Yoo Jeongjin

1.2K 179 11
                                    

Extra part selamat membaca dan maaf agak lama ya soalnya lagi banyak yg hrs dikerjain-Author
.
.
.
.
.
.
.
.

Anakku Yoo Jeongyeon,

Setelah beberapa Tahun kau pergi, akhirnya kau kembali. Satu kata yang sangat ingin Appa katakan sejak kau kembali dari Jerman adalah Appa sangat merindukkanmu tapi jika kau sudah membaca Surat ini, Berarti Appa sudah tak bisa mengatakannya lagi langsung. Appa benar-benar minta maaf karena tak bisa menjadi Appa yang kau harapkan, Appa tak bisa memberikan semua yang kau butuhkan bahkan permintaan terakhirmu untuk datang keacara kelulusanmu Appa tak bisa melakulannya. Appa memang bukan Ayah yang baik tapi Jeongyeon ketahuilah dirimu adalah Alasan Kenapa Appa masih ingin berjuang walaupun Appa tahu banyak hal yang tidak bisa dipaksakan. Begitupun dengan kasih sayang Ibumu yang susah payah melahirkanmu dan memberikan nyawanya untukmu. Appa sangat sedih menyadari kamu tumbuh sendirian dan ketakutan. Appa bahkan baru menyadarinya dari Nayeon jika dirimu punya trauma kecil saat berinteraksi dengan orang lain. Appa benar-benar menyesal Jeongyeon. Maafkanlah Appa-mu yang tak berguna ini.

Appa juga tak pernah menceritakan kejadian sebenarnya Jeongyeon tentang kematian Ibumu. Saat itu Ibumu tak benar-benar meninggal ketika melahirkanmu. Ia mengalami koma karena Appa memaksa Dokter untuk menyelamatkan keduanya. Walaupun Appa tahu harus ada pengorbanan. Ibumu mengalami koma hampir seminggu. Tidak ada tanda-tanda kemajuan atau penurunan.

Dalam kata lain Ibu bisa bertahan hanya karena benda yang menempel di tubuhnya. Saat menyadari itu Appa menangis sambil mengendongmu. Appa takut, Appa takut saat kau bertanya dimana ibumu Appa tak bisa menjawabnya. Tapi Appa tak bisa bersikap egois terus. Appa pun memutuskan keputusan yang pada saat itu membuat Appa begitu hancur dan tanpa sadar Appa malah melimpahkannya padamu. Appa benar-benar minta maaf tapi ketahuilah Jeongyeon, Appa tak pernah menyesal melakukannya. Semua memang perlu waktu. Appa sekarang paham bagaimana bahagiannya ibumu saat ini.

Dan sekarang sisanya semua tergantung pada dirimu. Appa benar-benar percaya keputusanmu untuk Appa. Appa tak akan marah ataupun sedih. Appa yakin kau akan menjadi Dokter yang terbaik. Bukan hanya untuk Appa tapi untuk semua orang. Selesaikan sekolahmu dan Jangan pantang menyerah Yoo Jeongyeon. Appa tidak bisa mengingatkanmu lagi. Kau harus lebih mandiri dan kuat. Semua keputusan sekarang berada di tanganmu. Appa percaya kau bisa mengatur semuanya dengan baik. Dan percayalah kau tak pernah sendiri Yoo Jeongyeon. Appa tak akan kemana-kemana. Ingatlah satu hal disaat kau sedih dan merindukan Appa dan Omma lagi lihatlah kekiri dan kekanan kami akan berada disampingmu. Appa akan berdiri disampingmu selalu. Appa sudah pernah memilih untuk kebaikan kita semua dulu dan sekarang giliranmu menentukan pilihan yang terbaik untukmu. Appa benar-benar bahagia memiliki Anak seperti dirimu Yoo Jeongyeon.

Mianhae

Gomawo

Saranghae Anakku, Yoo Jeongyeon.

-Yoo Jeongjin-

Jeongyeon kembali menitihkan air matanya. Menangis keras di ruang isolasi itu. Ya, Jeongyeon menemukan surat itu di atas meja sebelah ranjang Ayahnya terbaring lemas. Ia sedih, ia takut dan kesal. Ia bingung harus bagaimana. Semua terasa berat dan untuk sekarang Jeongyeon hanya bisa menangis. Ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Appanya benar-benar menyerahkan semuanya padanya dan Jeongyeon tak tahu harus berbuat apa. Pilihannya apa kali ini bisa tepat? Apa kali ini pilihannya akan membawa kebahagian buat semua orang? Jeongyeon benar-benar tidak tahu.

CHOISE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang