Park Jimin, laki-laki itu mengusap pelan wajahnya lalu meregangkan badannya. Sudah hampir 10 jam Jimin menghabiskan waktunya di Ruangan kantornya. Semalam pun, Jimin tak pulang ke rumah karena banyak pekerjaan yang harus diurusnya. Sekretarinya hari ini mengambil cuti. Biasanya dirinya paling benci jika ada pegawainya yang meminta cuti. Jimin pun pasti melarangnya tapi kali ini berbeda. Sekretaris sekaligus sahabatnya itu meminta cuti selama dua hari karena anaknya ulang tahun. Katanya mereka mau mengadakan pesta kecil di rumah mereka. Sialnya, kalau untuk anak sahabatnya itu Jimin tak bisa melawannya. Ia pasti akan mengijinkan sekeretarisnya itu. Ya, Sekretarisnya adalah Kim Seok Jin. Kakak kelasnya saat sekolah sekaligus sahabat mainnya juga sejak sekolah. Anaknya bernama Kim Haeun dan istrinya adalah Nayeon. Nayeon, Temannya saat sekolah dulu juga. Dirinya pun diundang ke acara ulang tahunnya Haeun juga. Jimin memang sudah menganggap Haeun keponakannya sendiri. Ia sangat menyukai Haeun. Dia imut dan lucu. Jimin bahkan mau tanpa imbalan menjaga anak kecil itu. Baginya Haeun sudah seperti anaknya juga. Seok Jin Hyung juga mengundang sahabatnya yang lainnya seperti Hongseok Hyung, Taehyung, Jongkook, Namjoon Hyung, dan Yoongi Hyung. Mereka juga sahabatnya Jimin.
Suara deringan telepon Jimin berbunyi. Jimin pun segera mengangkatnya. Itu Ommanya.
"Ohh.... Omma ada apa???" Kata Jimin sambil merapikan kertas yang berserakan di mejanya.
"Jimin-aa... hari ini pulang cepat"
"Memangnya kenapa??? Apa terjadi sesuatu???" Tanya Jimin Bingung tiba-tiba Ommanya menyuruhnya cepat pulang.
"Omma dan Appa ada yang ingin kami bicarakan padamu"
"Aku memang berencana pulang cepat... tapi aku akan mampir ke rumah Seok Jin Hyung dulu... hari ini anaknya ulang tahun" kata Jimin cepat.
"Pokoknya kau tidak boleh lama"
Sambungan terputus sepihak. Jimin menghembuskan napasnya. Ibunya itu memang paling sulit dibantah kemauannya. Sifat Egoisnnya itu terkadang membuat Ommanya berubah menjadi monster yang menyeramkan. Bahkan tak ada ada laki-laki di rumah berani padanya. Aku, Appa dan adikku tak akan berani pada Omma jika Omma sudah menggamuk. Ya, Aku memiliki seorang adik. Namanya Park Jeno. Dia sekarang berada di USA. Ia melanjutkan kuliahnya disana. Jeno sudah memasuki semester ke empat. Beberapa hari lalu, Jeno baru mengabariku jika dirinya ada rencana mengambil cuti kuliah dan pulang ke Korea. Tapi aku belum mengetahui kelanjutannya lagi. Dia belum menghubungiku sampai sekarang.
Telepon Jimin kembali berbunyi.
"Jimin-aaa... kau datang kan???"
Suara yang Jimin amat kenal.
"Ne Hyung... kau tenang saja... aku sedang beres-beres sekarang" kata Jimin cepat.
"Baguslah... kau cepatla..."
"Aku tutup... sampai nanti" kata Jimin memutuskan sambungan sepihak.
Jimin berjalan turun. Semua karyawan yang melihat kearah Jimin langsung membungkuk memberi salam. Jimin sudah sampai di Lobby Park Company. Sebuah mobil sudah disiapkan didepannya. Jimin tanpa basa-basi langsung masuk dan berjalan pergi. Ia juga mampir ke sebuah Mall untuk membeli hadiah untuk Haeun. Setelah itu ia kembali menuju ke rumah Seok Jin Hyung. Setelah sampai, Tanpa basa-basi Jimin langsung masuk. Rumah Seok Jin Hyung memang sudah seperti rumah kedua bagi Jimin. Jimin memang sering datang. Jika ada kerjaan yang harus diselesaikan pun, Jimin dan Seok Jin Hyung akan selalu menyelesaikannya disini. Semenjak Seok Jin Hyung memiliki Haeun pun, Jika kita ngumpul bersama anak lain pastilah di rumah Seok Jin Hyung.
"Jimin-aaa...."
Suara seseorang membuat Jimin tersenyum kecil. Itu suara Sahabat-sahabatnya. Jimin mempercepat jalannya sedikit menghampiri mereka di pojok taman kedi
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOISE ✅
FanfictionJeongyeon terpaksa menerima perjodohan yang diatur Ayahnya dengan Anak teman Ayahnya yang ternyata merupakan temannya juga saat masih bangku Sekolah. Tujuan utamanya hanya membahagiakan Ayahnya. Maka dari itu ia menerimanya dengan lapang dada. Ia h...