180°|57. END.

429 22 2
                                    

Abi memarkirkan mobilnya, di halaman rumah Angel. Dia langsung berlari, dan mengetuk pintu dengan perasaan yang kacau. Bagaimana caranya memberi tahu Angel, perihal Icha?

Pintu terbuka, menampilkan Karina yang menatapnya kaget. "Abi, kamu ngapain disini pagi-pagi?"

Abi terdiam sebentar, tak tahu harus memulai dari mana. "Angel nya, ada Tante?"

"Ada. Kenapa, apa terjadi sesuatu?"

Setelah memberitahu, asal kedatangannya ke rumah Angel. Abi di persilahkan masuk, untuk memberi tahu Angel. Karina terlihat syok melihatnya, bagaimana dengan Angel?

Abi menatap diam, pintu coklat di hadapannya. Perlahan tangannya terangkat, lalu mengetuk pintu itu pelan. Tak ada sautan dari dalam, membuat Abi lebih keras mengetuk pintu itu.

Tak lama terdengar Angel, yang berteriak kesal dan memintanya masuk. Abi memegang knock pintu, dan membukanya pelan.

Hal pertama yang Abi lihat, adalah Angel yang masih bergelut dengan selimutnya. Abi tak tega, untuk menghancurkan wajah damai itu.

Abi duduk tepat di samping Angel, tangannya bergerak merapihkan rambut yang menghalangi rambut pacarnya. "Angel."

Terlihat Angel, menggeliat dalam tidurnya. Lalu membuka mata secara perlahan, mengerjapkan matanya beberapa kali. "Abi?"

Abi hanya bisa tersenyum, saat Angel memanggilnya. Dirinya masih bingung, bagaimana cara terbaik untuk memberi tahu Angel?

"Kamu ngapain disini, inikan masih pagi?" tanya Angel sambil terduduk.

"Aku mau, ngajak kamu jalan," jawab Abi, masih dengan senyumannya.

"Tapi aku belum siap-siap. Kenapa gak bilang dulu, sih?" Angel geram melihat tingkah Abi, yang hanya tersenyum.

Angel heran, ada angin apa sampai Abi melakukan ini? Setahunya Abi, akan selalu bertanya dulu dan membuat rencana bersama, jika ingin pergi. Tapi kali ini?

Abi menarik nafas pelan, lalu kembali tersenyum. "Untuk kali ini aja, kamu langsung ikut ya? Kamu udah cantik kok."

"Jelek Abi, liat nih!" Angel menunjuk bawah matanya. "Item kan? Terus, muka aku juga kusam banget."

"Angel," panggil Abi lembut.

Angel tertegun mendengarnya, Abi tak pernah memanggilnya selembut itu. "Kamu kenapa, apa yang kamu sembunyikan?"

"Nanti kamu, bakalan tahu," ucap Abi menyentuh tangan Angel.

Setelah itu Angel tak bisa berbuat banyak, sepertinya dia harus mengikuti keinginan Abi. Agar dia tahu, apa yang sebenarnya terjadi.

____

Sepanjang perjalanan Abi dan Angel hanya diam. Angel masih merasa kesal, perempuan mana sih yang merasa senang, saat di paksa pergi dengan keadaaan baru bangun tidur.

Abi memang sempat memberi dia waktu untuk mencuci muka dan mengganti baju. Tapi yang namanya perempuan, pasti selalu ingin tampil cantik jika ingin keluar. Namun lihatlah Angel saat ini, dia hanya mengikat rambutnya asal, dan dia hanya menggunakan dress terusan berwarna hitam, yang sudah di siapkan Karina.

Merasa tak asing dengan rumah yang mereka kunjungi, Angel lantas menoleh ke arah Abi. "Ini kan, rumah Icha?"

Abi menghentikan laju mobilnya, dia keluar lalu membukakan pintu untuk Angel. Persetan dengan keadaan hatinya yang bergemuruh, senyumnya tak pernah pudar.

"Abi, sebenernya ada apa sih? Jangan main-main deh!" sentak Angel, menghempas tangan Abi.

Seketika Abi menarik Angel ke dalam pelukannya, membuat Angel kembali di landa bingung.

Vericha Aflyn ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang