180 Degree"CHA!" Teriak Angel lantang, baru saja dia datang tapi sudah se-heboh ini. Icha yang tengah duduk di kursinya melirik Angel malas.
"Cha lo tau gak? Abi nembak gue lagi, gue harus jawab apa ini. Cha please kasih gue solusi!" cerocos Angel
"Lo suka sama dia?" tanya Icha. Ini bukan pertanyaan pertama, Icha sudah sering menanyakan ini pada Angel.
"Gue bingung Cha. Iya sih gue selalu seneng saat gue bareng Abi. Walaupun gue sering judes, tapi dia gak pernah nyerah. Ini aja dia nembak gue yang ke 10 kali. Apa gue terima aja ya?" Angel menyandarkan tubuhnya ke kursi.
"Menurut gue yakinin dulu diri lo. Kalo lo yakin bisa bahagia sama Abi, terima dia. Jangan terburu-buru nerima dia, bisa jadi lo nerima dia karena kasian. Jatohnya lo ngasih harapan palsu ke dia, dia juga yang bakal sakit hati nanti," jelas Icha. Memang dalam keadaan seperti ini Icha akan menjadi seseorang yang sangat bijak.
"Jadi gue harus gimana?" tanya angel melihat Icha penuh tanya.
"Minta waktu."
"Berapa lama?"
"Berapapun yang lo butuh."
Angel menatap Icha dengan mata berkaca-kaca. Tanpa di duga, Angel langsung menghambur ke pelukan Icha. "Makasih cha."
Icha mengelus lembut punggung Angel.
"Ekhem. Teletubbies pagi-pagi udah pelukan aja," ledek Riri dan duduk di kursinya yang ada di hadapan mereka, Riri membalikkan badannya menghadap mereka.
"Ganggu aja lo Ri," ucap Angel melepaskan pelukannya.
"Ada apa nih, bagi-bagi napa."
"Bukan apa-apa," elak Angel.
Riri cemberut dan memutar tubuhnya menghadap ke depan.
"Ya elah ngambek," cibir Angel. Riri tidak menanggapi ucapan Angel.
"Woy buruan ke lapangan upacara," teriak Dandi di depan pintu.
Mereka yang berada di kelas, lantas keluar untuk menjalankan kewajiban mereka sebagai seorang murid.
___
Suasana yang indah saat jam istirahat. Isan berjalan menelusuri koridor, tak jarang dia tersenyum ramah. Suasana hatinya sangat baik saat ini.
Tujuan Isan saat ini adalah kantin. Saat baru menginjakkan kakinya di sana, Isan langsung mengedarkan pandangannya mencari Icha. Nah ketemu, Icha sedang duduk bersama Angel di bangku yang tak jauh darinya.
Isan melangkahkan mendekati mereka.
"Hai, hai," sapanya sambil duduk di sebelah Icha.Icha dan Angel yang melihat Isan hanya memandangnya malas. Mereka langsung menyantap kembali makanannya.
"Ya Allah. Orang ganteng di cuekin," ucap Isan mengelus dadanya. "Cha nanti gue ke rumah lo lagi ya," lanjutnya.
Ukhuk ukhuk.
Angel tersedak basonya mendengar ucapan Isan. Icha yang melihat angel tersedak langsung menyodorkan minuman.
"Cha ...," ucap Angel meminta penjelasan.
"Belajar bareng." Icha hanya menjawab santai ucapan Angel.
"Cha gue yang dari dulu ngebet ke rumah lo. Tapi gak pernah jadi, sedangkan dia yang baru kemaren sore kenal lo. Udah lo ajak ke rumah. Wah lo parah sih Cha," cerocos Angel dia merasa kecewa kepada Icha.
"Dia dateng tanpa di undang," ucap Icha.
"Datang tak di undang, pergi tak di Anter. Kaya jelangkung ya Cha." Isan menopang dagunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vericha Aflyn ✔️
Teen Fiction#Judul awal 180 degree.# Vericha Aflyn. Perempuan yang akan menginjak usia 17 tahun, dalam beberapa bulan lagi. Dia bukan perempuan yang haus akan popularitas, bukan pula perempuan polos. Dia hanya perempuan biasa-biasa saja, dengan kisah yang tak...