CRAZY PEOPLE

7.2K 633 9
                                    

LISA POV.

Aku kini berada dalam perjalanan menuju sekolah anakku untuk menjemputnya. Aku biasanya tidak pernah masuk ke dalam sekolah karena banyak sekali yang menghampiri ku untuk sekedar meminta foto, berbasa basi ataupun mereka yang menjilat ku juga bertanya tanya tentang masa lalu ku. Aku terkadang cukup lelah di tambah Mommy adalah investor terbesar sekolah tersebut dan aku sendiri di beri penghargaan oleh korea selatan sebagai pahlawan yang telah menyelamatkan Asia. Tetapi, aku memaksakan diriku masuk kesana untuk melihat Lui latihan Muaythai, aku sangat tidak sabar ingin melihat anakku sendiri berlatih bela diri.
Aku sampai ke sekolah, baru saja aku ada di depan gerbang sekolahnya, semua security membungkuk dan membukakan gerbang untuk ku dengan sangat formal dan membuat ku tidak enak.

" Nyonya mau menjemput Luisa ? Dia berada di kelas Muaythai ". Katanya.

" Terima kasih.. boleh aku meminta sesuatu padamu ? Jangan terlalu formal di depan anakku nanti, aku mohon perlakukan aku sebagai orang tua murid seperti biasa ". Pinta ku ramah.

" Siap nyonya ". Security memberi hormat padaku.

Tiba tiba kepala sekolah datang menyapaku dengan gugup saat aku mulai berjalan menuju kelas Muaythai.

" Nyonya Lalisa... Selamat datang di sekolah kami ". Serunya membungkuk.

Apalagi ya tuhaaaaan... Gumam ku dalam hati.

" Ya.. pak kepala senang bertemu dengan mu ". Kataku sambil membungkuk.

" Sekolah dalam keadaan yang sangat luar biasa ! Anda tidak perlu mengkhawatirkannya nyonya ". Katanya gugup.

" Aku kesini hanya untuk menjemput Luisa dan melihatnya berlatih Muaythai ". Jawabku ramah.

" Siap nyonya.. anak anda memang sangat luar biasa ". Jawabnya.

" Oh.. sebentar pak kepala, anakku curiga tentang masa lalu ku dulu, aku pernah kan berkata padamu saat aku mendaftar kan anakku ke sekolah ini, untuk tidak memberikan informasi apapun tentang aku yang seperti apa dahulu, kemarin anakku bertanya padaku tentang masa laluku katanya dia mendengar rumor dari teman temannya ". Tanyaku sambil tersenyum.

" Maafkan aku nyonya... Sangat susah sekali menutup mulut ibu ibu disini untuk tidak ghibah apapun tentang masa lalu mu ". Katanya membungkuk.

" Bisakah aku meminta tolong padamu untuk mengurusnya pak kepala ? Sebenarnya bagiku itu tidak masalah tetapi istriku meminta ku untuk tidak melakukan nya aku mohon maaf ". Pintaku.

" Tentu saja nyonya ! Aku akan mengurus nya, mari aku akan mengantar mu ke kelas Muaythai ". Ramahnya.

" Terima kasih ". Jawabku.

Aku berjalan bersama pak kepala sekolah, ini lebih baik daripada aku di hampiri oleh guru lainnya, ditambah orang tua orang tua murid yang menjemput anaknya.

Kami sudah sampai di kelas Muaythai.

" Nyonya.. silahkan masuk saja daripada menunggu dan melihat nya di kaca ". Tawarnya.

" Tidak usah pak kepala.. owh iya, aku minta untuk tidak terlalu formal di hadapan anakku nanti ya.. ". Ramah ku.

" Jangan khawatir nyonya.. anggap saja, pertemuan kita kali ini hanya untuk sharing antara orang tua dan gurunya ". Senyum pak kepala sekolah.

" Menarik ". Tawa ku.

Aku melihat anakku yang sangat bersungguh-sungguh berlatih sambil berbincang dengan kepala sekolah tentang pembaharuan sekolah tersebut.

" Pak kepala apa guru Muaythai itu baru ? ". Tanya ku.

" Ya.. Nyonya ! Dia baru sebulan menjadi guru olahraga dan guru ekstrakurikuler Muaythai disini, dia pindahan dari Gwangju di pinggiran kota Gwangju maksudku, anaknya pun satu kelas dengan putri mu ". Jawabnya.

My Savior 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang