5. VEA

369 77 3
                                    

Hi! Everyone!

Happy reading!:')

***

Varel, Ervan dan Adit sedang berada di kantin Mbak Yuli. Mereka bolos pelajaran, sudah tau bukan alasan mereka mengapa membolos? Yap! Malas.

“Sumpah ya! Murid baru di kelas kita itu ternyata orangnya bar bar!” Varel mengutarakan isi kepalanya kepada Ervan dan Adit.

“Ko lo bisa tau kalo dia bar bar” tanya Adit.

“Gue barusan berantem sama dia”

“Apa?!” Ervan dan Adit terpekik keras.

“Lebay banget dah lu pada!” Varel melempar kacang kepada Ervan dan Adit.

“Rel! Lo serius berantem sama cewek?!”

“Iya Epan! Gue berantem di depan toilet cowok”

“Ko bisa? Pasti lo yang mulai duluan ya?” tuduh Ervan dengan tatapan menyelidik.

“Bukanlah! Masa cowok tandingannya sama cewek! Ga level!”

“Terus? Kenapa lo bisa berantem sama dia?”

“Gue katain dia mesum”

“Lo gila?!” pekik Ervan dan Adit untuk yang kedua kalinya.

“Apaan lagi sih!” kesal Varel.

“Lo ngatain dia mesum?! Parah lu!” sembur Adit.

“Heh! Gue ngatain dia mesum ada alesannya kali!” Varel mulai membela diri.

“Alah! Palingan juga lo ngibul kan?!” tuduh Adit.

“Buset mulut lo!” Varel melempar dua kacang sekaligus ke arah Adit.

“Perkiraan Rel!”

Varel terdiam, ia terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu.

“Btw, dia cantik juga” Varel dan Adit sontak menoleh ke Ervan dengan tatapan aneh.

“Iya juga sih” balas Adit satu pemikiran dengan Ervan.

Varel melirik mereka berdua secara bergantian. “Lo berdua suka?”

“Ya allah Rel! Bilang cantik bukan berarti suka Pareludin!” ejek Ervan.

“Gue kan cuma tanya!”

“Menurut lo dia cantik atau nggak?” tanya Adit menatap Varel.

Varel dan Adit saling bertatapan untuk beberapa menit kedepan, itu membuat Varel tidak nyaman dan kesal. “Ngapain sih lo ngeliatin gue mulu?!”

“Gue nunggu jawaban lo taik!” sembur Adit.

“Emang lo nanya apa ke gue?”

Adit menepuk pundaknya, eh ralat. Maksudnya, Adit menepuk dahinya.

“Si Hana, menurut lu cantik apa kaga?” Adit mengulangi pertanyaan yang tadi di lontarkan oleh Ervan.

“Kaga” Varel menjawab singkat dan datar.

“Ya elah! Lu mah kaga ngerti cewek cakep!” ejek Adit.

“Sok tau lo!”

Varel dan Adit sibuk dengan obrolan mereka masing masing, sedangkan Ervan sibuk memakan gorengan Mbak Yuli tanpa membayar.

“Kita bolos sampe pulang aja!” titah Varel.

“Gue sih ngikut”

“Duain!”

RELEASE [Completed]✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang