UNEXPECTED

6.5K 593 20
                                    

LISA POV.

Setelah rekanan ku pulang diantar oleh Daddy. Aku beranjak ke kamar dan berbaring untuk mengistirahatkan tubuh ku. Jennie datang ke kamar dengan wajah yang masam, dia terlihat sangat jengkel. Aku tahu sebabnya dan aku yakin dia akan meledak.

" Dia itu siapa bisa bisanya berkata seenaknya seperti itu? ". Jennie marah marah sesuai dugaan ku.

" Suaminya Mrs grace Hon... Kau kan sudah tahu tadi ". Jawabku sambil beristirahat.

" Ya aku tahu! Maksud ku.. dia pikir dia siapa bisa berkata seenaknya seperti itu ! Mana bicara My Lalisa lah, rumah tidak layak untuk mu lah, dokter terbaik lah. Sumpah aku jiji sekali mendengarnya!!! Mrs Grace dapat darimana suami seperti itu, dia pikir kau miliknya apa? ". Gerutu Jennie sambil duduk di sebelah ku.

Aku hanya memandang nya saja sambil tersenyum tanpa berniat untuk berkata apapun.

" Kenapa malah senyum senyum, kau suka ya diperhatikan sampai seperti itu oleh laki-laki itu ". Kesal Jennie.

" No honey... ". Senyumku.

" So... Kenapa senyum senyum seperti itu? ". Jawabnya.

" Kau cantik jika sedang seperti itu! Aku tahu jelas kau yang seperti ini, berarti kau sangat takut kehilanganku, aku tahu kau sangat mencintai ku dan tidak ada yang boleh mencintai ku selain kau ". Senyumku sambil menatapnya.

" Kau tahu... Cemburu itu sangat tidak enak dan benar-benar menghabiskan energi ". Serunya dengan wajah yang masam.

Aku mengerti situasi hatinya, aku mengambil tangannya lembut dan menarik halus badannya agar memelukku yang sedang berbaring.

" Honey... Coba rasakan hatiku dan detak jantung ku, rasakan juga tubuhku... Semua ini milikmu! Masih kah kau tidak percaya padaku? ". Seru ku.

" Aku tahu.. aku percaya padamu, tetapi aku tidak menyukai orang-orang yang seolah menganggap ku adalah gangguan untuk mereka ". Keluh Jennie.

" You are a gift not a distraction for me! Mereka hanya iri padamu! Aku mengerti kemarahan mu, karena jika aku berada di posisi mu pun aku tidak akan pernah bisa tenang, aku tahu apa yang aku miliki sekarang ". Jawab ku.

" Sudahlah... Ingat besok pagi kita ke dokter ya, aku tidak mau lagi ada bantahan darimu ". Jawabnya.

Sedih sekali rasanya mendengarnya berkata seperti itu, orang-orang yang menyukai ku selalu menganggap Jennie itu sebagai gangguan bagi mereka dan banyak juga yang menganggap ku sebagai gangguan bagi mereka yang menyukai Jennie. Apa mereka tidak bisa membuat kami tenang dan menikmati kebahagiaan kami bersama keluarga kecil kami? Padahal impian kami hanya ingin hidup bahagia dengan sederhana bersama dan saling melengkapi satu sama lain.

********

Keesokan harinya...

" Honey kita ke dokter sekarang! Suhu tubuhmu tidak ada perubahan ". Seru Jennie sambil memeriksa tubuh ku.

" Okay! By the way dimana Jisoo dan Chaeng, apa mereka sudah pulang? ". Tanyaku.

" Menunggu di mobil bersama Lui, Lui meminta imo imo nya untuk mengantarkan mu ke dokter ". Jawab Jennie.

" Ini mau ke dokter apa mau ke undangan? Belum lagi pasti kita diiringi protokol Daddy kan!?" Heran ku.

" Entah.. jika mau protes, protes saja pada anak mu hon ". Jawab Jennie.

" Isssh... Anak dan ibunya sama saja  ". Kataku.

Kami berangkat ke dokter bersama sama untuk memeriksa keadaan ku. Setelah sampai aku masuk ke ruang pemeriksaan dan Dokter pun memeriksa ku.

My Savior 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang