiki tangga menuju kamar Revan yang berada dilantai dua.

“akhirnya mereka sudah baikan ya Des” ucap bi santi

“iya bi” jawab Dessy.

Sesampainya di dalam kamar Revan, vania langsung membuka pintu kamar Revan dan berapa kagetnya vania melihat kondisi kamar Revan yang sangat merantakan

“Astaghfirullah bang. Ini kamar apa TPS” ucap vania.

“TPS?” tanya Revan.

“tempat pembuangan sampah” jawab vania

“hehehe” Revan hanya nyengir menunjukkan gigi putihnya.

Bersambung...

🍭🍭🍭

Hyy bebssss
So Sweet bgt deh revan sama vania kaya orang pacaran😆 di tunggu lagi ya next part nya.
Jangan lupa tinggalkan jejak. Maaf kalau msh bnyak typo bebs

Ig: @febyyy_26

Fake Nerd and The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang