Happy reading:)
BELUM REVISI, JADI MAAF KALO BANYAK TYPO
Enjoy aja bacanya<3
______________________
Pagi ini, Hana selalu menghindar dari Tyas. Walaupun gadis itu tidak mendekatinya, tapi Hana sedang tidak mau berurusan dengan Tyas. Kemarin, Tyas mampu membuat jantungnya berhenti berdetak, bukannya meminta maaf, Tyas malah pergi begitu saja.
Tyas selalu melayangkan tatapan tajam pada Hana, itu membuat Hana tidak nyaman dan merasa kesal. Akhirnya, Hana menghampiri Tyas dengan wajah menahan kesal.
“Berhenti ngeliatin gue kek gitu!” Tyas masih menatap Hana tajam. “Tyas!”
“Apa?”
Hana memutar bola mata malas. “Lo kemarin kemana setelah ngedorong gue?”
“Pulang.” jawab Tyas santai. “Kamu juga udah bosen, kan temenan sama aku?”
“Gue gak bilang gitu!” Hana semakin di buat geram oleh Tyas. “Intinya, gue gak suka di tatap tajam kek tadi. Gue ngerasa gak nyaman sama tatapan lo.”
Tyas membuang wajahnya ke arah lain. Seolah, dia tidak peduli dengan apa yang Hana bicarakan. Hana hanya bisa mendesah berat, mengapa Tyas menjadi seperti ini, pikirnya.
“Varel nyuruh kamu dateng ke gudang.” kata Tyas tanpa menatap Hana.
“Ngapain?”
“Aku gak tau. Katanya ada obrolan penting yang harus di bicarain sama kamu.”
Hana menatap curiga Tyas. “Lo bohong!”
Tyas berdecak. Ia menatap Hana malas. “Terserah! Intinya, aku udah nyampein pesan dia, buat kamu!”
Hana terdiam. Ia bimbang, apakah Tyas berkata jujur, atau dia hanya berbohong dan berniat untuk menipu Hana.
“Kenapa gak langsung ke gue aja?”
“Aku gak tau, Hana! Kalo kamu mau tau, pergi ke gudang! Samperin dia.” bentak Tyas. “Gudang lantai tiga, paling ujung.”
“Lo gak bohong, kan?”
“Serah!”
Hana membuang nafas perlahan. Mungkin Tyas tidak berbohong. Hana akhirnya beranjak pergi menuju gudang yang terletak di lantai tiga, paling ujung. Tyas menatap kepergian Hana dengan senyum yang sulit untuk di artikan.
“Lo gak bohong, kan?” Tyas menoleh. Ia terdiam ketika tau, kalau Cindy menguping pembicaraan dirinya dan Hana. “Jawab!”
“Gak baik nguping pembicaraan orang.”
Cindy menatap datar Tyas. “Tinggal jawab aja, apa susahnya, sih!”
“Itu bukan urusan kamu.”
Tyas berdiri dari tempatnya, lalu pergi meninggalkan kelas. Entah kemana tujuannya, tapi Cindy mempunyai firasat yang buruk tentang Hana.
🐰🐰
Hana berjalan di koridor lantai tiga. Suasana di sini sangat ramai, kecuali di ujung sana. Sebuah gudang tak terpakai dengan suasana sepi dan sunyi. Hana menghentikan langkahnya, ia harus meminta seseorang untuk menemaninya.
“Eh, permisi.” Hana menghentikan langkah seorang siswi yang baru saja ingin masuk ke dalam kelas.
“Kenapa?”
KAMU SEDANG MEMBACA
RELEASE [Completed]✔✔
Novela Juvenil[Kalau CHAPTER-nya gak ada berarti ceritanya diprivate, Follow dulu baru bisa baca] *** Terkadang, seseorang memang harus melepaskan dan mengikhlaskan sebuah kejadian masa lalu demi berjalannya kehidupan selanjutnya. Dan aku percaya tentang kita. ...