180°|01. Revisi.

771 88 86
                                    

«Happy Reading»

"ICHA!"

Seorang siswi perempuan tersentak kaget. Setelah mendengar teriakan dari sahabatnya. Siapa lagi kalau bukan, Angel Galileo Arprandra.

Seorang anak dari pemilik perusahaan ternama di Asia. Ibunya adalah seorang model, Angel memiliki paras sangat cantik. Bahkan sepertinya Angel akan terjun kedunia modeling. Karena saat ini, di usianya yang baru akan genap 17 tahun, dia sudah sering melakukan pemotretan.

Entah bagaimana Vericha Avlyn atau yang kerap kali di sapa Icha, bisa bersahabat dengan Angel. Mereka jauh berbeda, keluarganya tak sekaya keluarga Angel. Icha juga tidak memiliki wajah setara dengan Angel. Wajah Icha terkesan tegas dan dingin, mata dan wajah yang kecil, dengan kulit putih. Sedangkan Angel, dia memiliki mata yang indah, hidung mancung, dan kulit putih kenyal.

Tapi Icha beruntung bisa bertemu dengan Angel, dia tidak pernah membeda-bedakan orang lain, dia baik kepada siapapun.

Icha pikir seorang anak dari model terkenal seperti Angel, akan memilih-milih teman. Tapi tidak, Angel itu sebaliknya.

Angel menghampiri Icha yang tengah duduk di dekat jendela. Dia langsung mendudukan dirinya di sebelah Icha, tapi Icha tidak bergeming dia masih fokus menatap keluar. "Ada apa sih Cha di luar, ada Jhope? Fokus amat."

Icha memalingkan wajahnya dari jendela, dan meluruskan pandangannya ke depan. Icha sudah biasa bersikap seperti itu.

Bersahabat lebih dari 1 tahun, tidak membuat Angel mengenal banyak soal Icha. Angel sering bertanya akan sikap dia yang seperti itu, dan dia akan menjawab 'bawaan lahir' Angel tau ada sesuatu yang tidak Icha katakan.

Tapi dia juga tau itu privasi, Angel hanya akan mendengarkan saat Icha siap menceritakan segalanya.

"Woy hari ini ada pr matematika kan, siapa yang udah ngerjain?" Seorang siswa laki-laki, berdiri dari duduknya dan langsung berteriak heboh.

Semua orang yang tengah sibuk dengan urusan masing-masing, menengok ke arah laki-laki tersebut.

"Serius Dan, ada pr? Ko gue lupa?" Tanya salah satu dari mereka.

"Wah gue belum ngerjain."

"Ih! yang udah nyontek dong."

"Siapa yang udah woy?"

"Rica-rica lo berdua udah kan, mana gue liat."

"Dodit mana buku lo?"

"Woy Jenal nama gue Riri, Bukan Rica."

"Iya nama lo Riri nama dia Icha, digabung jadi Rica. Gue beberkan?"

"Serah lu jenaludin."

Semua orang langsung panik, dan berhamburan mencari orang yang sudah mengerjakan pr. Kelas yang tadinya tenang dan rapi, berubah menjadi pasar.

Kursi-kursi tidak berada di tempatnya, meja yang semula tertata rapi kini bak terkena badai, buku juga banyak yang berserakan.

Suasana kelas saat ini persis seperti kapal pecah. Semua orang berkerumun di meja Riri, Icha dan juga Dodit yang biasa mengerjakan pr.

Vericha Aflyn ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang