LISA POV.
Aku berada di ruang interogasi Markas besar. Kali ini aku benar-benar muak dengan semua yang terjadi pada kami. Jika Jisoo tidak mempunyai spontanitas dan gerak refleks yang cepat kami akan mati terlindas container. Jangankan itu jika Jisoo panik saja pada saat itu maka kami tamat sudah.
" Brakkkk !!! ". Aku melempar musuh yang sekarat ke dekat kursi disana.
" Duduk disana!!! ". Tegasku tanpa pengampunan.
Dia merayap ke kursi dengan susah payah dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Nafasnya tersengal-sengal menahan sakit. Kepalanya bocor, tangan kirinya terlihat tidak diposisi yang baik juga kaki kanannya terlihat menghadap posisi yang terbalik. Aku tahu dia kehilangan banyak darah dan pendarahannya harus segera di hentikan. Aku memanggil Dokter dokter yang ahli di markas besar dan mengumpulkan nya di ruang interogasi.
" Agent 99 apa yang harus kita lakukan... ". Serunya menatap ngeri terhadap kondisi tersangka itu.
" Operasi luka lukanya ". Tegasku sambil menatap tersangka.
" Disini Nona? ". Tanya salah satu Dokter.
" Ya.. disini, memang nya dimana lagi, kalian ada ide!? ". Tanya ku dengan wajah datar.
" Kita mempunyai ruangan khusus untuk menangani nya Nona! ". Jawab dokter itu.
" Ruangan khusus medis itu untuk manusia bukan untuk iblis, lakukan apa yang aku perintahkan tanpa bantahan! ". Jawabku tegas.
Para dokter kemudian keluar ruangan dan menyiapkan seluruh alat yang diperlukan untuk melakukan operasi dan tindak penyelamatan. Mereka semua mengumpulkan apa yang diperlukan di ruang interogasi.
" Lisa... Apa yang akan kau lakukan? ". Tanya Jisoo.
Jisoo datang ke ruang interogasi saat dokter sibuk memindahkan semua keperluan ke ruang interogasi.
" Lebih baik kau jaga kekasih mu dan anak istriku selama aku disini, ingat jangan biarkan mereka masuk kesini apapun yang mereka dengar nanti ". Jawab ku.
" Oke... But ". Jisoo tampak khawatir.
" Jisoo... Situasi ku sedang tidak baik, kau tahu kan tubuhku pun sekarang tidak dalam kondisi yang bagus, maka dari itu aku tidak ingin banyak membuang waktu, aku sudah jengah ". Seruku.
" Allright... aku akan menjaga mereka, Daddy pun ada disini menemani mereka Lisa ". Jawab Jisoo mengerti.
" Syukurlah ". Jawabku.
Dokter selesai menyiapkan peralatan dan aku pun menutup pintu ruangan interogasi dan duduk berhadapan dengan tersangka dengan tenang. Kami hanya dibatasi oleh meja yang ada di antara aku dan tersangka.
" Dokter pindah kan dia ke alat X Ray dan cek seluruh tubuhnya, setelah itu pindahkan dia kembali ke kursi ". Seru Lisa.
Dokter mengerjakan semua perintah Lisa. Setelah X Ray selesai, dokter kemudian membawanya kembali untuk duduk di kursi.
" Kau... Siapa yang menyuruhmu? ". Tanyaku dengan tatapan dingin.
" Lebih baik aku mati ! ". Jawabnya dengan nafas tersengal menahan sakit.
" aku tidak akan membunuhmu, setidaknya tidak secepat dan semudah ini ". Sarkas ku.
Aku melihat keadaannya dengan tatapan intimidasi.
" Dokter.. lakukan penanganan dan Operasi sekarang juga ". Perintah ku.
Dokter anastesi kemudian menyiapkan obat bius sesuai dengan standar prosedur operasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Savior 2
FanfictionUntuk kalian yang baru baca cerita ini langsung yang ke dua. Silahkan baca terlebih dahulu My Savior season pertama terima kasih 🙏🙏🙏 So... Author gak akan kasih sinopsis apapun biar kalian penasaran dengan action romance nya JENLISA.