180°|23

106 19 0
                                    


180 Degree

Sedangkan di SMA Merdeka, Angel terus menggerutu kesal. Icha tidak masuk, dan itu membuatnya kesepian. Tadi wali kelas bilang, Icha sakit jadi tidak masuk. Sejak tadi juga Angel mencoba menghubungi Icha, tapi ponselnya tidak aktif.

Angel yang duduk didepan kelas, melihat siluet seseorang yang mirip Icha. Yap, orang itu pasti tau dimana Icha sekarang. Angel langsung berlari menuruni tangga. Karena posisi Echa, ada di dekat lapangan sedang menonton Sean dkk.

"Echa!" panggil Angel menghampiri Echa.

Echa yang merasa terpanggil menengok dan menemukan Angel yang berjalan ke arahnya. "Apa!"

"Biasa aja kali mbak. Sensi amat, gue cuma mau tanya Icha sakit apa?" tanya Angel.

Echa mengerutkan keningnya. "Kenapa lo nanya gue? Asal lo tau ya, temen bich lo itu gak pulang semaleman. Paling sama om-om."

Angel geram mendengar perkataan Echa, dia mendorong baru Echa kuat. "Jaga mulut lo ya! Dia bukan bich!"

Echa terhuyung ke belakang, karena tak terima Echa balas mendorong Angel. "Heh, orang yang gak pulang semaleman kalo gak sama om-om apalagi?"

Plakk

Satu tamparan menggema di lapangan. Mereka yang sedang asik dengan urusan masing-masing, menengok ke asal suara. Sean, Abi dan Candra yang sedang bermain basket langsung menghampiri mereka.

Melihat sahabatnya di tampar membuat Ailee murka dia menjjenggut rambut Angel, Angel tak terima dan balas menjjenggut rambut Ailee. Terjadilah tarik-menarik di antara mereka.

"Berani ya lo nampar temen gue!"

"Kenapa? Dia pantes dapetin itu."

"Awas ya lo."

"Lo yang awas."

Sean langsung melihat pipi Echa yang terlihat memerah. Abi dan candara mencoba melerai Angel dan Ailee.

"Ihh Angel udah lepasin Ailee," ucap Abi membujuk Angel.

"Engga sebelum dia minta maaf udah sebut Icha bich," kekeh Angel tidak ingin melepas rambut Ailee.

"Kenapa gue harus minta maaf. Gue gak salah, emang bener kan dia itu bich," timpal Echa yang membuat tarikan pada rambut Ailee semakin kencang.

Ailee merasakan rambutnya akan lepas, dan balik menarik rambut Angel lagi. "Lo bodoh udah bela pembunuh."

"Pembunuh itu sahabat gue," balas Angel.

Kekuatan tarik-menarik antara Angel dan Ailee sangat kuat. Abi dan Candra kewalahan sendiri melerainya.

Priiiiitt

Suara peluit membuat mereka berhenti melakukan aksinya. Seorang guru bertubuh tegap menghampiri mereka, dan langsung menjewer telinga Angel dan Ailee.

"Awhh pak sakit ihh," rengek Angel.

"Pak, pak. Ini sakit beneran, pak," ucap Ailee.

"Ikut saya keruang BK," ucap guru itu yang tak lain pak Mandra. Sang guru BK paling tegas.

Sepeninggal angel dan Ailee, Sean kembali melihat Echa. "Pipinya masih sakit?"

"Udah gak terlalu sih," jawab Echa jujur.

"Bener? Kali sakit kita ke UKS," ucap Sean lagi.

"Enggak ko. Gue gapapa."

"Eh Cha. Itu Angel kenapa bisa nampar lo?" tanya Abi penasaran.

Vericha Aflyn ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang