180°|03. Revisi.

333 79 50
                                    

«Happy Reading»

"Echa."

"Icha."

Mereka mengucapkan nama Echa dan Icha bersamaan. Ailee, Kayla, dan Abi mengatakan Icha. Sedangkan Candra dan Sean mengucapkan Echa.

"Sen. Yang di dalem kayanya Icha bukan Echa," ucap abi.

"Gue yakin dia Echa."

"Sen lo harus sadar. Gimana mungkin dia Echa, sedangkan dia di Belanda. Apa dia ngehubungin kita? Gak usah kita deh, lo aja. Apa dia ada ngasih kabar sama lo? Sen lo terlalu kang-" ucapan Abi terpotong saat suara pintu UKS di buka.

Ceklek

Mereka langsung menoleh ke arah pintu, dan melihat dokter Tiara, keluar dari UKS. mereka menghampiri dokter Tiara.

"Dok, gimana keadaan Echa?" tanya Sean

Dokter Tiara, mengerutkan keningnya. "Tunggu. Bukannya yang di dalem itu Icha ya?"

"I-iya maksud saya Icha dokter," ucap Sean

"Sepertinya anemianya kambuh. Tapi kalian tidak perlu khawatir keadaannya baik-baik saja," jelas dokter Tiara.

"Apa kita bisa masuk dokter?" tanya Angel, dia hanya ingin memastikan apa itu Icha atau bukan?

"Tentu silahkan."

Saat mereka masuk, pemandangan pertama yang mereka lihat adalah, seorang perempuan yang tengah berbaring di brangkar, dengan wajah pucat.

"I-icha," ucap Angel lirih, benarkah ini Icha.

"Lo sahabatnya dia?" tanya Ailee.

"Iya," jawab angel.

"Lo tau banyak tentang dia?" tanya Ailee lagi.

"Gak semua." Angel duduk di sebuah kursi yang di persiapkan, dan menyentuh tangan Icha menggenggam nya erat.

"Dia gak hilang ingatan?" tanya Ailee to the poin.

Angel melirik Ailee, "maksud lo?"

"Apa dia gak pernah kecelakaan, atau apa ke yang ngebuat dia lupa sesuatu di masa lalu?" tanya Ailee lagi.

Angel kembali menatap Icha. Setaunya Icha tidak pernah mengalami kecelakaan. "Setau gue enggak. Kenapa?"

"Lo percaya, kalo gue bilang dia mirip temen gue?" tanya Ailee.

"Enggak."

"Kenapa?" tanya Sean.

"Karena gue gak percaya."

"Mendingan kalian keluar Icha butuh istirahat," usir Angel. Mendengar mereka menyebut Icha, dengan Echa membuat Angel muak.

"Sen ayok mending kita keluar dulu," ajak Abi. Memang saat ini, lebih baik mereka membiarkan Icha istirahat dulu.

Setelah Sean dan kawan kawannya keluar, Angel terus memperhatikan Icha.

"Angel. Sebaiknya kamu juga ke kelas udah mau bel," ucap dokter Tiara.

"Saya mau nemenin Icha aja, dokter." Angel sangat khawatir, tidak biasanya Icha seperti ini.

"Kamu tenang saja. Ada saya disini."

"Tapi dokter."

"Angel pelajaran itu penting," bujuk dokter Tiara.

"Ya udah saya titip Icha, dokter."  Dokter Tiara mengangguk, dan tersenyum ramah. Angel bangkit dari duduknya beranjak keluar dari ruangan UKS.

Vericha Aflyn ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang