Back to Korea
Saat ini Jeongyeon, Jimin dan Jisung sedang berada dalam pesawat dengan tujuan Korea Selatan. Besok adalah hari ulang tahun Park JaeMyung, Ayahnya Jimin dan Jeno. Untuk tahun ini JaeMyung ingin merayakan pesta kecil di rumahnya bersama semua anak-anak dan cucunya. Biasanya ulang tahun orang berpengaruh seperti JaeMyung akan diadakan di hotel besar bersama banyak pejabat tinggi lainnya tapi tahun ini JaeMyung hanya meminta pesta kecil di taman bersama Anak-anak dan cucunya.
Permintaan yang simpel sebenarnya tapi sangat berat bagi Jeongyeon. Bukan tanpa sebab semua ini terasa berat tapi terlalu banyak kenangan pahit yang Jeongyeon rasakan di Korea. Jujur, Ia belum pernah kembali ke Korea semenjak dirinya pergi. Pernikahannya dan Jimin dilakukan di pantai pada musim panas di England dengan nuansa putih dan hanya dihadiri oleh kerabat dekat saja. Setelah itu Jimin dan Jeongyeon langsung menetap di England karena Jeongyeon pun harus menyelesaikan studinya. Orang tua Jimin yang selalu rajin menenggok ke England. Entah lima atau enam kali dalam setahun mereka selalu saja datang. Bahkan Minji sering menetap lama.
"Jeongyeon... kamu baik-baik saja?" Tanya Jimin melihat kearah Jeongyeon yang terlihat tak bisa tenang.
Mereka mengambil penerbangan malam karena Jimin ada pekerjaan paginya. Jeno sudah berangkat kemarin bersama Jisung. Tinggal Jeongyeon dan Jimin saja yang berangkat malam ini.
"Tentu saja" Kata Jeongyeon memaksakan senyumnya,
Jimin menghembuskan napasnya. Ia sudah bisa membaca semua dalam pikiran Jeongyeon saat ini. Ia benar-benar paham bagaimana watak Jeongyeon. Ia jelas tahu jika Istrinya ini pasti mengalami trauma untuk kembali ke Korea. Setelah kejadian malam itu, Jeongyeon tak pernah membahas apapun yang telah terjadi di Korea. Ia pasti masih sedih.
Jimin pun mengambil tangan Jeongyeon dan menggengamnnya kuat.
"Semua akan baik-baik saja" Kata Jimin mengangguk pelan menenangkan Jeongyeon.
"Aku bersamamu... Tenanglah" Kata Jimin membawa kepala Jeongyeon bersandar di pundaknya dan mengeratkan pegangannya.
Jeongyeon mengangguk dan membiarkan satu tetas air mata lolos. Ia memang takut saat ini. Jimin jelas tahu itu. Suaminya ini sudah benar-benar tahu segalanya tentang dirinya bahkan jauh lebih tahu daripada dirinya sendiri.
.....
Incheon Airport, Korea Selatan
Jimin dan Jeongyeon akhirnya sampai di kampung halaman mereka. Setelah mengambil Koper mereka, Jimin pun langsung berjalan diikuti Jeongyeon dibelakangnya. Semua mata tertuju pada Park Jimin saat ini. Ketampanannya memang tak pernah pudar selalu saja berhasil membuat dirinya menjadi sorotan mata.
Dari kejahuan, Jimin dapat melihat Adiknya, Jeno dan Anaknya, Jisung melambaikan tangan kearahnya.
"Appa!!!" Teriak Jisung senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOISE ✅
Fiksi PenggemarJeongyeon terpaksa menerima perjodohan yang diatur Ayahnya dengan Anak teman Ayahnya yang ternyata merupakan temannya juga saat masih bangku Sekolah. Tujuan utamanya hanya membahagiakan Ayahnya. Maka dari itu ia menerimanya dengan lapang dada. Ia h...