Hi! Everyone!
Happy reading!:)
***
Ceklek
Pintu UKS terbuka, membuat Hana langsung menghapus bekas air mata dan juga menetralkan nafasnya.
Slereek
Varel membuka tirai pembatas dengan wajah datar. Ia menatap Hana yang juga sedang menatapnya.
“Lo sakit?” kata pertama yang keluar dari mulut Varel mampu membuat Hana mengkerutkan dahinya.
“Ngapain lo peduli sama gue?” Hana menatap tajam Varel.
“Gue tanya sekali lagi. Lo sakit?”
Hana membuang wajahnya ke arah lain. “Bukan urusan lo”
“Kalo lo nggak sakit, mending balik ke kelas. Gue mau bobo disini”
Hana kira, Varel akan menghawatirkan dirinya. Ternyata, Varel hanya menginginkan untuk tidur di ranjang yang ditiduri oleh Hana.
“Ya! Gue sakit!” balas Hana cepat.
“Orang sakit kok ngegas?”
“Lah, bodo amat!”
“Yaudah minggir! Lo tidur di sebelah aja” Varel langsung merebahkan tubuhnya. Hana segera turun dari ranjang dan menatap tajam Varel.
“Main serobot aja!”
“Hus hus! Sanaaa” usir Varel sambil memejamkan matanya.
“Minggir! Gue duluan yang tidur disini!” Hana berusaha menyingkirkan tubuh Varel dari atas ranjang.
“Heh!” bentak Varel membuat pergerakan Hana terhenti. Varel mendudukan dirinya dan menatap Hana kesal. “Asal lo tau! Sebelum lo pindah ke sini, gue duluan yang tidur disini! Paham lo!”
“Yaudah! Sekarang giliran gue!”
“Nggak! Gue nggak mau berbagi!”
“Dih pelit amat! Lagian juga ini bukan punya lo!”
“Lah, bodo amat!”
Hana menatap kesal ke arah Varel. Tangannya terkepal kuat kuat, nafasnya memburu menahan emosi.
Bugh!
Hana memukul perut Varel dengan keras. Varel membulatkan matanya, dan menatap nyalang ke arah Hana. Hana juga tidak menyangka ia melakukan hal ini, Hana membulatkan matanya. Ia melirik Varel takut, kepalan tangannya masih berada di atas perut Varel.
Diam. Jantung Hana berdetak dua kali lebih cepat karena ia takut. Hana ingin beranjak pergi dan berlari secepat mungkin. Tapi, tangan Hana sudah dulu di tarik oleh Varel. Hana menelan salivanya.
“Berani banget lo mukul roti sobek gue!” geram Varel.
“Roti sobek?! Perut buncit kek gitu aja lo bilang roti sobek?! Lawak lo!”
“Bilang aja kalo lo mau liat?!”
“Idih! Sorry aja! Abs nya Jungkook lebih bagus dari pada punya lo!” ejek Hana.
Varel bangkit dari tidurnya dan berdiri tepat di depan tubuh Hana.
“Apa lo bilang?! Abs nya Jungkook lebih bagus dari pada punya gue?!”
“Iya!”
“Lo ngatain gue, karena lo belum liat Abs punya gue?!”
“Ya terus?!”
KAMU SEDANG MEMBACA
RELEASE [Completed]✔✔
Teen Fiction[Kalau CHAPTER-nya gak ada berarti ceritanya diprivate, Follow dulu baru bisa baca] *** Terkadang, seseorang memang harus melepaskan dan mengikhlaskan sebuah kejadian masa lalu demi berjalannya kehidupan selanjutnya. Dan aku percaya tentang kita. ...