55

1.4K 198 14
                                    

Jimin kembali menangis setelah mengucapkan kalimat itu. Air matanya kembali tak bisa tertahan sama sekali. Semuanya masih terlalu menyakitkan. Jimin pun mungusap air matanya. Ia harus kembali ke Rumah. Pergerakan Jimin terhenti saat mendengar teleponnya seketika kembali berbunyi.

Ada panggilan masuk dari Adiknya, Park Jeno yang sekarang sudah kembali ke England melanjutkan studinya.

"Hyung... kau sedang sibuk??"

"Aku ingin mengatakan sesuatu..."

"Tidak.. cepat katakanlah... Apa terjadi masalah??" Tanya Jimin mengenal nada Adiknya yang terdengar tak baik.

"Apa kau membuat masalah?" Tanya Jimin lagi.

"Bukan.... Ini bukan tentangku"

"Lalu? tentang siapa?" Tanya Jimin bingung.

"Aku akan memberitahu Hyung asalkan setelah mendengar tentang hal ini, Hyung tidak bertindak gegabah dan memikirkan kembali"

"Park Jeno.. Jangan bercanda dan katakanlah jika tidak mau aku tutup telponnya" Kata Jimin mulai kesal dengan ocehan adiknya.

"Ini tentang Jeongyeon Noona.." 

Kata-kata Jeno membuat Jimin seketika membeku. 

"Dia berada di England, Hyung" 

Kata Jeno lagi kembali membuat Jimin benar-benar shock bukan main.

"Hyung...Kau mendengarkanku?" 

"Hyung... Pikirlah semua lebih dulu... Kau janji untuk bertindak gegaba.."

Belum selesai Jeno menyelesaikan kalimatnya, Jimin langsung memutuskan sambungan sepihak. Jimin kali ini berlari. Ia berlari langsung menuju ke mobilnya dan langsung mengendarai keluar dari Sungai Han. Tujuan Jimin saat ini hanya satu. Incheon Airport. Ia akan berangkat ke England malam ini. Ia tidak peduli apa yang akan terjadi selanjutnya. Yang jelas Jimin tahu, Ia akan melakukan apapun untuk melihat Jeongyeon. Setidaknya untuk mengobati rasa rindu ini walaupun untuk terakhir kalinya. Setidaknya sekali saja hanya itu yang Jimin inginkan.

.....

Jimin pun keluar dari pesawat dan langsung berjalan menuju keluar bandara. Bandara Gatwick, United Kingdom bukan hal yang asing buat Jimin. Ia memang sering kesini semenjak adiknya menuntut pelajaran di London.

"Hyung!!"

Sebuah teriakan yang ia kenal membuat Jimin berhenti berjalan dan mencari arah suara. Jimin pun menemukkan adiknya didekat pintu keluar melambaikan tangan kearahnya.

"Darimana kau tahu aku disini??" Tanya Jimin saat berada tepat didepan Jeno.

"Tentu saja karena aku mengenal dirimu, Hyung" kata Jeno mengerti arah pikiran Kakaknya.

"Aku sudah mengabari Omma dan Appa... kau berlibur bersamaku menenangkan pikiran" kata Jeno lagi.

"Aku tidak mau Omma khawatir karena kau mencari Jeongyeon Noona disini" kata Jeno lagi.

"Jadi dimana kau menemukan Jeongyeon?? Aku akan menemuinya" kata Jimin langsung.

"Cihhh..Adikmu ada didepan mata tapi tak pernah ditanya kabarnya" kata Jeno bersungut.

"Jangan bercanda dan cepat katakan" kata Jimin bersiap memukul kepala adiknya tapi kembali ia tahan.

"Jangan sekarang..." kata Jeno serius. Raut wajahnya berubah menjadi lebih sedih saat ini.

"Aku tahu perasaan Hyung... Tapi Hyung juga harus memikirkan Jeongyeon Noona" kata Jeno lagi menambahkan.

"Maksudmu??? Apa dia sakit??? Apa dia baik-baik saja??" Tanya Jimin panik seketika.

CHOISE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang