180°|15

126 25 0
                                    


"Cha! Ini apa?" Angel menghampiri Icha yang duduk dengan tenang di kursinya.

"Foto," ucap Icha santai.

Angel berdecak kesal. "Anak umur lima taun aja tau kalo ini foto Cha. Maksud gue, lo kemana kemarin sama Isan? Kalian jadian?"

Icha memutar bola matanya malas. "Enggak."

"Terus? Cerita lah."

"Lo inget waktu di kantin. Isan ngajak gue pergi, kemarin dia bawa gue ke panti asuhan," jelas Icha.

"Oh iya, iya. Gue inget, terus kalian ngapain aja?"

"Cuma main."

Angel meluruskan badannya menghadap kedepan, punggungnya ia sandarkan di kursi. "Kenapa lo gak ngajak gue?"

"Tanya Isan aja."

Angel memanyunkan bibirnya. Jika Angel tau mereka akan ke panti asuhan, dia akan ikut. Bagaimanapun juga Angel sangat menyukai anak kecil, hidup menjadi anak tunggal membuat angel sering merasa kesepian.

___

Saat ini kelas XII IPS 5 tengah belajar matematika, banyak murid-murid yang memilih tidur.

"Baik anak-anak siapa yang mau mengerjakan soal nomor satu?" tanya Bu Mega.

Isan celingak-celinguk, melihat teman-temannya yang diam saja. Tanpa pikir panjang Isan mengangkat tangannya. "Saya Bu."

Semua orang menatap Isan heran, detik berikutnya mereka mencoba menahan tawa. Ini pertama kalinya Isan mengajukan diri. Apakah dia bisa? Nilai matematika nya saja selalu remedial.

"Saya ragu dengan kamu Isan?"

Isan maju menghampiri Bu Mega. "Serius bu, Saya bisa. Bahkan saya bakalan ngerjain semua soalnya. Gampang ini mah, tapi ...."

"Tapi apa?"

"Panggilin Icha ya Bu." Isan menautkan kedua tangannya memohon.

"Buat apa? Dia juga sedang belajar."

"Kelas Icha lagi free ko Bu."

"Dari mana kamu tau?"

"Tadi saya wa Icha, dia bales katanya kelasnya free."

"Kamu main ponsel di kelas saya Isan?!"

"Ehh keceplosan." Isan mundur menjauh dari Bu Mega. "Maaf Bu. Please lah Bu, kan Icha juga biar belajar di sini, dari pada dia bengong di kelas kan."

"Ya sudah. Panggil sana," perintah Bu Mega.

"Ih ibu gimana sih. Kalo saya yang manggil dia gak akan mau Bu."

"Terus kamu merintah saya Isan?"

"Eh enggak Bu." Isan memperhatikan semua teman-temannya. "Eh tono. Panggilan Icha gih."

"Ke-kenapa aku?" Murid yang di panggil Tono itu berdiri.

"Kan lo ketua kelas, udah ceper sana!"

Tono mengikuti perintah Isan, dia berjalan keluar kelas. Jarak kelas mereka tidak terlalu jauh, jadi tidak membutuhkan waktu lama untuk Tono sampai disana.

Tono mengetuk pintu kelas XII IPS 2 dengan sopan. Kemudian pintu terbuka, menampilkan Fajar disana.

"Ngapa ton?" tanya Fajar.

"Assalamualaikum," ucapnya menyapa semua yang adan di sana.

"Waalaikumsalam," jawab mereka serempak.

"Maaf Fajar, aku mau manggil Icha."

Icha menutup buku yang sedang dia baca, lalu dia berjalan menghampiri Tono. "Mau apa?"

Vericha Aflyn ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang