56

1.3K 205 32
                                    

Sekarang Jimin dan Jeno sudah berada di Tempat. Sekitar 10 menit lagi Kompetisinya akan dimulai tapi sampai sekarang Jimin masih belum menemukan Jeongyeon dimanapun.

Jimin melirik kearah Jeno yang terlihat sudah duduk rapi di panggung untuk memulai kompetisi mewakili England. Keadaan di Hall besar itu cukup ramai. Cukup banyak orang yang datang bukan hanya dari pihak pendukung masing-masing negara tapi para petinggi-petinggi negara dan wartawan. Yang selalu meliput kompetisi bergengsi kelas atas.

"Hyung... Bagaimana?" Suara Jeno seketika terdengar dari samping Jimin.

"Kenapa kau disini?? Sebentar lagi Lombanya akan dimulai" kata Jimin cepat.

"Hyung terus saja melihat kearahku.... Bagaimana aku bisa fokus??" Kata Jeno kesal juga.

Jimin menghembuskan napasnya kesal.

"Tenanglah... Jeongyeon Noona pasti akan muncul... Tunggu sebentar" kata Jeno lagi. Lalu ia pamit kembali ke tempat seharusnya dia berada.

Akhirnya Kompetisi dimulai. Mata Jimin tak bisa lepas dari Tim dari Jerman. Berharap Jeongyeon akan muncul diantara orang-orang Jerman itu. Tapi Dewi Fortuna memang tak memihak pada Jimin saat ini. Karena sampai Acara akan berakhir pun, Jimin tak melihat Jeongyeon sama sekali.

Saat ini Keadaan Hall besar itu mulai sepi. Beberapa orang telah kembali dan langit juga semakin berubah gelap. Jimin hanya diam ditempatnya duduk. Menundukkan kepalanya dan sesekali meremas kepalanya yang terasa pusing. Jimin benar-benar tak tahu lagi harus berbuat apa.

"Hyung.." panggilan dari Jeno membuat Jimin langsung bangkit.

"Hyung, baik-baik saja??" Tanya Jeno dengan nada suara bersalah. Ia benar-benar tak enak dengan kakaknya. Jelas saja Jeno tak tahu jika Jeongyeon tak akan muncul hari ini.

"Tentu saja.." kata Jimin cepat.

"Selamat... Kau ternyata cepat juga memutar otakmu yang sering lamban itu" kata Jimin mengacak rambut Jeno lalu memeluknya sebentar. Ya, Tim dari Inggris kembali menang tahun ini.

"Ternyata kau memang hebat" kata Jimin lagi tersenyum bangga melihat adiknya yang berjuang keras saat Kompetisi.

Jeno yang dipuji seperti itu bukannya senang malah terdiam sambil menatap kakaknya menerawang.

"Hyung.. benar baik-baik saja??" Tanya Jeno lagi khawatir melihat kakaknya.

"Mungkin memang sejak awal kita tak pernah ditakdirkan bersama..." kata Jimin lemas.

Entahlah apa yang terjadi pada Jimin saat ini. Ia hanya lelah. Ia lelah dengan perasaan sesak ini.

"Kajja... Kita kembali" kata Jimin langsung berjalan keluar dari Hall besar itu.

Jimin dan Jeno pun berjalan keluar bersama. Langit memang sudah berubah gelap. Langkah Jimin dan Jeno terhenti sejenak saat melihat kerumunan orang didepan pintu utama Hall.

"Hyung... lewat sini" kata Jeno mencari jalan yang tak ramai.

Tapi Jimin seketika mematung ditempat nya. Melihat kearah kerumunan itu. Ia menahan tangan Jeno dan menyuruhnya tetap ditempatnya. Matanya tak bisa lepas dari sosok yang amat ia kenali. Sosok yang begitu Jimin rindukkan. Sosok yang ia cari-cari sejak tadi. Jimin benar-benar melihatnya kali ini.

Kerumunan itu pun mulai berkurang hingga tersisa seorang wanita saja disana. Itu Yoo Jeongyeon.

 Itu Yoo Jeongyeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CHOISE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang