SPY

6.1K 576 12
                                    

LISA POV

" Siap Luisa ??? ". Kataku yang memulai pelatihan ku.

" Yes !! ". Tegasnya.

" Buka kaki mu dan rengkuh kan !! ". Tegas ku dengan wajah datar.

Jangan harap aku lembut saat aku melatih seseorang apalagi itu anakku sendiri. Lui merengkuh kan kakinya.

" Kurang rengkuh !!! Datarkan kedua paha mu dengan pinggang mu !! ". Teriakku.

" Sakit Popoo ". Keluh Lui.

" Who's Popoo ??? ". Kataku lagi dengan wajah yang sedikit mengintimidasi nya.

" So... Sorry ". Lui menundukkan wajahnya.

" Kepala tegak !!!! ". Bentak ku.

Lui seketika menenggakkan kepalanya tanpa membantah. Aku mendorong perlahan badannya untuk menyetarakan pinggang dan pahanya.

" Oke cukup segini... Tahan selama sepuluh menit untuk awal !!! ". Kataku lagi.

Lui terus dalam posisinya, dia lumayan kuat juga begitulah seharusnya anakku.

Hampir sepuluh menit kulihat kakinya dan betisnya terlihat gemetaran.

" Diajarkan apa waktu kau les Muaythai kemarin ??? ". Tanyaku.

" Ti... Tidak seperti ini Guru ". Jawabnya gugup.

" Sudah... Berdirilah seperti biasa ". Kataku.

Lui kemudian berdiri tegak kembali, aku kemudian membuat kuda kuda dengan merengkuhkan kaki ku, seperti yang aku perintahkan kepada Lui.

" Kau lihat ? ". Kataku.

" Ya guru... ". Seru Lui.

" Now... Kemarilah dan naik ke paha ku ". Perintah ku.

" Serius ??? ". Lui kaget.

" Ya... Cepat ". Kataku lagi.

Lui naik ke paha ku yang sedang aku rengkuh kan. Dia berdiri di satu pahaku dengan reaksinya tak percaya melihat pahaku yang tidak sama sekali goyang dan gemetaran. Lama dia berdiri di pahaku sampai akhirnya dia turun.

" Kau lihat sendiri ? Jika kuda kuda mu lemah, jangan harap kau akan menjadi petarung yang hebat, belum apa apa kau akan jatuh !!! ". Tegas ku.

Lui berusaha mengerti apa yang ku ajarkan padanya.

" Sekarang balik ke posisi kuda kuda tadi dan aku ingin tahu seberapa kuat pukulan mu ". Seru ku.

Lui ke posisi kuda kudanya lagi dan kemudian melepaskan satu pukulan nya ke udara. Aku melihat semua posisinya dengan detail...

" Coba pukul telapak tangan ku ". Seruku sambil menghadapkan telapak tangan ku.

" Bug.. !!! ". Lui memukul telapak tangan ku.

" One more Time... !! ". Perintah ku.

Lui memukul ku lagi.

" One more time !!! ". Perintah ku lagi.

Lui memukul ku lagi. Aku berhenti menyuruhnya lagi dan menatap wajahnya tajam beberapa detik sampai dia terlihat takut.

" Bagaimana kau bisa memukul dengan keras jika posisi tubuh mu salah seperti ini ! Kau tahu lebih sakit di gigit nyamuk daripada di pukul oleh mu !!! ". Kataku.

" Mianhae Popoo ". Gugup Lui.

" Tegakkan bahu mu, tegaskan badan mu !!! Jika kau memukul, hanya lengan mu harusnya yang bergerak tidak dengan badan mu !!!! Bahu mu jangan ikut miring, ambil nafas saat kau akan memukul dan keluarkan dengan kasar saat kau melepaskan pukulan mu !!! ". Tegas ku.

My Savior 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang