Namaku Joengyeon. Didunia ini bisa dibilang aku termasuk dari 100 orang yang beruntung. Ya, Keluargaku bukanlah dari keluarga yang berada tapi kami juga tak pernah mengalami kekurangan. Appaku (Yoo Jeongjin) memang memiliki sebuah Usaha kecil. Ia mulai melakukannnya semenjak lima tahun setelah ia pensiun dari salah sebuah Perusahan terbesar di Korea. Park Company dengan Park JaeMyung sebagai Direktur Utama. Ya, Appaku adalah seorang sekretaris Direktur. Aku juga mengenal Park Samchon karena Appa yang mengenalkan. Di dunia ini juga aku hanya punya Appa. Omma meninggal saat melahirkanku dan aku adalah Anak tunggal. Jadi, Merupakan kewajibanku untuk membahagiakan satu-satunya orang yang kumiliki di dunia ini. Yaitu Appa.
Saat ini aku berkuliah di Aachen Universty of Jerman. Ya, merupakan suatu keburuntungan untukku karena mendapatkan beasiswa dan belajar di Jerman hingga aku lulus Sarjana.
"Guten Morgen (selamat pagi) Frau Baur " sapaku pada Frau Baur pemilik kedai kopi didepan Apartemen kecil di pinggir Kota Aachen.
Frau Baur adalah seorang wanita paruh baya yang mendirikan sebuah kedai kopi kecil di dekat Apartemen rumahku. Frau Baur sangatlah baik. Saat pertama kali menginjakkan kaki di Jerman aku dibantu olehnya saat mencari tempat tinggal. Tempat tinggal pertama pun adalah kedainya hingga aku memiliki cukup uang untuk membeli Apartemen. Frau Baur sudah cukup tua. Anaknya juga sedang kuliah tapi tidak di Aachen. Anak Frau Baur kuliah di Frankfurt. Maka dari itu Frau Baur hidup sendiri.
Aachen merupakan kota paling barat dari Jerman. Ia berbatasan langsung dengan Natherland dan Belgia. Aku sering mengunjungi seorang teman saat kesana. Ia temanku yang berkuliah di Aachen juga. Saat libur Summer, ia akan pulang ke rumah orang tuanya di Natherland dan aku sering diajak. Kita memang cukup dekat namanya Anne Hauber.
"Hallo Jojo" Sapa Frau Baur yang sedang menyirami taman di depan rumahnya. Itulah Nama panggilanku di Jerman. Yoo Jojo. Karena mereka sangat kesusahan jika memanggilku dengan sebutan Jeongyeon
"Ist dein Knie immer noch verletzt? (Apa kakimu masih sakit?)" Tanyaku pada Frau Baur.
"Nein... jetzt ist alles in Ordnung (Tidak.... saya sangat sangat baik sekarang)" kata Frau Baur memukul kakinya pelan.
"Ich muss zur Universtät gehen (Saya harus pergi ke Universitas)... Auf Wiedersehen (Sampai Jumpa) Frau Baur" kataku pamit.
Aku mengambil kuliah Kodokteran di Jerman. Maka dari itu, Aku yang selalu mengobati Frau Baur jika kakinya mulai sakit. Tahun ini sudah memasuki tahun ke limaku berada disini. Aku sedang menjalani sidang terakhirku. Aku berencana selesai sidang Sarjanaku, dan akan kembeli ke Korea. Aku ingin menemui orang yang paling kusayangi itu. Karena keuangan yang tak begitu banyak membuatku hanya bisa melakukan Video Call bersama Appa. Jikalau adapun, Appa juga selalu melarangku pulang. Entah apa alasannya. Menjelang Sidang terakhirku, aku tak banyak kelas lagi. Aku harus mempersiapkan Skripsi-ku. Dan aku akan berkonsultasi dengan Profesorku untuk tugas akhirku. Setelah selesai, Aku langsung menelpon Appa. Tidak pernah absen dalam sehari pun aku tak menelpon Appa. Ia merupakan prioritas utamaku dan tujuanku melalukan semua ini dan hingga sejauh ini.
"Morning Appa..." kataku cepat
"Morning dear...."
"Appa.... hari ini aku baru selesai bertemu dengan Professorku dan dia bilang hasil penelitianku untuk tugas akhirku sudah bagus" kataku senang.
"Baguslahh.... jadi kapan sidang terakhirmu???"
"Mungkin bulan depan tapi tanggalnya belum pasti... Apa kali ini Appa akan datang??? Appa sudah berjanji waktu itu??" kataku senang karena Appa sudah janji akan datang ke sini saat kelulusanku. Perlu diketahui jika selama bertahun-tahun aku kuliah di Jerman, Appa tak pernah kesini. Ia selalu beralasan jika ia disana terlalu dingin. Biaya terlalu besar dan masih banyak lagi. Padahal waktu itu aku sudah melakukan kerja parah waktu saat libur Summer supaya Appa dapat datang saat Musim semi tapi sayangnya Appa disitu malah marah karena aku bukannya fokus belajar dan malah memikirkan dirinya yang harus datang kesana.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOISE ✅
FanfictionJeongyeon terpaksa menerima perjodohan yang diatur Ayahnya dengan Anak teman Ayahnya yang ternyata merupakan temannya juga saat masih bangku Sekolah. Tujuan utamanya hanya membahagiakan Ayahnya. Maka dari itu ia menerimanya dengan lapang dada. Ia h...