10. Prospective mom.

270 53 4
                                    

Hi! Everyone!

Happy reading!

***

Sesampainya di tempat tujuan, Hana dan Tio turun dari mobil. Mereka berjalan masuk ke dalam gedung. Otak Hana terus berpikir, siapakah orang istimewa itu?

“Pah, siapa sih orang istimewanya?”

“Nanti juga kamu tau”

“Omah?”

“Bukan!”

“Terus siapa?” kata Hana dengan nada kecewa.

“Kamu bisa diem nggak?! Banyak tanya banget sih kamu! Lagi pula kamu juga nanti bakal tau sendiri!” bentak Tio.

Hana diam.

Mereka berjalan menuju meja makan yang sudah di tempati oleh dua wanita. Hana tidak bisa melihat kedua wanita tersebut, karena mereka berdua duduk memunggungi Hana dan Tio.

“Kayak kenal” gumam Hana mengerutkan dahinya.

“Selamat malam” ucap Tio dengan nada manis.

Kedua wanita tersebut berdiri dan kembalikan tubuhnya menghadap Tio dan Hana.

“Malam” sahut wanita paruh baya itu.

Tatapan Hana terpaku ketika ia melihat Liona bersama wanita itu. Mengapa dia ada disini? Liona menatap Hana dengan senyum miring.

“Kenalin, ini Hana” Tio menoleh ke arah Hana dengan senyum di wajahnya. Hana masih menatap Liona, begitu juga dengan Liona. “Hana” Tio menyentuh tangan Hana.

“Eh iya” kata Hana gugup.

“Kenalin diri kamu”

Hana mengulurkan tangannya sambil tersenyum. “Hana Angelin”

“Ratih Brigita” wanita itu menjabat uluran tangan Hana dan tidak lupa untuk tersenyum.

Brigita?!

Hana melirik ke arah Liona, apakah dia Ibunya Liona?

“Kamu seusia anak tante ya?”

“Anak tante siapa?”

Ratih menoleh ke arah Liona dengan senyum yang mengembang. “Ini anak tante”

Liona tersenyum manis kepada Tio dan Hana. “Liona Brigita”

Liona mengulurkan tangannya kepada Hana, tapi Hana tak kunjung membalas uluran tangan Liona. Ia hanya menatap uluran tangan itu dengan dahi yang berkerut.

“Tio Adipura” Tio segera membalas uluran tangan Liona.

“Om Tio ganteng deh” puji Liona.

Idih apaan sih!

“Terimakasih, kamu sangat cantik malam hari ini Liona”

Gue aja belum pernah di puji.

“Hehe, makasih kembali om”

“Ini anak om, Hana” Tio mengenalkan Hana kepada Liona.

Dih! Hana udah kenal kali pah!

“Liona udah kenal sama dia. Kita satu sekolah” Hana membulatkan matanya.

Ngapain sih ngasih tau! Tambah ribet kalo begini urusannya!

“Yaudah, silahkan duduk” kata Ratih.

Hana dan Tio duduk di sebrang kursi mereka. Tatapan Hana tidak pernah lepas dari Liona. Sebenarnya ada apa ini?!

“Jadi gini Hana, tante Ratih itu calon mamah kamu” Hana melebarkan matanya, ia langsung menoleh ke arah Tio dan menatapnya dengan tatapan bingung dan sedikit marah.

RELEASE [Completed]✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang