180°|21. Revisi.

105 19 0
                                    

«Happy Reading»

"Cha, jadi lo beneran kembar sama Icha?" tanya Ailee. Mereka saat ini sedang duduk santai di pinggir lapangan basket.

Echa diam, dia begitu membenci Icha. Gara-gara Icha dia kehilangan nenek sejak kecil, dan sekarang bibinya juga meninggalkan dia tanpa kenangan apapun.

Echa melihat Icha yang sepertinya akan melewatinya. "Enggak lah. Gak mau gue punya kembaran pembunuh," ucapnya penuh penekanan.

"Pembunuh? Maksud lo?" tanya Ailee lagi.

"Dia udah bunuh nenek gue, dan kemarin bibi gue."

"Bukannya itu kecelakaan ya Cha?" tanya Kayla polos.

"Tetep aja. Gara-gara dia nenek sama bibi gue meninggal. Dia itu pembawa sial," ujar Echa menekankan kata pada akhir kalimatnya, saat Icha melewatinya.

Icha diam setelah mendengar perkataan Echa. Dia berbalik dan berdiri menghadap Echa. "Stop bilang gue pembunuh. Itu cuma kecelakaan!" tunjuk Icha pada Echa.

Echa bangkit, dan menepis tangan icha yang menunjuknya. "Lo siapa merintah gue?"

"Lo siapa ngehakimi gue?" tanya Icha.

"Lo ... !" Echa mengepalkan tangannya. "Berani ya sama gue?" Echa mendorong bahu Icha.

"Kenapa gue harus takut? Lo siapa?"

"Wah nyolot nih Cha!" potong Ailee maju dan menampar Icha.

Icha memegang pipinya yang kembali merasakan tamparan. Bahkan tamparan bundanya saja masih terasa berdenyut.

Icha tak terima dan balik ingin menampar Ailee, namun sayang Echa maju dan tamparan itu berhasil mendarat di pipi mulusnya.

"Icha!!" Teriak Sean dari belakang.

Echa merasakan perih di pipinya, baru pertama kali ada orang yang berani menamparnya. Bahkan bunda dan ayahnya pun belum pernah membuatnya terluka.

"Lo apa-apaan sih?!" tanya Sean pada Icha.

"Kalo lo gak suka sama Echa gak gini caranya dong!" ucapnya lagi.

"Cha lo belagu banget sama Kakak lo. Pantesan lo di kucilin!" tambah Abi.

"Cha. Echa sahabat gue ya, lo ngelukain dia sedikit aja bakal gue buat lo ngerasain 5 kali lipat!" ujar Candra memperingatkan Icha.

Icha tersenyum kecut, melihat mereka berdiri paling depan melindungi Echa.

"Mulai sekarang kita putus!" ucap Sean tiba-tiba dihadapan semua orang.

"Oh bagus deh. Muak gue pura-pura jadi pacar yang baik buat lo," jawab Icha santai.

"Lo pura-pura?" tanya Sean.

Icha mengangguk. "Iya. Kenapa? Ngerasa dihianatin ya?"

"Sean, Sean. Lo pikir gue gak tau niat busuk lo." Icha bersedekah dada. "Gue tau semua rencana lo. Pertama lo deketin gue dengan modal duet, tapi sayang percobaan pertama lo gagal. Kedua lo nembak gue. Ya ok, gue terima. Karena gue tau apa alasan lo waktu itu."

"Lo cuma mau mastiin siapa gue sebenarnya. Apa gue Echa? Atau kenapa gue mirip Echa? Dan well, lo udah dapet jawabannya lo bakal ninggalin gue. Ok terbukti, dan gue juga berterima kasih, berkat lo. Gue dapet jawaban yang memuaskan."

Icha berbalik meninggalkan Sean dan mereka. Angel diam, siapa yang baru saja bicara? Angel tidak mengenalinya. Itu bukan Icha?

"Njel, aku gak suka kamu temenan sama dia!" ucap Abi menghampiri Angel.

Vericha Aflyn ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang