«Happy Reading»
"ECHA."
Tiba-tiba Kayla berteriak, dengan mata berbinar dan telunjuk yang mengarah pada kerumunan anak IPS itu.
Mereka yang kaget langsung menatap kayla.
"Mana?" jawab mereka berbarengan, kecuali Sean.
"I-itu Echa kan?" Kayla masih menunjuk perempuan di bawah sana.
"Yang mana sih, Kay?" tanya Ailee Penasaran, dia masih fokus melihat arah telunjuk Kayla.
"Gak mungkin Echa di sini, dia kan lagi di Belanda," ucap Candra mengingatkan.
"Ih itu kaya Echa. Liat perempuan yang berdiri di barisan belakang, urutan kedua dari kanan. Yang di kucir kuda." Kayla mencoba meyakinkan mereka, ia tidak mungkin salah liat bukan.
Mereka berhasil menemukan perempuan yang di maksud Kayla. Memang perempuan itu sekilas terlihat seperti Echa. Lebih tepatnya Virecha Avlyn Emerald, tapi tidak mungkin Echa berada di sini. Bukankah dia ada di Belanda, jikapun Echa kembali pasti mereka akan tau, tapi ini tidak.
kringg kringg
Jam suda menunjukkan pukul 10:00, itu artinya hukuman kelas IPS 2 itu selesai. Mereka langsung menurunkan tangannya dan berhamburan. Ada yang ke kantin, ke kelas dan sebagainya.
"Huhh capenya," keluh Angel. Akhirnya hukumannya selesai juga, Angel dan Icha bisa bernafas lega.
"Cha kantin yuk," ajak Angel.
"Duluan," jawab Icha singkat.
"Lo gak haus apa? udah istirahat juga kan? ayok." Angel mengambil ancang-ancang, untuk menarik tangan Icha.
Icha merogoh saku jaket almamaternya, dan mengambil uang lima ribu dari sana. "Titip minum." Icha menyodorkan uang itu pada Angel.
"Ya udah, bye." Angel menerima uang itu, dan bergegas meninggalkan Icha di sana sendirian.
«Vericha Aflyn»
Sedangkan anak IPA 1, yang sedari tadi memperhatikan menganga tak percaya. Setelah melihat wajah perempuan itu. Wajahnya benar-benar mirip Echa. Apa itu Echa? Pikir mereka.
"I-itu Echa," ucap Candra tak percaya.
Abi, Ailee, dan Kayla, hanya mengangguk mendengar perkataan Candra. Sean? dia terlihat biasa saja. Padahal dalam pikirannya banyak sekali pertanyaan. Apakah itu Echa? Atau hanya orang yang mirip Echa? Apa dia kembali? Knapa dia tidak menghubungi Sean? Jadi yang selama ini sean anggap halusinasi itu nyata? Mungkin seperti itulah gambaran pikiran Sean saat ini.
Tanpa pikir panjang Sean berlari ke arah lapangan, dia ingin memastikan yang dilihatnya saat ini nyata atau tidak.
"Sean lo mau kemana?" tanya Abi saat melihat temannya itu berlari ke bawah. Mereka semua langsung mengikuti Sean.
Sedangkan Icha dia sebenarnya ingin pergi bersama Angel, tapi dia harus menetralkan rasa pusingnya saat ini. Sepertinya anemianya kambuh. Icha berdiri di tempat kurang lebih 3 menit. Setelah merasa baikan ia bergegas ingin meninggalkan tempat itu. Saat Icha baru berjalan 6 langkah ada seorang laki-laki yang berdiri di hadapannya.
Saat Icha berjalan ke kiri dia juga kekiri, ke kanan dia ke kanan. Kejadian itu terjadi sekitar 3 kali. Icha sudah merasa kesal, di tambah rasa pusingnya yang belum hilang. Icha mendongak menatap wajah laki laki itu. Sial, dia adalah ketua OSIS. Icha berdecak kesal, tadinya dia akan protes pada laki-laki di hadapannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vericha Aflyn ✔️
Teen Fiction#Judul awal 180 degree.# Vericha Aflyn. Perempuan yang akan menginjak usia 17 tahun, dalam beberapa bulan lagi. Dia bukan perempuan yang haus akan popularitas, bukan pula perempuan polos. Dia hanya perempuan biasa-biasa saja, dengan kisah yang tak...