180°|17

106 21 1
                                    

180 Degree

Cafe Chinphile, sore ini tidak terlalu ramai. Membuat mereka bebas bercanda ria.

"Angel kapan kamu bakal terima cinta aku?" ucap Abi menatap Angel.

Angel bergidik ngeri melihat Abi. Dia merapatkan duduknya ke arah Icha. Mereka saat ini tengah duduk di sebuah sofa panjang.

"Jangan mau sama Abi njel, lebih baik lo sama gue," goda Candra.

"Nggak ada tikungan di antara kita!" ucap Abi menatap tajam Candra.

"Bi, dalam balapan tikungan itu yang paling seru."

"Kalo lo berani nikung gue. Lo pulang cuma tinggal nama. Lagian mendingan lo ngejar bela lagi sana."

"Enggak ya. Gue udah move on dari bela."

Yang lain hanya terkekeh melihat pertengkaran Abi dan sean. Sepertinya kecuali Icha, dia hanya sibuk menatap capuccinonya yang bahkan belum dia minum. Pandangannya kosong, kejadian tadi benar-benar menguasai pikirannya.

Sean yang melihat Icha diam mengernyit heran. "Cha!" tegur Sean menyentuh tangannya.

"Hah," ucap Icha sepontan. "Eh maaf kenapa?"

"Kamu sakit," ucap Sean menyentuh kening Icha.

Icha menggeleng. "Enggak ko."

"Dari tadi kamu diem aja. Kenapa? Ada masalah?"

"Engga ko. Aku baik-baik aja."

"Adududuh yang panggilannya udah aku kamu," goda Ailee.

"Wajarlah. Makanya li cepetan cari pacar." Sambar Candra.

Ailee cemberut mendengar ucapan Candra.

"Lili tenang aja. Kan ada kakay," ucap Kayla menyentuh punggung Ailee.

Ailee menatap Kayla haru. "Ahh kakay mah emang debes," Ailee memeluk Kayla.

"Ri kayanya kita jadi nyamuk pulang yu," ucap Angel.

"Yuk."

Saat mereka berdiri Icha menahan tangan Angel. "Kalian mau kemana?" tanya Icha.

"Pulang cha," jawab Riri.

"Jangan dong. Kalo kalian pulang gue sama siapa?"

"Iya njel, nanti aa Abi kesempian kalo neng Angel pulang."

"Bi gue udah cukup sabar sama sikap lo ya!" Ketus Angel.

"Nanti malem gue ke rumah lo Cha," ucap Angel memandang Icha.

"Ya udah. Hati-hati."

Angel dan Riri beranjak dari cafe.

"Eh gue mau nganterin Angel." ucap Abi menyusul Angel.

___

"Angel," teriak Abi.

Angel dan Riri yang akan menyebrang mengurungkan niatnya.

"Gue anterin ya."

"Gue pulang bareng Riri."

"Riri biar sama gue," ucap Candra di belakang Abi. Riri sedikit mengernyit.

"Angel. Kali ini aja, ijinin gue nganter lo pulang," ucap Abi memohon.

Angel terlihat berpikir. "Oke. Ri lo pulang bareng Candra ya."

Riri hanya mengangguk. Dia tahu jika Abi memiliki perasaan pada Angel.

___

"Udah mau malem kita pulang aja," usul Sean.

Vericha Aflyn ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang