EXAM

5.5K 592 11
                                    

LISA POV.

Beberapa point telah aku kantongi kini aku tinggal menunggu sahabatku melapor kan apapun yang aku butuhkan. Kini aku sedang duduk bersamanya sedangkan Daddy pamit untuk tidur dan bersiap di esok hari. Tengah malam menuju pagi ini sahabatku Jisoo tampak cemas, wajahnya mengatakan bahwa dia tidak baik-baik saja dan tidak merasa nyaman.

"why you look insecure Jisoo? ". Tanyaku.

" Who? Me ? ". Serunya balik bertanya padaku.

" Yeah... Siapa lagi yang ada disini selain mu? Kuntilanak?? ". Gerutu ku.

" I'm sorry... ". Katanya tanpa mendebat ku seperti biasanya, seperti hilang fokus.

" Katakan padaku apa yang membuat kau begitu khawatir? ". Tanyaku lagi.

" Chaeng! ". Jawabnya dengan tegas.

" Bukannya dia baik baik saja ". Seruku.

" Untuk sekarang... Entahlah Lisa, sama seperti mu.. setiap kali kita dalam masalah aku selalu mengkhawatirkan keselamatannya, terlebih akhir akhir ini dia selalu sendirian dirumah ". Khawatir Jisoo.

" Bagaimana jika kalian tinggal disini sementara sampai situasi kondusif seperti biasanya? Kekhawatiran mu jelas berarah, kau membantuku dan kemarin Chaeng jelas menjadi sasaran, aku berpikir mungkin suatu saat bisa jadi Chaeng di jadikan umpan! Maaf bukannya menakuti mu Jisoo but... Kita harus waspada terhadap segala kemungkinan ". Jelas ku.

" Kita kerumah ku sekarang untuk membawa semua keperluan kerja Chaeng! ". Seru Jisoo tampak berdiri dan melangkah.

Tanpa menolak aku langsung mengikuti nya. Jisoo mengikuti saranku tanpa berpikir lagi dan kami pun langsung meluncur kerumah Jisoo untuk membawa semua keperluan nya dan tinggal bersama kami dirumah keluarga Kim seperti dahulu lagi.

****

Waktu menunjukkan pukul 3 dini hari saat aku dan Jisoo sudah sampai dirumah kami kembali, sepulang dari rumah Jisoo untuk membawa semua kebutuhan dan keperluan Chaeng.

Setelah selesai mengangkut berang barang mereka..

" Tidurlah Lisa.. beberapa jam lagi kau harus bangun untuk bekerja, besok aku akan datang ke kantor mu jika semuanya telah selesai ". Jawab Lisa.

" Apa ada yang kau butuhkan lagi? Katakan jika kau butuh bantuan ku lagi ". Seru ku.

" Aku butuh pelukan dan sudah pasti bukan pelukan mu ". Senyum Jisoo.

" Ku kira butuh pelukan ku! ". Tawaku.

" Iwyuuuh.... Ya sudah pergilah tidur! Sebelum Jennie tahu kau belum tidur jam segini ". Senyum Jisoo.

" Oke... Kau juga istirahat dan thanks ". Senyumku.

" Thanks for what? ". Tanyanya.

" Karena selalu ada untukku dan selalu bersedia menolong ku ". Senyumku.

" Jangan terlalu emosional ini bukan drakor! By the way that's what friends are for Right? ". Senyum Jisoo.

" Thanks adalah hal kecil yang bermakna luar biasa yang terlihat sepele tapi tidak bisa disepelekan dan harus aku katakan padamu, Even though you don't need it ". Senyumku.

" You're welcome friend ". Jawab Jisoo sambil tersenyum.

Kami pun melangkah ke kamar masing-masing untuk beristirahat dan bersiap untuk apa yang harus aku lakukan hari ini.

Aku melangkah dan berbaring di ranjang sambil memeluk erat Jennie dari belakang. Jennie tampak berbalik ke arah ku perlahan dan memelukku.

" Belum tidur honey? ". Tanyanya sambil masih memejamkan mata.

My Savior 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang